42. perusak

684 31 3
                                    

Assalamualaikum
Happy reading 🤗

Suara bising dari kendaraan lain menemani perjalanan Asya di malam ini. Malam yang cerah dengan langit yang di taburi bintang bintang yang berkerlap kerlip. Tak henti hentinya Asya tersenyum membayangkan indahnya dinner keluarga yang sedari dulu Asya idam idamkan.

Malam ini Asya di antar oleh supir pribadi suaminya yang tadi menjemputnya. Setengah jam perjalanan, akhirnya mobil terparkir di depan lestoran megah yang membuat Asya takjub di buatnya.

" Pak, Bapak pulang aja jangan tungguin saya, nanti saya pulangnya bareng Bapak. " Titah Asya kepada supir yang mengantarkan Nya.

" Baik bu, "

Asya lantas turun sambil mendorong stroler bayi. Qais nampak tertidur di sana. Tak lupa Asya juga membawa antek antek yang pasti di butuhkan oleh Qais. Asya masuk dan menghampiri pegawai restoran untuk menanyakan tempat yang sudah di pesan oleh suaminya.

" Malam Kakak, ada yang bisa saya bantu? " ucap pegawai restoran dengan ramah.

" Saya mau cari tempat vvip NOMOR 2 atasnama Firdan dan Labiqa, "

" Baik. Dari sini -

" Sayang...! " Penggil seseorang membuat Asya langsung menoleh ke belakang lantas tersenyum ke laki laki yang juga tengah tersenyum ke arahnya.

" Terimakasih Mbak, "

" Baik. Sama sama Kakak. "

Asya menghampiri suaminya yang juga perlahan mendekat ke arahnya. Mereka saling terdiam sejenak, saling mengamati satu sama lain. Asya yang terpesona dengan suaminya yang sekarang rambutnya di tata dengan rapih, dan tak lupa dengan setelan yang sama dengan yang tengah Qais pakai. Firdan memandangi istrinya dari ujunh kaki sampai ujung kepala tanpa berkedip.

" Kenapa? "

" Asya cantik. "

Asya menggeleng " bukan itu,"

Firdan mengernyitkan keningnya bingung.

" Kenapa bisa bikin Asya jatuh cinta terus sih,? "

Firdan menyipitkan matanya menelisik. " Eummm ... Kakak tau,pasti gara gara si tas ini, kan?"

Asya terkikik dengan ucapan suaminya yang benar adanya. Tapi bukan berarti Asya gak cinta sama suaminya ya.

" Abisnya Asya seneng banget tau. "

" Tau. "

" Ini tas yang Asya idam idamkan. Bahkan udah lama nabung juga gak pernah kesampean. Tapi ini mahal banget kakak, satu tas ini bisa bikin satu rumah buat Qais dewasa. "

" Entar Qais juga ada rizkinya. Ini rizki kamu. "

" Tapi ini MAHAL banget banget Kakak,  sayang uangnya. "

" Jadinya seneng, enggak? "

" Seneng banget ... tapi sayang uangnya cuman di pake beli tas doang. "

" Kok cuman sih?  Bahagia kamu itu berharga buat kakak. Kakak kerja buat kamu agar bahagia. Yaudah kalo gitu besok kakak jual lagi tas nya masih laku juga."

" Eh jangan !! " Asya sedikit menjauhkan tas barunya dari jangkauan suaminya.

" I love you, "

" Siapa?  Tas? "

" Tas sama suami juga. "

"Yaudah kalo gitu," Firdan menepuk nepuk Pipinya.

Cup

Asya menciumnya sekilas. Membuat Firdan tersenyum kemenangan.

" Gak berasa. Terlalu cepet. " Kecewa Firdan.

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang