21. Pembalasan

7.2K 631 37
                                    

"Apa yang menggangu pikiranmu? Hm?" tanya Off melihat kegelisahan di mata Gun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang menggangu pikiranmu? Hm?" tanya Off melihat kegelisahan di mata Gun.

"Ceritalah! Jangan disimpan sendiri. Jangan takut. Aku di sini"  lanjut Off tangannya terangkat mengelus pipi Gun.

Bibir Gun melengkung ke bawah.

"Phiu, Gun tidak tau harus apa. Dia bilang Gun harus jauhi Phiu. Dia juga bilang kalau tidak jauhi katanya lihat apa yang akan terjadi. Gun binggung huaaa"

Off mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Dia marah mendengar ucapan Gun. Siapa yang beraninya menyuruh Gun untuk menjauhinya yang notabene dia adalah kekasihnya.

"Siapa yang berbicara itu padamu? Beri tau aku!" Desak pertanyaan Off penasaran. Jika dia mengetahui maka dia berjanji tidak akan segan membuatnya menderita.

"Mereka tiga orang Phiu. Tapi hanya satu nama yang Gun tau. Byanca namanya" jawab Gun.

"Sialan" Gumam Off dalam hati ketika Gun menyebutkan nama wanita tersebut. Ternyata dia lah penyebab kekasihnya menjauhinya.

Off mengenal nama itu. Byanca, seorang wanita yang termasuk dari kalangan orang kaya namun karakternya manipulator, licik, dan semaunya. Wanita seksi dan cantik tapi sayangnya hidup bebas dan liar bagaikan seorang jalang di luaran sana.

"Phiu Gun harus bagaimana? Gun tidak boleh dekat-dekat Phiu lagi. Berarti kita putus ya Phiu? Huaaa" Gun merengek di akhir kalimat.

Seketika lamunan Off buyar lalu dia menoleh, kini dia menatap Gun sambil menangkup wajah Gun "Aku gak suka kamu ngomong gitu"

"Ngomong yang mana?"

"Kalimat di akhir. Jangan bilang kata itu lagi. Kamu milik aku dan aku milik kamu. Buang jauh-jauh pikiran buruk kamu, aku akan selesaikan semuanya"

"P'Byanca suruh Gun jauhi Phiu nanti kalau terjadi apa-apa gimana. Masih mending kalau peristiwa baik kalau buruk gimana. Hayo gimana?" Balas Gun mulut yang mengerucut karena pipinya dijepit oleh Off.

"Kamu percaya aku ?" anggukan kepala diterima oleh Off . "Makanya percaya aku bisa menyelesaikan masalahnya. Berhenti bertindak seolah kamu benar-benar menjauh dari jangkauan aku"

Berbicara banyak bukanlah dirinya namun jika untuk Gun, tak apa berbicara sampai berbusa pun.

"Tap---"

"Shttt...Kamu terlalu banyak berpikir, sayang" Off tersenyum tipis memijat pelan pelipis kekasihnya. Off jujur menyatakan bahwa Gun bertambah imut saat mengerutkan kening.

Di sisi lain pipi Gun merona. Perkataan Off  berciri khas suaranya yang berat memang mematikan. Huaaa.

"Phiuu..." rengek Gun malu.

"Gemas" Off menoel hidung Gun. Dia terkekeh melihat begitu manisnya rona merah muda pada pipi chubby kekasihnya. Dia menyukai itu. Pemandangan yang berada di hadapannya tampak lebih bagus mengalahkan pemandangan apapun yang pernah dia lihat.

Bad Boy & His Little BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang