Tak ada yang perlu disalahkan atas semua ini karena sejatinya hidup tanpa ujian bagaikan jantung mati yang tak berdenyut dan jadikanlah Ikhlas itu sebagai nadinya.
-Labiqa Kabsya Abidah -
.
.
.
.
.Assalamualaikum
Happy reading 🤗Pagi ini Asya sudah siap dengan semua barang bawaannya, yaitu satu tas besar berwarna coklat, berisikan pakaian dan semua keperluannya, dan satu tas kecil ditenteng di pundaknya. Asya keluar dari kamarnya dia melihat kamar di sebelahnya sedikit terbuka menandakan seseorang telah keluar dari tempat tersebut.
Sudah 2 malam Asya Pisah ranjang dengan suaminya, dan mungkin entah sampai kapan itu akan terjadi. Asya turun melewati dapur dan ruang tv sambil mencari cari keberadaan seseorang. Namun tak ada sosok suaminya disana. Bi Narmi yang melihat majikannya membawa tas besar merasa bingung akan hal itu lalu mendekat.
" Bu, mau ke mana?" tanya bi Narmi sambil tersenyum kearah majikannya.
"Saya mau ke Solo dulu Bi, ada kepentingan dulu." Jawab Asya.
"Sama bapak?"
" enggak, saya sendiri. Bapak banyak pekerjaan di kantor jadi nggak bisa ikut." ucap Asya kembali kepada bi Narmi.
Bi Narmi mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti akan kesibukan majikannya.
"Bi "
"Iya Bu."
Asya menarik nafasnya perlahan lalu menghembuskannya dengan tenang.
" Bi, " ucap Asya lembut sambil memegang pundak pembantunya.
"Aku udah tempel resep sama Makanan apa aja yang Bapak suka, sama jadwal jam makan bapak di pinggir kulkas. Jangan lupa bersihin kulkas yang rajin, ambil cucian Bapak di kamar atas di kamar mandi sama dibawah tempat tidur, karena dia suka lupa."
Bi Narmi mendengarkan dengan serius perkataan majikannya itu sambil mengangguk anggukan kepalanya.
"Periksa sepatu Bapak takut kalau udah pada kotor di rak, simpan kaos kaki yang udah dicuci disamping, di laci rak. Jangan lupa kasih makan ikan, jangan kosongin kecap sama kerupuk di meja makan kalau Bapak makan, Jangan lupa buatin sayur, jangan lupa siapin bekal buat bapak ke kampus atau ke kantor, Kalau pagi-pagi siapin kopi sama makanan manis-manis, jangan lupa air sama kopinya harus dididihkan dulu bareng-bareng, terus simpan di meja Taman. Kemeja sama celana gantung jadi satu set, biar dia gak kelimpungan cari cari baju sama celana. Kalo malem bapak jangan di kasih kopi, kalo dia minta kasih aja teh manis anget. kabarin saya kalau Bibi ada yang nggak ngerti." ucap Asya panjang lebar.
Sisi lain bi Narmi mengangguk anggukan kepanaya, tapi dalam Fikirannya bingung dengan tingkah majikannya yang berpesan seolah dia akan pergi jauh dan lama.
" Baik bu. Memangnya Ibu perginya akan lama?" tanya bi Narmi daripada ber prasangka buruk di belakang.
"Mungkin sampai urusannya selesai." ucap Asya dengan kembali tersenyum.
"Oh satu lagi Bi" ucap Asya
"Nanti kalau ada orang lain datang kerumah ini, terutama perempuan yang bawa bayi, tolong perlakukan dia sama seperti saya." ucap Asya membuat bi Narmi kembali bingung dan terdiam heran dengan ucapannya.
Bi Narmi menjawab dengan anggukan.
" Ya udah saya berangkat dulu ya Bi. Nitip bapak." Pamit Asya dengan memeluk tubuh Bi Narmi.
"Hati-hati bu. Semoga urusannya cepat selesai."
" Amin,amin."
Berat rasanya untuk Asya meninggalkan suaminya seorang diri tanpa nya. Tapi bagaimanapun, Asya ingin bisa kembali tersenyum dan Asya harus menyembuhkan terlebih dahulu luka di dalam hatinya, karena tersenyum dengan hati yang terluka tidak ada bedanya dengan mendholimi diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Cinta
Teen FictionFollow dulu atuh akunnya biar berkah. Yang udah follow didoain masuk surga, rizkinya melimpah, bahagia dunia akhirat. Yang belum follow juga gak papa, doain aja biar cepet cepet sadar terus follow deh. --------------------- --------------------- "...