34. Can i went to rest?

25 15 75
                                    

Setelah acara tadi berakhir, Min-goo langsung bergegas ke kamarnya, Ia merasa ada yang aneh dengan dirinya akhir-akhir ini.

Ia menjadi sangat sering merasakan sakit kepala yang tak biasa, dan halusiasi yang sangat kuat. Apa mungkin efek dari terapi yang baru-baru jni ia jalani? Atau karna hal yang lain?

Entahlah, Min-goo tak tau.

Tapi, saat ini sakitnya kembali lagi. Namun berbeda dengan sebelumnya, ia mengalami sakit yang luar biasa.

Tak hanya kepalanya saja yang sakit, namun dadanya kini juga terasa sesak. Kepalanya terasa berputar, sungguh. Baru saja ia merebakan dirinya di kasur, ia berusaha mengistirahatkan dirinya, namun belum sempat ia menutup mata, ia mendengar ketukan di pintunya.

Tok..

Toookkkk...

"Boleh aku masuk?" tanya seseorang dari luar sana.

Dengan lemah Min-goo menjawab,"boleh, masuk aja.. Pintunya ngga di kunci." ucapnya.

Ckleeekk

"Min-goo... Aku ganggu gak?" ujar seorang lelaki yang baru saja memasuki ruangan sunyi itu.

Dengan cepat, Min-goo menoleh kearah sumber suara itu. Ia sedikit terkejut saat mendapati pria yang memberinya hadiah tadi. Pria itu tersenyum kearahnya, dan berjalan mendekat kearahnya.

Dilihatnya pria itu membawa sebuah nampan di tangannya. Dengan sangat berhati-hati pria itu membawa nampan itu, dan meletakannya di atas nakas. "Tadi Mama kamu bikinin ini, karna yang lain sibuk, jadi aku aja yang nganter kesini deh.. Hehehe," ujar pria itu.

Min-goo langsung terduduk di tempatnya, ia masih mengulurkan senyumannya pada sang pria itu. "Maaf ya Njun..." lirih sang gadis.

Renjun yang mendengar perkataan Min-goo mengerutan dahinya dalam-dalam. Sepersekian detik raut wajahnya terlihat berbeda dari sebelumnya.

"Hmm? Kenapa ngomong gitu? Emang kamu ada ngelakuin kesalahan?" tanyanya pada gadis itu.

Bukannya menjawab, Min-goo malah mengulur lebih dalam senyuman di wajahnya. Lalu gadis itu menggeleng. "Aku cuman mau minta maaf aja, kalau selama ini aku suka sama kamu." ujarnya secara terang-terangan.

Renjun yang mendengar itu, rasanya ia ingin tertawa saat ini. "Kamu ini ngelantur ya? Kenapa harus minta maaf? Itu bukan kesalahan Min-goo." ujar lelaki itu, ia masih berdiri di depan Min-goo.

Min-goo yang mendengar itu hanya tersenyum getir. Ia tak tau mengapa lelaki di hadapannya ini malah tertawa, apakah ada yang lucu dari Min-goo saat ini? Entahlah, gadis itu hanya menanggapi lelaki yang berdiri di hadpannya ini dengan senyuman.

"Boleh aku duduk?" ujar Renjun sopan.

Min-goo tertawa kecil, "boleh lah, kata siapa nggak boleh?" jawabnya.

Entah mengapa setelah acara tadi, Min-goo lebih banyak bicara dari pada biasanya. Namun hal itu pula yang membuat orang-orang disana senang.

"Kamu tau?" tanya Renjun membuka suara.

"-di dunia ini, kalau kamu menyukai seseorang itu ngga salah. Itu perasaan yang wajar," ucanya sembari memandangi wajah gadis di deannya dengan seksama.

Min-goo masih menatap pria itu dengan seksama. Bahkan kini, kedua manik indahnya bertemu dengan kedua manik hitam legam lelaki di hadpannya.

"Kamu yakin itu nggak salah?" tanya Min-goo lagi.

Renjun tersenyum lembut kearah gadis itu, "aku yakin seratus persen itu ngga salah. Kita udah beranjak dewasa Min-goo, kamu taua itu kan?"

Min-goo hanyya terdiam, ia berusaha mengendalikan pikirannya yang kini, ia rasa tengah berhalusiasi lagi. "Bahkan kalau orang sepertiku yang menyukai orang sepertimu pun tak salah?" tanya Min-goo dengan polos.

Rainbow After You (TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang