7. Just a Book..

57 37 131
                                    

"Jangan terlalu berharap pada siapapun, karna di saat dirimu sedang kesulitan hanya Tuhan dan dirimu saja yang tau dan perduli."

~Min-goo.
.
.
.
.

"Min-goo," panggilan Renjun membuat Min-goo memalingkan wajah nya dari buku hariannya.

"Iya, kenapa?" tanya-nya kembali sambil sedikit memiringkan kepalanya.

Entah kenapa jantung Renjun mulai berdebar kencang tidak teratur.

"Lo suka nulis kaya gitu ya?!" tanya lagi kemudian.

"Iya, dari kecil aku memang udah suka nulis." sambung Min-goo kemudian.

"Emang manfaatnya apa kalau lu nulis gituan?!" tanya Renjun lagi, ia sangat penasaran kenapa orang-orang suka sekali memiliki buku diary seperti itu.

Menurutnya, itu terlalu berlebihan, bahkan... itu sama sekali tidak penting.

"Aku bisa bebas meluapkan perasaan ku lewat buku ini, aku juga ga perlu takut mau cerita. Dengan cara nulis kaya gini aku ngga butuh temen untuk cerita lagi." balas Min-goo.

"Emang lo ga butuh temen cerita gitu, se-anti sosial itu ya lo?" tanya Renjun lagi dengan raut wajah mengernyit.

"Bukan gitu, tapi aku ga mau orang lain merasa terbebani sama cerita aku, cerita aku ngebosenin soalnya." dengan seulas senyuman Min-goo tetap menulis di buku hariannya.

"Engga kok, lu ga boleh berpikiran kaya gitu. Setiap orang punya cerita nya masing-masing. Dan menurut gue itu penting banget, karna dari cerita mereka gue bisa ngambil pelajaran yang berharga untuk kedepannya." balas Renjun.

"Tapi, aku ga mau orang lain tau." pernyataan Min-goo membuat Renjun terdiam sesaat.

"Heuh.... ayo deh temenin aku nge-teh." ajak Renjun dan langsung menarik tangan gadis itu. Sementara yang di ajak hanya pasrah di bawa dengan pria ini.

"Njun, aku-"

"Gada penolakan."

.
.
.
.

Malam ini malam yang melelahkan untuk Renjun, ia baru saja pulang dari kegiatannya bersama dengan Min-goo, wanita yang baru ia kenal.

Ternyata Min-goo sangat menyenangkan, ia pandai dalam bergaul. Kalau kalian tidak dekat dengan Min-goo, kalian tidak akan tau betapa ramahnya wanita itu.

Ia baik, tidak sedingin dan tidak seburuk apa yang di katakan Somi. Yah walaupun perihal tentang Min-goo juling itu memang benar.

Memangnya kenapa? walaupun ia memiliki kekurangan tetapi tetap saja hatinya baik. Bahkan Renjun belajar banyak hari ini.

Ia pergi ke rumah asuh yang setiap minggunya selalu Min-goo datangi bersama seseorang.

Ia tidak tau pasti tentang itu, tapi nampaknya itu memang benar. Karna ketika baru sampai, anak-anak di rumah asuh itu sangat antusias memyambut kedatangannya.

Tak lupa juga Min-goo mampir ke toko swalayan untuk membelanjakan bahan makanan, pakaian, mainan, dan juga alat-alat tulis.

Kalian tau, Min-goo bekerja keras bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk mereka yang membutuhkan.

Rainbow After You (TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang