Part 9

104 15 0
                                    

"Oppa ? Sedang apa kau disini?"
Tiba tiba Jeena ada di halte bus itu.
Di halte tempat Jimin sedang menenangkan dirinya.

"Eoh? Jeena-ssi? Aku? Ahh aku belum sampai rumah karena harus bertemu temanku.
Tapi dia belum datang.."
Jawab Jimin menutupi keterkejutannya melihat Jeena tiba tiba ada disana.

Dengan style Jeena yang memang sangat simple dan sederhana. Tapi terlihat sangat chic, membuat orang orang sekitar melihat ke arahnya.

"Jadi oppa belum sampai rumah?"Tanya Jeena lagi yang terlihat sedang akan menghubungi seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi oppa belum sampai rumah?"
Tanya Jeena lagi yang terlihat sedang akan menghubungi seseorang.

"Hmm.. aku tinggal di apartemen itu. Dekat bukan?
Kau sedang apa berkeliaran disini?"
Tanya Jimin sambil mengacak rambut Jeena.

Ia menunjuk gedung apartemen tinggi yang berada tidak jauh dari sana.

"Yha! Oppa !! Aku bukan anak anak!
Jangan mengatakan aku berkeliaran!
Jaga sikap oppa di depan umum huh!
Aku sedang menunggu temanku juga..
Kami ada janji di cafe seberang halte ini.
Aku memakirkan mobilku di dekat apartemen. Karena tempat parkir di cafe sangat penuh.."
Jawab Jeena sambil sesekali melihat ponselnya.

"Hmm.. bagaimana jika kita sama sama menunggu teman kita di cafe? Lebih baik daripada menunggu disini.. Kajja!!"
Jimin mendorong tubuh Jeena dengan tempat makanan dan tas yang ia bawa sedari tadi.

"Jangan dorong aku!
Aku bukan trolley belanjaanmu, Oppa !!"
Teriak Jeena yang malah di tertawakan oleh Jimin dan orang orang di sekitarnya.


~~~

Mereka berdua memasuki cafe dan duduk di dekat jendela yang memperlihatkan keadaan jalan raya yang begitu padat.
Sebelumnya mereka sudah memesan minuman masing masing.

"Oppa.. berapa biaya sewa apartemen di tempat yang Oppa tinggali? Kemarin temanku mencari tempat tinggal sementara. Karena dia masih kuliah dan bekerja paruh waktu di dekat sini.."
Jeena meminum ice americano miliknya.

"Hmm.. setauku di setiap lantai berbeda harga. Nanti akan ku tanyakan lebih jelas pada pemiliknya.."
Jawab Jimin seadanya.

Sebenarnya ia sedang tidak fokus saat ini karena memikirkan apa yang ia lihat tadi.

"Arasseo... aku akan menyimpan nomer oppa.."
Jeena memberikan ponselnya pada Jimin yang langsung menyimpannya di ponsel itu.

"Oppa, aku akan membeli es krim di depan..
Apa oppa mau juga?"
Jeena berdiri karena melihat ada booth es krim tepat di depan cafe itu.

"Hm .. baiklah..
aku akan simpan makanan ini disini saja.."
Jimin menyimpan tempat makanan di meja cafe, dan segera menyusul Jeena keluar.

Layaknya anak anak mereka berdua malah saling bertengkar kecil ketika memakan es krim sambil berdiri di depan booth es krim itu.

Ephemeral • PJM •ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang