Rea sudah tidak sabar sekarang, sedangkan Mbak Lia sekarang sedang berusaha membuka pintu apartemen ini.
Setelah pintu berhasil di buka, Rea belum benar-benar membuka pintunya segara utuh. Tapi ruangan ini sangat gelap, lampunya dimatikan.
"Benar kan yang ini, Mbak?" tanya Rea karena kawatir mereka salah kamar.
"Iya, bener kok yang ini, Re."
Rea semakin membuka pintunya lebar-lebar dan dia masuk ke dalam. Tapi dia mengerutkan keningnya bingung ketika melihat sebuah tulisan I love you yang berada di lantai.
Pikiran Rea sudah kemana-mana, apakah ini kejutan untuk Mbak Dea yang dibuatkan oleh Pak Kelvin?
Sebentar-sebentar, tapi kan mereka sudah masuk ke dalam apartemen ini sedari tadi. Kenapa kejutannya malah diberikan sekarang?
"Mbak, ini kita bener, kan? Kita gak salah masuk ke dalam apartemennya orang?"
Rea hanya takut saja, jika ini bukan apartemen yang tadi di masuki oleh Pak Kelvin dan Mbak Dea. Melainkan milik orang lain dan siapa tahu kejutan ini juga untuk orang lain.
"Bener kok, Re," jawab Mbak Lia kembali.
Rea memandangi tulisan itu, entah mengapa air matanya malah luruh begitu saja. Kejutan ini sangatlah romantis, tapi jika untuk Mbak Dea rasanya dia sangat sesak di dada. Pak Kelvin bisa seromantis ini dengan Mbak Dea, sedangkan tidak bisa romantis dengannya.
"Rea." Ada yang memangilnya, Rea sangat kenal dengan suara itu.
Ya, itu adalah suara suaminya, jadi benar jika suaminya berada di sini bersama dengan Mbak Dea?
Rea menatap ke sekeliling, tapi masalahnya di sini sangat gelap dan dia tidak bisa melihat dimana keberadaan suaminya itu.
"Kenapa Mas jahat? Ngasih kejutan sebegitu indahnya buat Mbak Dea!" Rea berkata seperti itu dengan suara lirih.
Rea seolah-olah tak mampu untuk berpijak lagi. Dia pun langsung luruh, duduk di lantai, menangis sembari memeluk kedua lututnya sendiri. Rea langsung menutup wajahnya dengan tangannya sendiri, dia tidak mau terlihat sedang menangis padahal di sini lampunya belum di hidupkan dan cukup petang.
"Kejutan ini bukan untuk saya, Rea." Kali ini Rea mendengar suara Mbak Dea di sini.
"Jangan menangis, bukalah matamu sekarang." Suara Pak Kelvin kembali dia dengar.
"Kalau ini kejutan bukan buat Mbak Dea, kenapa kalian berdua ada di —"
Rea tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi, karena ketika dia membuka mata, tiba-tiba saja lampu di nyalakan. Rea melihat di pojok kanan ada sebuah kejutan istimewa untuknya. Dia melihat ruangan yang di hias dengan tulisan Happy Birthday dan Pak Kelvin yang membawa sebuah kue ulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is My Secret Husband [END]
RomanceDi kantor manggilnya Pak Di rumah manggilnya Sayang *** Nasip buruk sepertinya menimpa Realine atau yang sering di sapa Rea. Dia yang sedang training kerja di salah satu kantor besar di Jogja harus mendapati bos yang super jail kepadanya dan selalu...