22. Unsolved?

20 13 20
                                    

"Min-goo!" teriak Haechan.

"Apaan sih lu, dia ngga kemana-mana Chan!" dengus Renjun kesal, pasalnya temannya itu terlalu aktif. Bahkan bisa di bilang lebay.

"Diem lu!! Lu ngga tau kan apa yang gue panikin." balas Haechan dengan ketus.

Renjun hanya menghela nafas, ia cukup lelah karna semalaman terjaga untuk Min-goo.

"Min-goo, gimana keadaan lo sekarang? udah lebih baikan atau masih sama kaya tadi malam?" sambung Haechan lagi, ia tampak cukup khawatir pada gadis itu.

Namun gadis itu hanya menggeleng pelan, entah apa maksudnya tetapi tampak bahwa Min-goo sudah lebih baik dari kemarin.

Min-goo bahkan nampak sangat anggun saat ini. Ia terduduk di ranjangnya, dengan rambutnya yang terurai. Itu menambah kecantikannya saat ini.

"Haechan kenapa sih? Bibi denger heboh banget.."

Haechan terkejut, ia menoleh kearah belakang. Ternyata itu adalah ibunya Renjun.

Wenndy dan Lee Hyeon baru saja sampai di rumah sakit itu. Terlihat mereka membawa banyak makanan dan pakaian yang sudah jelas itu untuk Min-goo.

"Tau tuh bun!!" balas Renjun yang sepertinya ikut menyudutkan Haechan.

"Y-ya... gapapa kok Tante, cuman biar ga sepi aja."

"Ohh.. kirain kenapa."

"Chan, kamu pulang dulu gih" ucap Lee Hyeon. Ia tau anaknya kelelahan.

Haechan menggeleng, "nggak ma, Haechan mau disini aja" ucapnya lagi.

"Chan, di sini udah ada mama sama tante Wenndy."

"Tapi mahh.."

"Pulang, bantuin ayah aja. Dia pasti butuh bantuan kamu, karna kamu yang tau." Bisik Hyeon pada anak sulungnya.

Haechan terdiam. Ia memikirkan kata-kata ibunya barusan.

Bantuan?

Bantuan apa? Apa ayahnya sedang dalam masalah?

Tanpa pikir panjang, Haechan mengangguk perlahan. Ia langsung pamit dari ruangan itu. Sepertinya Wenndy juga membisikan hal yang sama kepada Renjun, sehingga secara bersamaan mereka pamit undur diri dari sana.

"Min-goo, gue pamit dulu ya. Nanti gue kesini lagi, kalau ada apa-apa langsung telpon gue, oke?" ucap Haechan sembari mengusak surai hitam itu dengan pelan.

"Iya Chan, makasih udah jagain aku semaleman." balas Min-goo dengan lembut.

Setelah Haechan keluar dari ruangan itu, tak lama Renjun pun menyusul.

"Min-goo mau apa?" tanya Hyeon pada Min-goo.

"Engga bi, Min-goo mau bersih-bersuh dulu."

"Bisa? Bibi bantu ya" ucap Wenndy khawatir.

Min-goo mengangguk, namun sepersekian detik kemudian ia menggeleng. "tidak bi, terima kasih." ucapnya, lalu beranjak menuju ke kamar mandi.

"Lee Hyeon-ssi, maukah kau membantuku?"

"Nee Wenndy-ssi, boleh saja."

"Bantu aku untuk mengakhiri ini semua.."

.
.
.
.
.

"Ayah!"

"Loh, ayah kenapa ada di sini?" ucap seoramg pemuda.

"Renjun?!"

"Haechan?"

"Ayah, apa-apaan ini?" ucap Renjun.

Rainbow After You (TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang