Part 15

101 11 0
                                    

Pagi itu Jimin lalui dengan kepura-puraan untuk kesekian kalinya.
Ia menyelesaikan kegiatan mandi cukup lama hanya untuk merenungkan banyak hal.

Setidaknya yang di yakini Jimin adalah
'Ia harus membuat Yeonmi jatuh cinta padanya setiap hari, hingga bisa melupakan segalanya termasuk pria lain..'

"Jim, ayo kita sarapan.. aku sudah menyiapkan masakan kesukaanmu.."
Yeonmi berdiri di ambang pintu setelah memgetahui Jimin selesai mandi, dan kini tengah mengeringkan rambut basahnya dengan handuk yang terlampir di leher menggodanya itu.

"Ne.. terimakasih sayang..
aku akan segera menyusulmu..
Ah iya! Bisakah kau membuka kotak coklat di dekat rak sepatu?? Aku tadi membawanya untukmu.."
Jimin tersenyum manis dengan matanya yang sedikit tertutup oleh helai rambut yang basah.

Memilih tidak menjawab, Yeonmi bergegas ke arah yang di perintahkan Jimin.

Beberapa menit berlalu suara teriakan sumringah dari Yeonmi terdengar dari sana.
Jimin tersenyum sambil memandang dirinya di cermin.

Aku tau akan mendengar teriakan kegembiraan darinya.
Aku harus sering melakukan hal hal seperti ini, agar bisa melenyapkan hasratnya pada pria lain.
Aku sakit hati? Iya! Sangat! Tapi itu terlintas di pikiranku ketika aku memikirkan betapa aku mencintainya.
Tapi disaat aku berpikir dia adalah sumber bahagiaku,
aku hanya ingin memperbanyak tekadku agar bisa membahagiakannya setiap hari.

"Yeobo !!!!"
Teriakan Yeonmi kembali mengudara.

Jimin menaruh handuk basah di tempat gantungan handuk sederhana dekat dengan pintu kamar mandi mereka. Bergegas menghampiri sang istri yang sudah pasti memasang wajah bahagia karena pemberiannya.

Terlihat Yeonmi duduk di lantai ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan itu sambil memeluk gumpalan bulu kecil.

"Kau suka??"
Jimin berdiri tepat di belakang Yeonmi.
Sambil tersenyum, ia merasa puas dengan hanya melihat keasikan Yeonmi pada hewan berbulu kesukaannya itu.

"Jim... terimakasih.. aku sangat menyukainya..."
Tampak mata Yeonmi berkaca kaca sambil menatap haru pada Jimin.

Ia menaruh kucing kecil itu di pangkuannya, menarik lengan Jimin agar segera memeluk dirinya yang tengah duduk melantai.

Jimin pun ikut duduk melantai setelah memeluk istrinya yang tiba tiba melupakan sarapan mereka.

"Aku memintanya pada Junki..
Kau sempat bilang padaku bahwa ia memiliki beberapa kucing kan? Jadi aku memutuskan untuk meminta salah satu anak kucing itu untukmu..
Untungnya ia bersedia..
Maafkan aku sayang, karena aku tidak bisa membelinya. Dan hanya bisa memintanya dari sepupumu..."
Jimin memandang Yeonmi yang sibuk mengelus dan memeluk kucing itu di dekat jendela mereka.

"Jimin memandang Yeonmi yang sibuk mengelus dan memeluk kucing itu di dekat jendela mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ephemeral • PJM •ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang