"TIDAK!! MANA MUNGKIN BISA BEGITU DOKTER!!"teriak wanita paruh baya itu.
"Maaf, tapi Min-goo sendiri yang sudah memberi tahu saya akan hal ini." jelas Dokter itu.
"Saya tidak mengizinkannya, bagaimana bisa dia di-otopsi hampir setengah hari begini? Dia meninggal dengan wajar, bukan karna pembunuhan." balas Seulgi histeris.
"Tetapi ia sendiri sudah berniat, jika ia tiada, ia akan mendonorkan jantungnya untuk Somi." lanjut Suho.
Seulgi masih tidak percaya, bagaimana bisa Min-goo masih mementingkan orang lain di banding dirinya sendiri, jika begini, Seulgi tidak bisa mengatakan hal apapun.
"Saya juga awalnya sangat tak setuju dengan keputusannya yang satu ini, namun dia tetap memaksa, dan berharap semua baik-baik saja setelah kepergiannya. Saya sendiri tidak menyangka bahwa ia akan pergi secepat ini." ucap Suho, raut wajahnya sangata amat menggambarkan rasa penyesalan yang dalam.
"Ini, ada surat yang di tulis Min-goo untuk Bibi.." ucap salah seorang lelaki dari arah belakang Seulgi.
Hal itu tentu saja membuat Seulgi dan yang lain menatap kearahnya.
"J-jun.."
"Bibi.."
Renjun memeluk Seulgi, mereka berdua saling berpelukan layaknya anak dan ibu. Sementara yang lain, masih tidak menyangka bahwa min-goo akan menjalani akhir takdirnya seperti ini. Disana ada banyak orang yang menunggu hasil otopsi gadis itu.
"Baiklah.. Jika memang itu keinginan adik saya, maka lakukanlah Dokter!" ujar Kang Lim.
"Mana bisa begitu Kang Lim!! Mama nggak sudi jantung adik kamu berada di dalam diri seseorang yang sudah merenggut kebahagiannya selama ini, Mama nggak RELLAA!!"
Seulgi semakin histeris, ia tak habis pikir dengan anak sulungnya. Mengapa bisa ia setuju begitu saja dengan keputusan almarhum adiknya itu. "Yangyang, bawa Mama pulang, dia butuh istirahat. Pastikan kasih obat penenang dengan dosis yang tepat." bisik Kang Lim pada sang sepupu.
Yangyang meng-iyakan bisikan Kang Lim. "Bi, ayo kita pulang.. Bibi harus-"
"Apakah kau bodoh?! Bagaimana bisa aku pulang tanpa jasad putri kecilku?!"
"Ma.." suara husky Kang Lim menginterupsi. "Mama percaya sama aku, aku yang akan ngurus semuanya, Mama harus banyak istirahat, jangan sampai sakit. Cuman Mama yang Kang Lim punya.. Kang Lim mohon Mama harus istirahat."
"T-tapi.."
"Bi, Bibi pasti capek, ayo pulang. Bibi nggak usah khawatir, disini ada Kang Lim hyung dan aku yang akan membantunya nanti. Bibi percayakan semua pada kami." bisik Renjun, ia berusaha menenangkan Seulgi dengan cara apapun.
Seulgi tak punya pilihan lain, ia mau tak mau mengikuti saran anaknya, dan dengan berat hati ia meninggalkan area rumah sakit itu dengan langkah yang berat dan juga tentunya perasaan yang kacau.
Seulgi diantar oleh yuqi, Yangyang, Wendy, Irene, dan juga Lucas.
Bukan hanya Seulgi maupun Kang Lim yang terpukul, semua orang sangat terpukul kala mendengar berita duka yang tak terduga itu. Awalnya memang mereka semua tidak percaya dengan apa yang mereka hadapi, namun mereka di tampar oleh kenyataan.
Kenyataan bahwa Min-goo yang selama ini ceria, tak pernah melihatkan penderitaanya itupun dapat merasakan lelah juga.
Yuqi sempat tak sadarkan diri akibat tak kuat menghadapi kenyataan yang berat ini. Begitupun dengan Seulgi.
Sementara Kang Lim, Renjun, Haechan, Kun, Xiao Jun, dan Hendery tengah berjaga di depan ruang otopsi mayat. Mereka masing-masing tak bergeming sedikitpun. Mereka lemas, yang mereka lakukan adalah merenung.
![](https://img.wattpad.com/cover/281265020-288-k427110.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After You (TAMAT✔)
FanficSeorang gadis dengan segala kekurangannya, hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan pelangi nya. "Kamu pelangi bagiku, terlihat indah di lihat memang, namun sampai kapanpun takan pernah bisa menjadi milik-ku." "Kekurangan itu nyata, kesempurnaan itu...