"Bagaimana bisa? Saya belum mendapatkan biaya pengobatan aanak saya. Siapa yang membayarnya?"
Dua perawat itu saling bertatapan, entah karna mereka tidak tau, atau mereka mengetahuinya namun merahasiakannya.
"Maaf bu, kami tidak tau.." ucap salah satu dari mereka.
"Kami permisi.."
Jennie hanya bisa terdiam sejenak, ia menatap kearah putrinya yang kini juga menatapnya dengan pemikiran yang serupa.
"Bunda.." lirih gadis itu.
Jennie berjalan kearah gadis itu dan lalu memeluknya dengan erat. "Gapapa sayang, mungkin itu pemberian dari Tuhan.." ucap Jennie memelan di akhir.
"Siapapun itu, kita harus berterima kasih.." ucap Somi yang juga memelan di akhir.
Mereka berdua saling mengucap syukur dalam pelukan itu. Dan menangis, hingga akhirnya mereka kembali ke rumah mereka.
➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶
Tiga hari berlalu, dan kini, Min-goo masih belum sadarkan diri.
Renjun dan Haechan masih setia berada di luar kamar gadis itu. Mereka rela tidak tidur demi menjaga Min-goo.
Gadis yang sangat ingin mereka lindungi.
"Jun.. Gue takut.."
"Alah, kaya anak kecil aja lo! Diem ah, gue lagi gak mood!"
"Bukan apa-apa, lo ga takut kejadian apa-apa sama Min-goo?!"
Renjun terdiam, ia langsung menatap Haechan dengan tatapan tajam. Seakan tak suka dengan pembicaraaan itu.
"Udah mending lo diem, Min-goo ga kenapa-napa, dia pasti kuat!"
Haechan tak membalas apapun, ia terdiam dan menatap kosong kearah depan. Ingatannya kembali ketika bagaimana ia selama ini menyaksikan Min-goo yang terus-terusan masuk rumah sakit, dan berakhir dengan ia yang menemani.
Ia takut akan terjadi suatu hal buruk yang menimoa sahabat masa kecilnya itu. Ia sangat... Sangat menyayangi sahabatnya. Bahkan, dunia pun tau, bagaimana caranya membuat gadis itu tertawa, dan cara ia melindungi gadis itu.
"Min-goo..."
Rintihan itu membuyarkan semuanya. Dilihatnya.. Renjun sedang meringkuk di atas lantai marmer, dan merintihkan nama itu berulang-ulang.
"Woy!"
Renjun tersentak kaget, ia seketika mendongak kan kepalanya untuk melihat sekitarnya.
Sudah ia sangka, ternyata itu Haechan.
"Ck! Apasih!"
"Min-goo bangun! Cepetan woy!" teriaknya histeris.
Tanpa menjawab, Renjun langsung berdiri dan sigap berlari kedalam untuk memastikan keadaan gadis itu.
Benar saja, saat ia berada di ambang pintu ruangan itu, Renjun melihat sepasang manik indah tengah menatap kearahnya.
Sepasang manik indah yang tengah menatap kearahnya dengan tatapan sayu.
![](https://img.wattpad.com/cover/281265020-288-k427110.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After You (TAMAT✔)
FanfictionSeorang gadis dengan segala kekurangannya, hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan pelangi nya. "Kamu pelangi bagiku, terlihat indah di lihat memang, namun sampai kapanpun takan pernah bisa menjadi milik-ku." "Kekurangan itu nyata, kesempurnaan itu...