Seorang pria mendambakan sosok istri yang sempurna. Seorang istri juga mendambakan seorang suami yang sempurna. Tapi keduanya tidak menyadari bahwa mereka di ciptakan untuk saling menyempurnakan.
-labiqa kabsya abi'dah-
Assalamualaikum
Happy reading ❤"Asya bangun, " bisik Firdan lembut di telinga istrinya yang masih tertutup selimut.
" Asya bangun sayang. Sebentar lagi mau subuh. Yu bangun, "
Firdan tersenyum melihat istrinya yang menggeliat seperti seorang bayi." Eummhhh... Emang ini udah mau subuh yaa? " tanya Asya sambil mengucek ngucek matanya yang masih lengket.
" Tinggal 15 menit lagi, "
Asya akan kembali menjatuhkan tubuhnya lagi. Dengan cepat Firdan menarik tubuh itu untuk kembali terduduk. Membuat Asya menyenderkan kepalanya di bahu suaminya." Ngantuk. " rengek Asya.
" Orang kalo subuh matanya suka berat banget buat bangun, itu tandanya mata dia di kencingin jin. "
Asya mengernyitkan matanya menatap suaminya.
" Bukannya yang semalem Kakak yang kencingin Asya? Malah fitnah jin. "
Firdan mengalihkan wajahnya. Malu kala mengingat kejadian semalam.
" Ayo ihhh bangun. Kamukan harus mandi dulu. Ayo bangun Asya. " Tak henti hentinya Firdan menggoncang goncangkan tubuh istrinya.
" Iya, iya, Asya bangun nih, "
Asya melangkahkan kakinya ke kamar mandi dengan sempoyongan karen masih ngantuk.
" Awss, "
" Kenapa? Sakit? "
" Sedikit. Ngilu aja. "
" Mau Kakak gendong gak ke kamar mandi nya? "
" Enggak usah, Asya bisa kok. "
Firdan yang melihat istrinya pergi ke kamar mandi. Membuat dia menyunggingkan senyum mengingatkannya pada malam tadi yang panjang.Tak henti hentinya Firdan bersyukur kepada Allah. Semoga kejadian itu bisa menjadi kunci terbukanya kebahagiaan, rahmat dan cinta yang seutuhnya.
Selesai dengan ritual mandinya, Asya memandang wajahnya yang dipantulkan cermin kamar mandi. Senyum terbit di bibir manisnya yang ranum. Sekarang dia sudah sepenuhnya menjadi milik suaminya. Suaminya juga sudah sepenuhnya menjadi miliknya. Imannya dan iman Ka Firdan sudah menjadi sempurna. Asya sangat bersyukur dengan hal itu semua.
Asya keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Asya melihat suaminya sedang menatap kearahnya. Dengan bibir yang tersenyum. Seperti ada sengatan listrik yang masuk ke dalam tubuh Asya yang membuatnya bergejolak. Dengan pipi yang kembali merona, Asya mencoba mencari-cari handuk untuk mengeringkan rambutnya.
Ia duduk di depan meja rias sambil menyisir rambutnya yang sudah dikeringkan. Tanpa disangka, Ka Firdan mengambil alih sisir yang dipegang oleh Istrinya dan menyisirkan pada rambut Asya.
" Ka - "
" Ini merupakan anjuran yang disunatkan oleh baginda rosulullah."
Asya hanya terdiam dan melihat dirinya dan suaminya di pantulan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Cinta
Teen FictionFollow dulu atuh akunnya biar berkah. Yang udah follow didoain masuk surga, rizkinya melimpah, bahagia dunia akhirat. Yang belum follow juga gak papa, doain aja biar cepet cepet sadar terus follow deh. --------------------- --------------------- "...