My Boss Is My Secret Husband [END]

17. Makanan Spesial

Dengan senyum mengembangnya, Rea berjalan ke arah kamar dengan membawa nampan yang berisi makanan dan Rea sengaja metutupinya agar menjadi kejutan untuk Pak Kelvin. Pastinya makanan yang dia siapkan kali ini sangat spesial karena dia memasaknya sendiri, tidak seratus persen sendiri karena tadi di bantu oleh Bi Lastri.

"Pasti Mas Kelvin seneng banget nih karena aku masakin. Ya mengingat kalau dia memang terkadang menyuruhku untuk belajar masak. Semoga saja makanannya enak, karena yang masak Bibi juga," gumam Rea dengan riang gembira.

Pak Kelvin memang benar-benar marah kepadanya. Karena sejak tadi pun pria itu tidak keluar dari kamar sama sekali. Entah di dalam kamar sedang tidur atau apa.

Sesampainya di depan kamar, Rea langsung membuka pintunya begitu saja tanpa mengetuknya lebih dulu. Dia melihat Pak Kelvin yang sedang duduk di kasur dan bersandar sembari membaca sebuah buku tentang bisnis.

"Mas," panggil Rea lembut.

Kelvin yang awalnya fokus ke buku yang dia baca kini menatap ke arah sumber suara dimana Rea sekarang berada. Kelvin tidak menjawab apapun, tapi dia menaikan satu alisnya yang berarti bertanya ada apa.

"Saya masakin makanan spesial buat Mas Kelvin. Ini saya masaknya susah payah loh, Mas." Rea berjalan mendekat ke arah Kelvin.

"Masak? Tumben," balasnya acuh.

"Iya lah masak, kan buat bujukinya kamu juga, Mas, biar gak ngambek lagi sama aku," batin Rea.

"Iya dong, kan seorang istri harusnya memasakan buat suaminya. Lagian saya lihat sedari tadi Mas gak turun ke bawah buat makan malam. Padahal Bibi juga sudah memasakkan makan buat kita makan malam. Jadi, saya berinisiatif untuk membuat masakan spesial. Semoga Mas senang dengan makanan saya ini."

Kelvin menatap ke arah nampan yang Rea bawa. Dia penasaran apa isi dari masakan istrinya. Tapi kasihan juga jika dia tidak menerimanya, karena Rea kan sudah berusaha payah untuk memasakan itu untuknya, mengingat Rea memang tidak bisa memasak.

"Buka dong tutupnya."

Kelvin menuruti perkataan Rea, dia membuka penutup makanan itu perlahan-lahan.