"Bersamamu memang sakit, tapi untuk hidup tanpa mu itu jauh lebih sakit"
-labiqa Kabsya Abidah -
.
.
.
.
.Assalamualaikum
Happy reading 🤗Kretttt
Firdan yang tengah bekerja di ruang kerjanya, dengan ditemani laptop yang selalu menyala di hadapannya, ia menoleh ke arah pintu karena mendengar suara pintu yang dibuka.
Asya masuk dengan mengucek mengucek matanya dengan tangannya, sambil berjalan ke arah nya.
" kok belum tidur sih?" tanya Firdan kepada istrinya.
Bukannya menjawab, Asya malah duduk di atas pangkuan suaminya dan langsung memeluknya erat dengan menjatuhkan kepalanya di dada suaminya.
" uluh uluuu manjanya istri kakak." ucapannya sambil mengusap-usap punggung istrinya yang terbalut piyama tidur.
" Kenapa kok belum tidur?" ulangnya. Karena Jam sudah menunjukkan pukul 23:40.
Asya mendusel duselkan wajahnya di dada suaminya untuk mencari kenyamanan di sana.
"Asya Nggak bisa tidur."" Kenapa? Hemmmm"tanya Firdan lagi.
" Dingin," ucapnya dengan makin mengeratkan pelukannya.
" kan ada selimut,"
" nggak mau, selimutnya gak ngangetin. Maunya selimut bernyawa yang ganteng yang bisa di peluk."
Firdan tarkikik dengan ucapan yang menuju rayuan dari istrinya.
" Iya sebentar lagi ya, nanti kita tidur." ucapnya dan diagungkan oleh istrinya.
"kenapa? "
"kenapa apa? "
"kenapa seperti ini?
"karena Asya nyaman." jawab Asya.
" bukan ini maksud kaka, "
"Asya faham, Mbak Mira kan?," Asya menarik nafasnya perlahan dengan mata yang tertutup. "Asya perempuan, Mbak Mira perempuan. Asya harus bersyukur karena orang yang Asya cintai masih ada di muka bumi dan bisa Asya peluk. Sedangkan Mbak Mira? Dia kehilangan satu sayapnya untuk bisa terbang. Luka Asya tak seberapa di bandingkan dengan Mbak Mira yang tak bisa menggapai orang yang dia cinta."
"kenapa? Kenapa kamu harus jadi istri seorang laki laki penghianat seperti kaka? Kenapa kamu bertahan?"
Asya yang mendapat pertanyaan seperti itu lantas membuka matanya dan menatap wajah suaminya yang terlihat sangat kusut.
" Asya udah coba untuk pergi ninggalin kaka, tapi nyatanya Asya gak bisa. Mungkin banyak orang yang mengatakan dan mencaci Asya sebagai seorang permpuan yang bodoh, so sabar, pura pura kuat, Asya akan terima itu semua. Karena pada kenyataanya memang begitu. " Asya menatap manik mata suaminya yang juga memandang ke arahnya.
" Sama kaka emang sakit, tapi untuk menjalani hidup tanpa kaka, itu jauh lebih sakit. Asya yakin akan ada saatnya dimana air mata duka kita akan menjadi air mata bahagia, dan benci akan berubah menjadi cinta. Mungkin sekarang kita marah, namun suatu saat kita akan kembali tersenyum ketika sudah mengetahui apa rencana Allah sebenarnya." ucapnya tersenyum ke arah suaminya.
Cup..
Asya mencium pipi suaminya yang sedang memtung memandang dirinya dengan cepat " udah buruan kerja, tar keburu kemaleman. Jangan nanya mulu, kaka bukan reporter. "
Entah bahagia atau sedih melihat istrinya bertingkah seperti ini. Rasanya sakit untuknya,karena Firdan tau di balik senyum di bibir istrinya, itu Ada luka yang menganga karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Cinta
Teen FictionFollow dulu atuh akunnya biar berkah. Yang udah follow didoain masuk surga, rizkinya melimpah, bahagia dunia akhirat. Yang belum follow juga gak papa, doain aja biar cepet cepet sadar terus follow deh. --------------------- --------------------- "...