Prolog

3.1K 72 2
                                    

Ku tatapi banyak bus yang terparkir indah nan cantik di hadapanku. Semua bus memiliki tingkat fasilitas kenyamaanan dan keamanan yang sama ketika di tatap oleh panca indra.
Banyak orang yang menaiki bus tanpa berpikir panjang. Mereka menggantungkan kepercayaan mereka kepada kenyamanan dan ke amanan saja.

Namun berbeda dengan diri ku.
Ku tapi semua bus dengan teliti, hingga mataku tertuju pada bus yang aku cari cari. Bus itu sama seperti bus yang lainnya, akan tetapi ada yang berbeda dari bus itu, yaitu, "Tujuan yang sama."

Ku langkahkan kakiku untuk menaiki bus yang akan mengantarkanku kepada tempat yang aku inginkan.
Aku yang bertugas sebagai penumpang, yang hanya bisa mengikuti jalur kemana pak supir melajukan busnya sesuai dengan tujuan yang aku inginkan.

Aku yang hanya bisa menitipkan hidup dan matiku kepada pak supir yang telah ku berikan segenap kepercayaanku kepadanya. Aku percaya, bahwa pak supir ini bisa membawaku tepat ketempat tujuan yang aku inginkan.

Hanya aku dan pak supir yang berada di dalam bus ini. Aku berharap pak supir ku tidak memberikan tumpangan kepada siapapun yang berbeda tujuan denganku dan dengannya. Semoga aku dan pak supir ku sampai pada tempat tujuan dengan selamat dan dalam waktu yang cepat dan pastinya selalu di lindungi oleh Ragnar Allah taala.

❤❤❤

Laki laki yang saat ini ingin ku ceritakan adalah laki laki yang ku temui di pulang pengajian ba'da Ashar. Namanya Muhammad Firdan Zuhair'alwaan. Laki laki yang sangat di kagumi banyak kaum hawa, laki laki yang  memiliki tubuh yang nyaris sempurna bak dewa Yunani menurut orang orang.Tubuh yang tinggi, hidung yang tegap mancung, pemilik mata yang selalu memancarkan keteduhan bagi siapapun yang melihatnya, pemilik senyum yang selalu mengembang, pemilik sifat ramah yang di iringi tutur kata yang lembut.


Firdan merupakan sosok laki laki yang patuh dan berbakti kepada orangtuanya. Dia adalah sosok yang takut kepada sang penciptanya dan dia adalah laki laki yang sangat bangga terhadap agamanya.

Selain pekerjaannya menjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama di kota, Firdan juga sering mengisi pengajian di mesjid mesjid dekat komplek rumahnya. Tak sedikit dari kaum ibu ibu yang sellu memberinya bingkisan kala pulang dari pengajian , sambil mereka mengenalkan anak gadisnya kepada Firdan. Tapi entah sekeras apa , hatinya tidak pernah tergerak akan salah satu perempuan pembawa bingkisan itu. Padahal rasa bingkisan yang mereka bawa sangatlah lezat,tapi dia tidak pernah tersirat ingin menemui si pemberi.
    
  Firdan adalah anak satu satunya di dalam keluarga abi Zuhair dan umi Zainab. Usia Firdan sudah menginjak 28 tahun, dan itu membuat abi dan umi merasa khawatir kalau Firdan akan menjadi perjaka tua di komplek nya.

Setiap kali umi dan abi bertanya tentang pernikahan, Firdan selalu menjawab,

"mungkin belum waktunya Firdan untuk menikah "

Atau

"Allah belum memberikan kepercayaan kepada Firdan untuk menjadi pemimpin keluarga."

Yang di iringi dengan senyuman yang memuakan umi dan abinya.

Harus dengan cara apalagi agar anak semata wayangnya itu cepat menikah, agar umi dan abi bisa memamerkan menantu kepada ibu ibu komplek dan bisa memamerkan cucu dari anak satu satunya yang di harapkan. Bukan karena Firdan tidak laku, ingat ! Bingkisan pengajian yang selalu memenuhi tangannya kala pulang pengajian.

Pernah suatu waktu, ada yang berniat tulus dan serius untuk menjadikan Firdan sebagai menantu nya sampai dari pihak permpuan lah yang mendatangi pihak laki laki . Tapi anak abi Zuhair lah yang selalu menolak mereka. Sampai sampai sudah ada 5 perempuan yang menawarkan diri untuk di khitbah oleh Firdan. Berawal dari anak pak Rt, anak juragan kebun, anak dari insvestor abi Zuhair, Anak dari orang termasyhur di komplek itu,bahkan sampai dosen perempuan teman Firdan pun, tetap dia menolak. 

Alasannya:

"mungkin ada laki laki yang lebih baik dari saya untuk menjadi imam anak bapak."

" Dia bak permata yang indah di mata saya, namun bagimanapun permata tidak pantas mendapatkan perak ."

sudah lah, umi dan abi saja sudah geleng geleng kepala dengan tingkah Firdan, padahal jika di lihat dari semua perempuan yang menawarkan diri untuk di khitbah Nya, rasanya mereka adalah perempuan berpendidikan, beragama, sosial yang bagus, memiliki wajah yang cantik rupawan, dan memiliki sifat dan akhlak yang baik. Tapi entahlah, biarkan Firdan yang menilai.

Firdan selalu berkata kepada umi dan abi nya.

"apakah abi dan umi mau memiliki cucu atau mantu yang tidak menyayangi orang tua dan tidak patuh terhadap allah? Cucu yang tidak bangga kepada agama?"

Spontan umi dan abi terdiam mendengarkan ucapan anak semata wayang nya itu.

"Firdan hanya ingin menjadi supir yang bisa membawa penumpang kepada tempat tujuan yang sama dengan selamat, yaitu syurga yang di ridhioi Allah taala."

Firdan menyunggingkan senyum Nya

"maka biarkan saja allah yang memberi kapan waktu yang tepat untuk Firdan bertemu dengan jodoh Firdan."


Namun, siapa sangaka, ternyata diam diam Firdan menyimpan hati kepada salah satu kaum hawa tanpa sepengetahuan abi dan umi nya.

Wanita yang telah menaklukkan hati seorang Firdan. Wanita yang membuat Firdan menolak semua perempuan yang menawarkan diri untuk di khitbah,wanita yang memiliki sejuta pesona yang dapat menggoyahkan hatinya.

Firdan selalu berdoa kepada Allah agar di beri pasangan hidup yang memberikan ketenangan apabila di pandang, dan keteduhan dalam setiap tutur kata dan ucapannya. Pasangan yang bisa menjadi rumah kedua setelah umi nya.

Firdan percaya bahwa sejatinya rizki, jodoh, dan maut ada di tangan Allah.

Tanpa di sangka wanita yang menaklukan hati seorang Muhammad Firdan Zuhair'alwaan, telah di khitbah oleh laki laki pujaan Nya, dan di ikat oleh tali yang suci dan sakral yaitu, pernikahan.

Apakah Firdan kecewa?

Tentu. Tapi hanya dia yang merasakan kecemburuan itu. Firdan hanya mengungkapkan apa yang dia rasakan hanya kepada sang penciptanya. Dia percaya kepada takdir Allah yang jauh lebih indah dari apa yang ia inginkan. Dia yakin , sekeras apapun berjuang, kalo memang bukan takdirnya , tidak akan bersama . Walaupun kali ini dia tidak bisa bersama dengan wanita yang di cintainya , mungkin suatu saat dia bisa bersama dengan wanita itu bagaimanapun keadaannya.

Gimana prolog nya suka 🤗
Yuk lanjut yu bab selanjutnya

Jangan lupa komen sama bintangnya ❤

Terimakasih udah mau baca
Assalamualaikum cinta

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang