39. Tamu tak di harapkan

422 23 2
                                    

Assalamualaikum
Happy reading 🤗


Ting nong.. Ting nong..

Suara bel berbunyi menandakan ada seseorang di luar sana yang ingin bertamu. Asya yang tengah sibuk di dapur untuk memasak sarapan pagi,merasa kesulitan untuk membukakan pintu. Biasanya di buka oleh bi Narmi, tapi sekarang bi Narmi sedang pergi ke pasar beberapa menit lalu.

" Kaka!! "

" Kaka!!

Teriak Asya kepada suaminya yang tengah menyuapi Qais di ruang Tv.

" apa sayang ? Pagi pagi udah teriak teriak. "

Tanya Firdan mendekat ke arah istrinya sambil memangku Qais.

" Maaf tolong bukain pintu dong, Asya susah lagi takut gosong goreng ayamnya. "

" Mau di bantuin gak? "

" Gak usah. Tolong bukain aja pintunya. "

" Bener? " tanyanya meyakinkan.

" Iya ih, sana sana tar tamu di depan keburu lumutan lagi."

" Jadi bener nih gak mau di bantuin? "

" Astagfirullah al adzim.. "

" eh, iya iya iya."

Firdan langsung ngibrit ketika melihat mata istrinya yang mulai keluar sempurna dengan gigi gemertak .

" Kayak macan ih."

" Ka-

" Mama Cantik, maksudnya sayang "

Asya menarik nafasnya dan mencoba mengubur dalam dalam emosi yang hampir ia curahkan kepada suaminya di pagi ini. Yang bisa bisa menjadi tabungan neraka Asya untuk di akhirat. Huh

Firdan langsung menidurkan Qais di ayunan,dan segera berjalan ke arah pintu utama.

Ting nong... Ting nonggg

"Iya sebentar " ucapnya karena bel kembali berbunyi.

" Eh, MasyaAllah. Masuk masuk. "

Sayup sayup Asya dengar pintu kembali di tutup, dan suara suaminya yang mulai bercengkrama dengan sang tamu. Asya sudah tau siapa tamu yang datang di pagi ini, pasti itu Fajri.
Tebaknya yang masih sibuk menggoreng ayam tanpa menoleh ke belakang.

" Mau minum apa jri? " tanya Asya tanpa menoleh ke arah belakang.
" Pasti mau kopi hitam cap kapal api terus airnya seuprit. Udah tau. Udah hafal. " Asya mengambil gelas di lemari atas.

" Lagian tau tauan aja kalo pagi ini Asya masak. Mana datengnya pas udah mau makan lagi. Emang pinter banget sih datang di waktu yang pas buat numpang sarapan. Yakan? Makanya cepetan halalin Anna. Biar ada yang siapin buat sarapan." cerocosnya tanpa henti. Malah sempet sempet tausyiah sama kasih solusi.

" loh, kok Fajri sih sayang? Ini Aldi. "

Asya yang tengah membolak balikan Ayam lantas terhenti dari aktivitasnya. Harapan untuk membuat ayam goreng yang sempurna harus kandas karena Asya malah termenung. Fikirannya bergelayut kesana kemari, mencari jawaban atas kebingungan dan ke kagetannya sendiri. Bingung, apa tujuan laki laki itu datang ke rumah nya. Dan kenapa dia bisa tau alamat rumah Asya dan suaminya? Entahlah, yang pasti kita tahu sekarang adalah ayam goreng Asya sudah pasti hangus menjadi hitam buluk.

" Duduk dulu Aldi. Sebentarnya. " titah Firdan dan langsung berjalan menuju istrinya yang tidak berbalik juga.

" Ya ampun sayang! Itu ayam goreng nya ngeluarin asap. " Firdan dengan cepat mematikan kompor dan mengangkat ayam yang menghitam.

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang