08

43.6K 4.9K 151
                                    

HAPPY READING

———

Zaidan Abimanyu terlahir dengan segala Kesempurnaan yang melekat pada dirinya apapun yang Dia inginkan pasti dapat dengan mudah Dia dapatkan.

Tidak pernah ada yang bisa menolak Pesona Zaidan, terkecuali seorang gadis Cantik bernama Rebeca yang dengan mudah merebut hatinya tapi dengan kurang ajarnya gadis itu tidak mau bertanggung jawab bahkan Rebeca hanya ingin Memilikinya tanpa mau di Miliki.

Mata tajam milik Zaidan menatap Intens sebuah Foto berukuran besar yang tertempel di dinding Ruang Rahasianya yang berada di Sekolah.

"Rebeca—Rebeca." Lirih Zaidan dengan mata berbinar menatap Foto Rebeca yang Dia dapat seminggu setelah Dia bertemu Rebeca.

Setelah kejadian di Perpustakaan kota minggu lalu, Zaidan langsung mencari tau semua Informasi tentang Rebeca tapi hanya sedikit informasi yang di dapatnya termasuk jika Rebeca adalah anak angkat keluarga Baskara.

Dengan perlahan Zaidan bangun dari duduknya lalu berjalan menuju Foto Rebeca yang hanya menampilkan wajah Cantik Rebeca. Setelah itu dengan lembut Zaidan mengusap Foto Rebeca seakan Rebeca benar—benar ada di hadapannya "Sangat Menawan—"

"Cantiknya Zaidan." Zaidan terkekeh kecil, Setelah mengucapkan itu Zaidan mencium Foto Rebeca tepat pada bibir Sexy milik Rebeca.

Lalu Zaidan memeluk Foto Rebeca, Zaidan memejamkan matanya membayangkan jika Foto yang di peluknya adalah Rebeca.

Zaidan Merindukan pelukan hangat dari Rebeca, bahkan pelukan seminggu yang lalu masih teringat jelas dalam otaknya.

"Eca harus inget Idan, kalo ngga Idan bakal mati." Lirih Zaidan menyeringai secara perlahan Zaidan membuka matanya, saat kelopak mata itu terbuka bukan Iris Biru Laut yang terlihat tapi Iris Merah Darah yang terlihat sangat Menyeramkan.

———

Tidak jauh berbeda dari Zaidan saat ini Malvin sedang duduk di Rooftop dengan pikiran yang terus tertuju pada wajah Cantik Rebeca.

Kekehan kecil keluar dari bibir tipis Malvin "Sangat Cantik—" Ucap Malvin masih dengan memikirkan Rebeca.

Tidak lama kekehan itu berubah menjadi senyum miring di wajah tampannya "Dan gadis Cantik itu akan menjadi Milik gue." Lanjut Malvin.

Brak

Pintu Rooftop terbuka lebar karena tendangan keras dari Samuel.

Malvin menatap Samuel tajam yang di balas cengirangan konyol oleh cowok Playboy itu.

Dengan santai Samuel duduk di sofa panjang yang berhadapan dengan Malvin di ikuti Bima yang dari tadi hanya diam.

"Gimana?"

Samuel berdehem kecil lalu melirik Bima yang di balas anggukan kepala oleh cowok Imut berambut pink yang sedang sibuk memakan coklat.

"Rebeca Tania Bianca Alexsa Baskara, Putri tunggal keluarga Baskara. Dia murid baru di kelas 11 IPA 2." Jelas Samuel singkat. Samuel hanya tau jika Rebeca adalah Putri tunggal keluarga Baskara bukan Putri angkat karena keamanan data diri Rebeca memang sengaja di rahasiakan, tapi Zaidan dapat mengetahui jika Rebeca adalah anak angkat keluarga Baskara karena Zaidan adalah seorang hacker terkenal. Yang kerap di panggil 'Mr.Z'. Tapi Zaidan tidak dapat mengetahui masa lalu dan asal usul Rebeca karena Informasi itu Rebeca sendiri yang menyembunyikan—Nya di bantu Sistem.

Setelah kejadian di koridor di mana Rebeca yang membuat orang—orang terpesona oleh Kecantikannya bahkan seorang Malvin Mario Bramasto yang di rumorkan Gay karena tidak pernah dekat dengan perempuan—pun jatuh pada Pesona Rebeca.

Saat itu Malvin langsung menyuruh Samuel dan Bima untuk mencari tau tentang gadis Cantik yang mampu membuatnya Terpesona dan sekarang Dia sudah tau nama gadis itu adalah Rebeca.

'Nama yang sangat cantik seperti orangnya.' Pikir Malvin sambil terkekeh kecil. Membuat Samuel dan Bima menatap Malvin ngeri.

Bima yang sudah menyelesaikan memakan coklatnya menatap Malvin penasaran "Lo ngapain nyuruh kita buat nyari tau tentang anak baru itu?"

"Iya Vin, ga mungkin kan kalo lo Suka sama Dia secara kan si Bos kayanya juga Suka sama itu Cecan." Tanya Samuel ikut penasaran.

Malvin berdecih sinis "Ya, gue Suka sama Rebeca."

Ekspresi terkejut terlihat jelas di wajah tampan Bima dan Samuel, secara serempak mereka berucap "Jangan nikung Woy!"

Tangan kekar Malvin mengeluarkan sebuah Vape dari Saku bajunya, lalu dengan santai Dia menghisap Vape itu di hadapan kedua sahabatnya "Persetanan." Sarkas Malvin.

———

"Tuan Gawat!"

Rebeca yang saat ini sedang menindurkan kepalanya di meja berucap malas "Apa?"

"Tuan rasa suka Protagonis utama pria bertambah menjadi 69% itu sudah dalam tahap Obsesi Dan—"

"Hm, Dan?" Tanya Rebeca.

"Dan rasa suka Figuran pria bernama Malvin Mario Bramasto adalah 42% Dia mencintai Anda."

Rebeca secara spontan duduk tegap lalu berucap serius "Si Malvin Cinta sama gue? Perasaan gue juga belum ketemu Dia."

"Apa Tuan tidak ingat tadi Pagi kalian bertemu?"

"Entahlah, gue lupa." Balas Rebeca tidak yakin.

"Tuan alur Novel sudah sangat berubah, apa Tuan senang?"

Dengan tangan menopang dagu Rebeca berucap santai "B aja."

"Apa yang bisa membuat Tuan senang."

Rebeca membuat ekspresi wajah seakan berpikir "Pria tampan alias Cogan—"

"Di Dunia Novel ini banyak Pria Tampan dan jika Tuan mau, Sistem dapat memberinya dengan menukar beberapa Poin."

Rebeca memutar bola mata malas "Dari pada minta Cogan gue lebih butuh Uang." Lanjutnya.

"Minta Duit!"

Setelah mendengar ucapan Rebeca seketika suara Sistem tidak terdengar lagi.

TBC

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang