3. Kantin

14.4K 1.4K 89
                                    

Vote 🙌

Bel berbunyi menandakan istirahat pertama dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel berbunyi menandakan istirahat pertama dimulai. Gun bertepuk tangan senang akhirnya dia bisa melewatkan pelajaran matematika yang membuat kepalanya pusing.

"P'New mau ke kantin gak?"

New menggeleng "Phi mau ke toilet lalu ke perpustakaan nyari buku. Gun dulu saja"

"Owh oke P'New. Bay-bay" ucap Gun ingin melangkahkan kakinya sebelum New berkata "Gun tau letak kantinnya?"

"Gak tau phi" jawaban Gun yang membuat New gemas mencubit pipinya.

"Kantin utama ada di lantai 1. Kamu turun dulu ke lantai satu pake tangga yang tadi pas belokan toilet. Setelah turun tangga kamu lurus terus ikutin lorong belok kanan nanti ada pintu besar tulisannya kantin"

"Gun ngerti gak?" New bertanya melihat Gun yang terdiam setelah dia jelaskan.

"Euhm Gun kurang paham phi. Tapi nanti Gun coba deh" ucap Gun menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Baiklah, hati-hati nong" ucap New dianggukki oleh Gun.

Mau tahu fakta tentang Gun Atthaphan? Bahwa Gun suka sekali dengan susu. Seperti yang sekarang anak itu sedang bersorak gembira setelah membeli susu kotak kesukaannya. Siswa-siswi yang ada di kantin yang melihat tingkahnya tentu memekik gemas. Bagaimana cara anak itu memegang susu kotaknya. Sangat imut.

Gun duduk dipojok kantin meminum susu kotaknya. Di saat yang bersamaan inti Valliant memasuki kantin. Siswa-siswi mengalihkan perhatian mereka ke arah inti Valliant.

Suasana kantin berubah menjadi sepi melihat raut marah inti Valliant. Mereka tau apa yang akan menjadi kemarahan Valliant jika di kantin. Alasannya cuma satu karena meja  inti Valliant ditempati seseorang.

Inti Valliant mendekat kemudian White menendang kursi di samping orang tersebut. Kursi terlempar menimbulkan suara yang keras.

Kaget? Tentu. Itupun yang dirasakan oleh Gun yang notabenenya kursi itu di sebelahnya. Gun menepuk-nepuk dadanya, tersedak susu

"Hei. Siapa lu" gertak Earth

"Berani duduk di sini HAH" timpal Neo

Posisi Gun yang duduk membelakangi mereka jadi dia membalikkan badannya dengan mata yang sudah berkaca. Pelupuk matanya menahan air mata. Sekali kedip air mata itu pasti akan keluar.

Orang-orang merasa kasihan pada Gun, takut anak baru itu terkena masalah bila berurusan dengan Valliant.

Arm, Tay, Earth, Singto, White, Neo menatap Gun dengan heran atau bahkan terpesona karena wajah imut anak ini. Begitu pula dengan Off yang tak mengira akan bertemu Gun lagi.

"Lah kok dia pengen nangis" kata Neo

"Waduh nak bocil ini mah" balas White

"Kamu anak baru ya?" Arm bertanya.

"Iya hiks"  pecah sudah tangisan Gun.

"Mampus lu... bocilnya dah nangis" ucap Singto

"Hey cil jangan nangis" Tay mencoba menenangkan.

"Kenapa hiks begitu Gun hiks ka get tau huaaa hiks" tanya Gun terisak.

"Maaf ya bocil. Jangan nangis lagi dong. Cup... Cup..." balas White sedikit panik.

Jika siswa lain yang duduk di tempat Valliant mungkin mereka akan marah dan menonjok orang tersebut. Tetapi kalo orangnya kayak Gun, mereka juga jadi ikutan gemas kan. Tidak sampai hati atau berat hati buat marahin anak mungil ini.

"Huaaa Gun kaget hiks terus tersedak susu hiks" tangisan si mungil makin menjadi-jadi.

Off yang tergerak hatinya, tidak tega akhirnya memutuskan untuk maju lebih dekat ke arah Gun.

"Jangan nangis nanti aku beliin susu hm?" ucap Off sembari mengelus rambut Gun.

Dia membujuk Gun mengiming-imingi susu, sebab ada dua kotak susu di meja yang satu terlihat sudah kosong. Dia menebak bahwa pria mungil ini menyukai susu.

Semua orang yang ada di kantin melongo melihat kelakuan Off. Sebagaimana pria yang di cap sebagai Badboy, Cool boy, bicaranya irit, kasar, dan ketua geng Valliant mengusap rambut seseorang dan berbicara dengan nada yang lembut.

Jangankan orang lain, inti Valliant juga ikut melongo.

Oh damn.

"Si bos lagi kesambet setan?" bisik Neo

"Bisa jadi ketempelan" balas White pelan.

"Sssttt...Bos denger diamuk lu pada" ucap Earth mengeplak bahu Neo dan White, menyuruh dua sahabatnya diam.

Tangisan Gun mereda dia mengelap air matanya menggunakan punggung tangannya. Kondisi Gun kini semakin imut. Hidung dan pipi chubby nya memerah seperti tomat.

Gun menyentuh lengan pria di depannya. Off mengangkat alisnya seolah bertanya.

"Susunya mana phi, kata mommy kita gak boleh bohong loh" ucap Gun meminta susu yang Off janjikan.

Tatapan dan ucapan polosnya, menaklukkan seluruh orang yang ada di kantin terutama Off yang menahan senyumnya.

Tatapan dan ucapan polosnya, menaklukkan seluruh orang yang ada di kantin terutama Off yang menahan senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heyo.
Terima kasih sudah baca dan suka cerita ini dan kasih semangat di komen...

Author berusaha panjangin tulisan setiap chap nya ya...

Bad Boy & His Little BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang