Seorang gadis dengan segala kekurangannya, hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan pelangi nya.
"Kamu pelangi bagiku, terlihat indah di lihat memang, namun sampai kapanpun takan pernah bisa menjadi milik-ku."
"Kekurangan itu nyata, kesempurnaan itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika kamu merasa sendiri, aku akan ada setia bersama mu, walau kau tidak mengetahuinya.
~Someone
. . . .
Siang ini, Min-goo dan Herin menuju ke kantin. Yuqi dan Jisoo ada urusan di kantor. Tepatnya mereka sedang rapat bersama anggota Osis.
Di pertengahan jalan, Min-goo dan Herin berpapasan dengan Somi. Tampak sekali gadis itu menatap mereka berdua dengan tatapan tidak suka.
Sementara Min-goo hanya terus menunduk, sementara Herin, berbeda dengan Min-goo, Herin merasa tak suka dengan tatapan Somi yang seperti itu.
Ia menggerutu di sepanjang jalan, dan akhirnya Herin memberanikan diri untuk menatap dua manik bening milik gadis bersurai pirang itu.
Tampak sekali bahwa Somi sedang menatap mereka terang-terangan. Dari tatapannya, tampak bahwa ia sangat tidak suka terhadap Min-goo.
"Apa lo, ngeliatin gue kaya gitu." bentak Somi pada Herin, yang membuat gadis itu sedikit terkejut.
"Lo juga ngapain liatin kita kaya gitu!!" balas Herin pada Somi.
"Dih.. perasaan banget lo di perhatiin. Noh, gue liatin gembel di samping lo!" jawab nya ketus, sambil mengedikan dagu kearah Min-goo yang tertunduk sedari tadi.
"Herin, udah ayo ke kantin bentar lagi masuk." lirih Min-goo, ia tak mau sahabatnya terlibat dalam permasalahan keluarganya.
"Lo... awas aja lo." bentak Herin pada Somi. Entah kenapa ia menjadi pemberani seperti itu. Padahal ia hanyalah gadis biasa, feminim dan pendiam.
"Apa, lo mau ngancem gue?! Guys, kayanya perlu nih di kasi pelajaran biar sopan!!" bentak nya di depan gadis berdarah campuran London-Korea itu.
"Herin awasss!!!!" teriak Yuqi dari belakang mereka.
Dengan sigap, Min-goo mendorong Herin ke depan, dan berakhir dengan Herin yang tersungkur ke depan, dan berakhir Min-goo yang terkena siraman cat, dan beberapa telur kuning yang mengeluarkan bau amis.
"Min-goo!!!" teriak Herin dan Yuqi serentak.
Mereka semua berlari ke arah Min-goo, sementara Somi yang mati kutu saat mendapati Renjun bersama yang lain melihat perlakuannya kepada Min-goo.
"J-jun, aku bisa jelasin..." gugup Somi saat melihat dua manik obsidan bewarna hitam legam namun berbinar sangat indah, dengan tatapan marah Renjun berjalan mendekati Somi.
