Part 18

165 10 0
                                    

Setelah selesai mengajar dan memilih tidak makan siang bersama staff lain, Jimin membeli satu cup kopi dari cafeteria, dan pergi ke lantai paling atas salah satu gedung di sekolah elite itu.

Padahal sayang sekali jika ia melewatkan makan siang gratis khusus untuk staff sekolah.

Ia tiba di lantai atas terbuka.
Tempat dimana anak anak tertangkap membolos jam pelajaran hanya karena bosan.

Ia menghirup aroma kopi itu sebelum meminumnya.
Setidaknya aroma kopi yang menyengat bisa sedikit menenangkan suasana hatinya di siang yang terik ini.

Jimin duduk di salah satu undakan di rooftop terbuka itu.
Ya, dia hanya duduk, menikmati terik matahari, dan meminum kopinya.
Untuk berpikir aja dia sudah sangat lelah.

Setelah pergulatannya semalam dengan Yeonmi, mereka berdua langsung tertidur.
Yeonmi sungguh sangat lelah melayani Jimin yang sedikit liar dalam pergumulan itu.
Pun Jimin, ia merasa tulang tulangnya rontok seketika saat ia bangun dari tidurnya.

Ia sedikit tersenyum, ketika mengingat kejadian pagi ini.
Jimin terbangun dan melihat Yeonmi sedang bermain dengan kucing diatas tempat tidur.

Ketika Yeonmi menyadari sang suami sudah bangun, ia langsung memeluk Jimin dan ikut berbaring. Bahkan kucing itu ikut menyelinap diantara tubuh mereka berdua.

Terngiang lagi dengan lontaran kalimat dari mulut istrinya yang membuat Jimin terlalu banyak berpikir seharian ini.

"Jim... terimakasih..
walaupun aku lelah, jujur aku begitu merindukanmu belakangan ini, tapi kau mungkin terlalu lelah bekerja hingga aku segan untuk melakukannya denganmu..
Tetaplah seperti ini Jim..."

Jimin sulit mengartikan makna di balik semua itu.
Apakah yang di maksud, ia harus bergulat tiap hari dengan Yeonmi? Atau mungkin ia harus tetap menjadi Jimin yang seperti biasa. Seperti adanya.
Jimin yang perhatian, tidak mudah marah, menuruti segala keinginan Yeonmi.

Jimin merasa tidak ada yang berubah dari dirinya sama sekali. Sedikitpun..
Tapi kenapa Yeonmi meminta ia tetap sepert ini.
Memangnya kemarin kemarin dia seperti apa?
Itu pikiran Jimin.

Jimin terlalu bingung hanya dengan hal itu, untuk menanyakan pada Yeonmi ia kira bukan keputusan yang tepat.

"Jim???"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jim???"

Suara seorang pria mengejutkannya disana.

"Hyung?? Ahh kau membuatku kaget saja.
Kemarilah! temani aku minum kopi.."
Jimin mengajak Hoseok duduk bersama di undakan semen itu.

Terlihat Hoseok membawa satu cup minuman dan menghampiri Jimin.

"Waah... sejak kapan kau suka tempat ini Jim?
Dan.. hey! seingatku kau tidak terlalu suka kopi....
Tidak biasanya...."
Hoseok memang sedikit hapal dengan kebiasaan rekan kerjanya itu.

Ephemeral • PJM •ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang