Part 12

112 14 0
                                    

"Apa kau gila ?? Apa yang kau pikirkan???"
Jieun berteriak di telepon setelah di beritahu oleh Jeena bahwa ia membawa Jimin ke villa milik mereka.

"Yaa.. Noona.. kau harus lihat bagaimana dia memohon padaku agar tidak pulang..
dia bersikeras tidak ingin turun dari mobil.
Aku bisa apa?"
Jeena melihat Jimin yang tertidur di sofa panjang berwarna cream di dalam villa mewah itu.

Jimin begitu tenang tertidur, setelah meminum ramuan Ginseng yang di buat oleh ahjumma yang menjaga kediaman konglomerat itu.

Bahkan Jimin sempat meracau sebelum ia tertidur. Menyebut nama Yeonmi berkali kali, sampai akhirnya ia mencaci maki dirinya sendiri.

Jeena benar benar bingung melihat Jimin, sekaligus kasihan. Karena ini pertama kalinya ia melihat Jimin yang biasanya tampak selalu semangat dan ceria.

Senyum yang selalu terpatri di wajahnya yang khas tiba tiba sirna begitu saja seolah ia bukan Jimin yang biasanya.

"Aishh!! Apa yang harus ku lakukan??
Yeonmi bisa marah besar jika tau Jimin bersama salah satu dari kita!!"

Jieun panik bukan main.
Pantas saja ketika ia sampai rumah, Jeena dan Min ahjussi tidak terlihat batang hidungnya.

"Mwo? Memang ada apa dengan kita berdua?"
Jeena membuat kepala Jieun berdenyut.

"Kau tidak mengerti Jeena-ssi!! Nanti aku akan menceritakannya padamu. Intinya Yeonmi cemburu padaku. Dia tidak ingin Jimin berada di sekitarku..
Hmmm.. aku akan menghubungi Hoseok.."
Jieun memutuskan sambungan telpon itu.

~~

"Hoseok-ah!! Gawat!!"
Jieun yang masih panik langsung menghubungi Hoseok malam itu, setelah mereka pulang dari tempat karaoke.

"Noona ! Telingaku hampir berdarah mendengar suaramu berteriak! Ada apa? Apa yang gawat???"
Hoseok yang sedikit mabuk itu rupanya masih mengenali suara rekan kerjanya.

"Jimin bersikeras tidak mau pulang.
Jadi adik dan supirku membawanya ke villa.. bagaimana jika Yeonmi mengetahuinya??
Dia pasti akan mencabik cabikku!!"
Jieun mondar mandir di dalam kamar sambil mengigiti kukunya.

"Mwo?? michyeosseo??"
Hoseok bahkan mengumpat mendengar perkataan Jieun.

Ia tau benar bagaimana istri Jimin jika sudah cemburu. Mungkin gunung merapi yang sudah tidak aktif, bisa saja tiba tiba mengeluarkan lahar panas karena merasakan aura Yeonmi.

Tidak ada jawaban dari Jieun yang masih panik bagaimana caranya memberitahu Yeonmi.

"Hmmm.. noona.. aku akan mengatakan pada Yeonmi bahwa Jimin menginap di rumahku..
bagaimana? Hanya itu saja satu satunya cara agar Yeonmi percaya.."
Akhirnya Hoseok pasrah untuk memberikan ide gila itu.

"Hoseok-ah.. bagaimana jika tiba tiba Yeonmi datang ke rumahmu untuk memeriksa apa benar Jimin ada disana?"
Kepanikan Jieun belum mereda.

"Tidak noona. Yeonmi tidak senekat itu. Dia juga tau rumahku sangat jauh dari apartemennya..
Aku hanya perlu memastikan bahwa noona harus dirumah saja dan tidak bersama Jimin."

"Baiklah... terimakasih Hoseok-ah..
Kau benar benar membantuku..
Aku akan menghubungi Jeena dan Min ahjussi untuk menjaga Jimin disana."

~~

Di villa yang sangat tenang, malam itu, masih di hari yang sama, Jimin tiba tiba terbangun. Dilihatnya ia berada di tempat asing.
Tapi ketika ia melihat ke sekitarnya, ia tampak mengingat sesuatu.

Jendela yang terhampar dari batas atap hingga lantai membentang disana.

Memperlihatkan lampu remang di sisi kolam renang diluar sana menambah ketenangan malam itu.

Ephemeral • PJM •ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang