33.SERVIKS

1K 51 15
                                    


"Cinta itu berkorban, bukan mengorbankan. "

- Labiqa Kabsya Abidah-
.
.
.
.
.
Panjalu 9 Maret 2022

Assalamualaikum
Happy reading 🤗

"kita mau kemana sih Sya? Ini udah sore banget tau. Mana ini bukan jalan pulang lagi. " gerutu Anna.

"udah diem, berisik banget lo, tar juga tau mau kemana. Lo tinggal turutin aja intruksi dari gue. Bawel lo. "

Timbal Asya kepada Anna yang sedari tadi mengoceh.

" ini kanan apa kiri? "

" Kanan kanan. " tunjuk Asya.

" masih jauh gak nih? "

" Enggak. Tuh didepan rumah yang ada gerbang coklat kaya kayu. "

" mana? Yang ini? "

" bukan bukan. Tuh yang depan lagi dikit. Nah stop stop. "

Asya dan Anna langsung turun tanpa memasukkan mobil ke dalam garasi. Karena niatnya akan sebentar.
" rumah siapa ini Sya? "  Tanya Anna melihat-lihat rumah itu dengan bingung.

" Ntar juga lo tahu."

Asya dan Anna mulai mendekat kearah pintu. Dan hal pertama yang mereka tangkap adalah suara tangisan bayi dan jeritan seseorang di dalam sana. Mereka langsung saling melempar pandangan dengan bingung. Dengan cepat, mereka Langsung mengetuk-ngetuk pintu. Namun tidak ada yang membuka, malah suara tangisan dan jeritan nya semakin nyaring terdengar.

Asya langsung membuka pintu dan masuk kedalam dengan tergesa-gesa karena khawatir dengan apa yang terjadi di dalam sana.

"Astagfirullahaladzim!!"  teriak Asya dan Anna shock melihat apa yang terjadi di hadapannya sekarang.

Asya dan Anna mematung ditempat dengan mulut yang sedikit menganga. Mereka shock dengan apa yang di lihat di hadapannya. Seorang perempuan tergeletak lemah di atas lantai dengan pecahan gelas di sekitarnya yang sedang diguncang guncang oleh seorang perempuan tua yang sedang menangis.

Namun, bukan itu yang membuat mereka terkejut. Melainkan kepala perempuan tersebut bersih. Sangat bersih. Tidak ada Satu helai rambut pun yang tumbuh di sana.
Asya yang hanya mulai sadar dengan keadaan ini, langsung berlari kearah mereka.

"Astagfirullahaladzim Mbak Mira!" Teriak Asya. "Mbak sadar Mbak, Mbak Mira! Mbak kenapa ?"Asya menggoncang goncangkan tubuh Mira yang terkapar lemah dengan wajah yang sangat pucat pasi.

"Mbak sadar Mbak, Ya Allah.. ada apa ini?"

" saya tidak tahu non, hiks hiks Saya baru datang dan ibu sudah terkapar seperti ini." ucap seorang perempuan tua.

" gimana ini? " Asya terdiam bingung sambil menggigit jari jempol tangannya.

" sya ini langsung bawa aja ke Rumah sakit sya." saran Anna cepat. Dan langsung di angguki oleh Asya.

"Bi, tolong jaga Qais. Saya akan membawa Mbak Mira ke rumah sakit." titah Asya, dan langsung di angguki oleh Nya.

Anna dan Asya tengah duduk di ruang tunggu dengan tak henti-hentinya menggigit jari jempol nya berulang-ulang kali sampai memerah, tanda bingung dan khawatir.

Fikirannya berkeliara kesana kemari mencari titik terang dari apa yang sekarang terjadi. Tak henti hentinya Anna menenangkan sahabatnya itu untuk tetap tenang.
Mbak Mira langsung dimasukkan ke dalam ruangan. Dengan sekarang sedang diperiksa oleh dokter. Saat datang ke rumah sakit yang ditunjukkan pembantunya, Para suster langsung memasukkan Mira ke dalam ruangan khusus tanpa harus daftar terlebih dahulu. Dan itu sangat membuat Asua dan Anna merasa bingung sendiri.

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang