Hari demi hari berlalu, semua berjalan dengan hampa.
Yang di tinggalkan hanya bisa melanjutkan sisa-sisa waktunya. Menjalani hari seperti biasanya, namun seperti terasa ada yang kurang.
Dan bagi beberapa orang, penyesalan yang teramat sakit itu datang menghampiri.
Benar ternyata. Semua akan mendapatkan karma atas perbuatannya, baik atau buruk perbuatan itu.
Disini, Kang Lim lah yang paling terpukul atas kepergian gadis itu.
Gadis yang selama ini ia jaga dari jauh, gadis yang selama ini ia perjuangkan untuk kembali pada keluarganya.
Kini pergi begitu saja. Meninggalkan dirinya yang masih ingin bersama.
Jahat sekali bukan?
Min-goo mengingkari janjinya.
Ia berjanji akan berjuang hingga ia lulus sekolah, dan akan memperjuangkan masa depan bersamanya.
Namun kini, semua itu hanya kenangan belaka yang takan bisa di ulang lagi.
Kali ini, benar-benar Min-goo menghancurkan dirinya. Kang Lim hancur sehancur-hancurnya.
Ia masih tak bisa menerima atas kepergian adik yang ia sayangi itu. Namun ia juga tak bisa terus berlarut dalam pikirannya yang kacau.
Raga adiknya memang tak ada di sisinya lagi, namun ia yakin sepenuh hati, bahwa jiwa adiknya masih berada di sekitarnya.
Berhari-hari sudah Kang Lim merenungi dirinya.
Ia benar-benar hancur saat ini.
Bukan hanya ia yang hancur, tetapi semua orang yang mulai dekat dengan Min-goo.
Ah!
Bukankah ibunya juga hancur?
Putri yang ia tunggu belasan tahun, bahkan yang di kira sudah tak bernyawa bertahun-tahun lalu. Kini sudah pergi setelah kembali kepelukannya belum lama ini.
Bagaimana tak hancur hati seorang ibu?
Ia masih ingin memeluk putri kesayangannya. Ia masih merindukannya.
Bagaimanapun, ia ingin anaknya kembali.
Kediaman keluarga Kang pun seperti tak ada interaksi.
Kang Siwon, selaku ayah tiri dari Kang Lim dan Min-goo pun juga merasakan kehilamgan gadis itu.
Selama berada di rumah keluarga Kang, Min-goo lebih banyak berinteraksi dengan para penghuni di rumah itu.
Sedikit banyaknya ia sudah berinteraksi dengan ayah tiri-nya itu.
Biasanya, Min-goo akan menonton televisi di ruang tengah lantai pertama pada malam hari, bersama dengan keluarga barunya.
Lalu setelah itu, mereka akan berbicara tentang apa yang mereka alami hari itu, atau hanya sekedar bercanda kecil untuk melepas penat.
Namun setelah kepergian Min-goo, ruang tengah itu selalu sepi ketika malam tiba.
Benar-benar tak ada interaksi di rumah itu.
Rumah yang tadinya hangay, menjadi dingin.
Seakan tak ada pemanas ruangan di rumah itu. Atau mungkin rumah itu kehilangan secercah cahaya-nya?
Atau mungkin keduanya?
.
.
.
."Jun, Bunda tau kok apa yang kamu rasain. Tapi jangan berlarut terus.. Sedih boleh, tapi jangan lama-lama." ucap Wenndy pada anak semata wayangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After You (TAMAT✔)
FanfictionSeorang gadis dengan segala kekurangannya, hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan pelangi nya. "Kamu pelangi bagiku, terlihat indah di lihat memang, namun sampai kapanpun takan pernah bisa menjadi milik-ku." "Kekurangan itu nyata, kesempurnaan itu...