"Apa kau pernah menyangka moment seperti ini hm??"
Jimin melingkarkan lengannya di pinggang ramping Jeena.
"Tidak, tidak sama sekali, oppa ...
Bagaimana denganmu?"
Jeena membalikkan tubuhnya dan merapikan dasi yang sedikit miring di setelan jas Jimin hari ini."Lihatlah dirimu...
Siapa yang tidak terpesona dengan kecantikan ini?
Aku sungguh beruntung ..."
Jimin terus menerus menatap Jeena yang fokus membenarkan pakaiannya."Hey kalian! Apa tidak bosan bertatapan terus??
Hari ini Kalian sudah punya porsi waktu sendiri kan???"
Suara Jieun menggema di ruangan serba putih itu.Ya, hari ini adalah hari pernikahan Jeena dan Jimin.
Setelah berselang satu hari saja Jieun dan Taehyung menikah, rupanya kedua sejoli itu tidak ingin menunda waktu lebih lama lagi."Apa kami harus melihat kalian bermesraan terus menerus? Haiiss...
Sinting kau Jimin!
Sejak kapan kau jadi tak sabaran seperti ini??...""Waahhhh... Daebak!! Kau cantik sekali sayangku...
Istriku...."Taehyung dengan jenakanya masuk ke dalam ruangan itu, setelan jasnya sangat cocok di hari bahagia sahabatnya.
Sambil menghampiri Jieun yang sedang duduk di dekat meja rias yang begitu besar menghiasi untuk melihat pantulan para bidadari hari ini.Membuat gelak tawa di ruangan itu semakin menjadi karena ulah Taehyung yang seperti anak kecil melihat permen kesukaannya kala ia melihat Jieun yang tak kalah rupawan dengan sang adik.
Seluruh keluarga akhirnya berkumpul.
Ya, semua keluarga.
Termasuk orangtua Kakak beradik Jieun dan Jeena yang terkenal dengan kesibukannya.Entah Jieun atau Jeena yang berhasil membuat keluarga mereka berkumpul walau hanya dalam beberapa hari saja agar tidak melewatkan hari bahagia kedua anaknya.
Tak ada yang bisa melupakan hari bahagia, walau ada perjuangan dan kepahitan yang senantiasa mengiringi jalannya.
~~~~
"Oppa... bangun..
ayo kita sarapan ..."
Belaian lembut tangan Jeena begitu menenangkan, sampai sampai Jimin tak ingin terbangun dari mimpi yang sangat nyata ini."Hey, sayang...
kau cantik sekali..."
Jimin mengelus perlahan pipi Jeena yang memerah sambil berusaha membuka matanya karena melihat sang cantik-nya duduk di tempat tidur."Oppa! Sudah berapa juta kali kau mengatakan hal itu?? Jika aku tua nanti apa kau akan tetap mengatakannya? Huh!!"
Jeena mendecih bak anak kecil yang takut akan pujiannya hilang.Jimin mengangkat tubuh lelahnya karena pergelutan semalam, mencoba untuk memeluk Jeena dengan sepenuh hati.
Menaruhnya di dada, dan membawanya bersandar di kepala tempat tidur yang begitu megah."Kau tau? Sekeriput apapun wajahmu, kau akan tetap cantik di mataku.. jadi kau jangan pernah bosan mendengar ini..
Aku mencintaimu Jeena..."
Jimin mengecup halus puncak kepala Jeena yang kini tenggelam dalam dada bidang yang hangat itu."Hmmm oppa.. entah kenapa makin aku memilikimu, aku merasa semakin akan kehilanganmu... seolah setiap hari adalah hari terakhir kita.."
Jimin membalikkan tubuh jeena ke arahnya.
Dengan piyama pink yang sangat lucu itu Jeena terlihat sangat polos sekaligus menggemaskan."Kau tau?
Apa yang tidak akan ku lewatkan di dunia ini?
Senyuman ibuku dan juga senyumanmu..
Aku akan terus berusaha agar selalu bisa melihat keduanya..
Percaya padaku, aku tidak akan pernah meninggalkanmu.."
Jimin mengecup mesra kening Jeena yang larut dalam keindahan pagi ini."Saranghae Oppa.... Ayo kita sarapan.."
Kini mereka berdua duduk beralaskan bantal tipis yang menghangatkan tubuh mereka berdua.
Masih dengan piyama yang mereka kenakan,
Keduanya benar benar definisi pengantin baru yang sangat bahagia.Jeena setuju dengan keputusan Jimin untuk tinggal di apartemen baru yang ia beli dengan menjual apartemen lamanya.
Bukan Jimin menolak pemberian sang mertua,
Tapi ia pikir untuk tinggal di rumah sebesar itu rasanya sangat sulit.Berkali-kali Jimin memandang kagum dan bahagia ke arah sang istri.
Ya, dia menatap karena merasa bersyukur atas apa yang ia rasakan sekarang.
Dan juga Jeena terlihat begitu cantik dan menggemaskan baginya."Oppa ! Hentikan ...
kenapa kau melihatku seperti itu????"Jimin tersenyum sambil menyentuh ujung hidung Jeena dengan jarinya.
"Yeppeo....."
~~~~~"Oppa, besok kau sudah mulai bekerja lagi.
Aku juga mulai sibuk dengan pekerjaanku.
Kau harus janji untuk selalu menghubungiku ketika kau senggang..""Apa aku terlihat seperti pria yang mengabaikan wanitanya?"
Jimin memeluk Jeena dari belakang yang sedang mencuci piring."Ingat ya.. jangan hanya manis di awal saja!
Biasanya kan pria seperti itu!"
Suara celotehan Jeena malah membuat Jimin merasa gemas.Ia mengecup lembut pipi Jeena dan mencium bahu sang wanitanya itu.
"Aku mencintaimu Jee.."~bersambung~
Maafkan baru bisa update lagi setelah sekian juta tahun..
Dan pendek pula 🤣🤣
Author sok sibuk..
Semoga masih ada yg minat baca yakk ❤️❤️
Dan chap kali ini aku kasih yang manis manis biar kalian bersiap sama cerita selanjutnya
💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral • PJM •ON GOING
RomanceBicara tentang rumah tangga?? Park Jimin ahlinya.. Dengan kesederhanaan yang ia dan istrinya miliki, Park Yeonmi. Membuat mereka saling melengkapi dan nyaris selalu merasa jatuh cinta setiap hari. Meskipun belum bisa merasakan kehadiran buah hati...