14. Nasip Sial Pak Kelvin

69.1K 4.4K 120
                                    

Rea tidak menyangka jika akan ada yang masuk ke dalam ruangan ini sekarang di saat yang tidak tepat. Padahal dia kan sedang asik-asiknya menangis di pelukan yang suami, tapi malah ada yang masuk.

"Pak Kelvin ngumpet di kolong meja cepetan, biar saya yang berdiri," ujar Rea memberikan solusi.

Kelvin mengikuti perkataan istrinya, dia masuk ke dalam kolong meja kerja milik Rea, sedangkan Rea kini tengah berdiri dan melihat siapa yang datang.

"Rea, gue pikir lo udah pulang," ujar Mbak Lia, karena ternyata yang masuk ke dalam ruangan ini memang dia.

"Eh, iya belum, Mbak," jawab Rea gugup, takut jika ketahuan dia sedang menyembunyikan Pak Kelvin.

"Kok mata lo kayak sembab gitu? Habis nangis ya?" tebak Mbak Lia.

"Enggak kok, Mbak, tadi cuman kelilipan aja." Rea terpaksa berbohong demi kebaikan bersama.

"Beneran? Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita ke gue, ya."

Rea membalasnya dengan anggukan kepada, dalam hati dia menginginkan Mbak Lia agar segera keluar dari ruangan ini.

"Tadi lo kenapa ada di kolong meja?" Mbak Lia kembali bertanya, apa dia curiga jika ada yang Rea sembunyikan?

"Tadi cuman ngambil bolpoin yang jatuh aja kok, Mbak. Makanya ada di kolong meja." Rea tidak enak hati jika terus berbohong seperti ini dengan Mbak Lia.

Sekarang Rea dan Mbak Lia saling bertatapan satu sama lain, Rea bergerak gelisah dan tanpa sengaja dia menginjak jari tangan Pak Kelvin.

"Aakkhh!!" terdengar teriakan dari Pak Kelvin, membuat Rea langsung melotot.

Rea merasa Pak Kelvin menarik jarinya sendiri yang tadi tidak sengaja Rea injak. Tapi sekarang masalahnya Mbak Lia menatap aneh ke arahnya.

"Bentar-bentar, kok tadi gue kayaknya denger suara cowok, sih. Padahal kan di ruangan ini hanya ada kita berdua aja," ujar Mbak Lia dengan raut wajah kebingungannya.

"Cowok? Perasaan saya gak denger suara cowok tuh, Mbak. Mungkin Mbak Lia cuman salah dengar aja kali." Rea mengkibaskan tanyanya, sungguh dia takut jika Mbak Lia benar-benar curiga.

"Tapi tadi gue beneran denger, Rea, ada di dekat meja lo kayaknya."

Mbak Lia malah berjalan mendekat ke arahnya sekarang, membuat Rea meneguk salivanya susah payah. Bagaimana caranya dia menghentikan Mbak Lia sekarang? Nasibnya benar-benar berada di ujung tanduk sekarang.

"Mbak Lia mau apa?" tanya Rea dengan raut wajah ketakutan.

Lagian kenapa dia tadi tidak berpikir jika sekarang masih berada di area kantor, tapi malah tadi mereka saling berpelukan seperti Teletubbies.

"Gue cuman mau ngecek aja, kayaknya kok ada yang aneh." Mbak Lia sepetinya benar-benar curiga sekarang.

Tubuh Rea menegang saat Mbak Lia semakin mendekat ke arahnya. Rea bahkan sampai meremas rok miliknya sendiri saking takutnya ketahuan. Pasalnya kan Pak Kelvin memang tidak memperbolehkan sampai karyawan kantor ada yang tahu tentang pernikahan mereka. Walaupun entah alasan sebenarnya apa.

"Jangan mendekat, jangan mendekat," batin Rea.

"Mendingan sekarang Mbak Lia pulang aja, nanti di cariin sama Bapak dan Ibuknya loh, Mbak." Rea berusaha untuk mengalihkan perhatian Mbak Lia.

Tapi sepertinya tidak berhasil, Mbak Lia sebentar lagi sampai di dekatnya. Namun tiba-tiba saja terdengar suara.

Tuttttt!! Rea melotot ketika dia malah kentut, mana di bawah sana ada Pak Kelvin yang sedang ngumpet lagi. Semoga saja Pak Kelvin tidak mabok kentutnya.

My Boss Is My Secret Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang