23.HANCUR

1.7K 59 6
                                    

Ternyata dia memberikan tumpangan kepada orang lain tanpa sepengetahuanku. Dan jujur, aku sangat kecewa akan hal itu. .

-labiqa kabsya abidah -

Assalamualaikum
Happy reading 🤗🤗

"Asya ! " ucap Firdan refleks dari mulutnya.
Perempuan disebelah Firdan langsung membelalakkan matanya tidak percaya dengan nama yang di ucapkan suaminya. Perempuan yang sedari tadi ia ajak berbicara adalah istri pertama dari suaminya. Mira hanya mengetahui nama tanpa mengetahui wajah dari sang pemilik nama Asya. Mira terdiam mengingat ingat Bagaimana dengan tidak punya malunya dia mengenalkan Firdan sebagai suaminya, namun ternyata dia lah yang paling berhak atas segalanya.

Asya berlari meninggalkan tempat resepsionis dengan air mata yang terus mengalir tanpa bisa ia bendung atau tahan lagi. Air matanya terus mengalir. Dan dengan kasar Asya menghapus dengan tangannya.

"Asya! "  Teriak Anna saat selesai dari toilet.

Anna langsung terheran-heran melihat Asya yang pergi sambil menangis, ditambah bingung lagi saat adanya sosok Firdan yang juga berlari mengejar Asya.

Asya terus berlari meninggalkan halaman rumah sakit menuju Jalan Raya tanpa mempedulikan Firdan yang terus mengejarnya sambil memanggil-manggil namanya. Asya mencari-cari angkutan umum atau taksi yang melintas yang tak kunjung datang.

Grepp..

Firdan berhasil menggapai tangan Asya, tapi dengan kasar Asya menghempaskan nya dan langsung menaiki taksi yang melintas dan meninggalkan suaminya sendirian. Firdan langsung berlari ke arah mobilnya dan langsung menancapkan gas untuk mengejar Asya.

Firdan menghentikan Mobilnya di garasi dengan sembarangan. Ia langsung berlari memasuki rumah dan naik ke atas menuju arah kamarnya. Firdan membuka pintu kamar dengan kasar. Hal yang pertama kali Firdan lihat adalah Asya yang tengah duduk di meja rias sambil membelakanginya. Dia  terus-terusan memukul-mukul dadanya dengan tangannya berulang ulang kali sambil menangis, terlihat dari pantulan cermin. Membuat hati Firdan sakit bak tersayat sayat pisau. Dengan keadaan kamar yang sangat berantakan. Semua barang-barang berserakan di lantai, termasuk foto-foto pernikahannya dengan Asya yang kaca kaca kaca nya sudah pecah.

"Asya." Panggil Firdan sambil mendekat ke arah istrinya dengan pelan. Namun yang di panggil malah tetap diam.

"Asya," panggil Firdan lagi dengan lembut.

Suara tangisan itu pecah.

" Kenapa harus Asya?" tanya Asya tanpa menoleh suaminya. " Kakak kenapa ?! "

" Kenapa harus Asya yang mengalami semua ini? kenapa Asya yang harus terluka? kenapa malah suami Asya sendiri yang menyakiti Asya? Kenapa Allah memberikan takdir seperti ini? kenapa? apa salah Asya ya Allah. APAAAA? !!"

Jerit Asya sambil menatap suaminya dengan air mata yang terus bercucur tanpa henti. Dadanya sesak. Sakit. Sakit yang tak pernah Asya rasakan selama hidupnya.

"Asya, Dengerin dulu penjelasan Kakak, Kakak -"

"Gak!! Asya gak mau dengar apapun lagi dari laki-laki yang menghianati Asya. Enggak ada lagi yang harus di jelasin karena semuanya udah jelas!"
Jerit Asya.

Asya semakin tak karuahan. Dia mengobrak abrik atas meja dan menjatuhkan semua pot pot bunga.

" Kenapa harus aku? kenapa harus aku, ya Allah, Kenapa? apa salah Asya ya Allah. KENAPAA?"  Asya ambruk dengan tangan yang terus memukul dadanya.
Firdan bergegas mendekat mencoba menyentuh istrinya namun Asya segera menolak dengan menjauh dari laki laki itu.

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang