Author suka deh liat komen-komen kalian... Terima kasih 💚😸
Subuh pukul 4, Daddy Matteo keluar kamar untuk minum setelahnya mengikuti kebiasaannya dia masuk ke kamar Gun untuk sekedar mengecek keadaan anak bungsunya. Dibukanya pintu dan indra pendengarannya menangkap suara racauan dan dilihatnya di sana anak bungsunya masih bergelung selimut. Matteo mendekat menarik selimut yang menutupi tubuh anaknya. Gun terlihat tidak baik-baik saja dengan raut wajah pucat dan gumaman tidak jelasnya. Matteo menempelkan punggung tangannya ke dahi Gun. Dia meringis ketika tubuh anaknya begitu panas.
Sudah dibilang pasti anak mungil itu akan demam jika terlalu banyak makan es krim. Beginilah jadinya.
Sampai saat ini pukul 9 Gun masih demam diukur menggunakan termometer bahwa suhu Gun kini 38,2 derajat. Suhunya menurun daripada yang tadi subuh suhu tubuhnya mencapai 39,3 derajat.Dikarenakan sakit sehingga dia tidak pergi ke sekolah hari ini. Matteo juga memutuskan untuk tidak ke kantor sedangkan Max disuruh olehnya untuk datang menghadiri rapat.
Sedari tadi Gun mengeluh kepalanya pusing, tenggorokannya sakit, hidungnya tersumbat, badannya tidak enak dan nyeri, berkali-kali lipat lebih rewel dari yang biasanya. Gun sudah diperiksa oleh dokter pribadi keluarga. Dia tidak suka ke rumah sakit. Demamnya tinggi dan Gun kena flu, Gun juga kekurangan cairan jadi dia harus diinfus agar memberikan sejumlah cairan ke dalam tubuh mungilnya itu. Anak itu sempat menangis dan memberontak saat disuntik pasang infus.
Matteo senantiasa menemani anak bungsunya, mengusap rambut Gun membuatnya nyaman dan cepat memejamkan mata. Kini, Gun telah tertidur namun masih dengan gumaman atau racauan yang tidak jelas.
Selaku Daddynya pasti dia sedih melihat anaknya sakit. Maka dia selalu menjaga kesehatan anak-anaknya terutama Gun. Bukannya Matteo membeda-bedakan anaknya tapi anaknya yang lain sudah dewasa, tidak ingin diatur, tidak ingin dimanja dan lebih mandiri berbeda dengan si bungsu yang lebih polos dan manja serta sedikit nakal.
"Cepat sembuh bayinya Daddy" ucap Matteo mencium kening anaknya sayang.
Matteo merebahkan dirinya di samping Gun kemudian ikut tertidur.
Lain di mansion Gun, lain pula di sekolah. Off terus saja memperhatikan sekitar kantin matanya menelisik berharap seseorang yang dia cari segera muncul dihadapannya. Tangannya memegang rokok yang menyala antara jari tengah dan jari telunjuk.
"Cari siapa?" tanya Arm melihat gelagat Off.
"Gun" jawab jujur Off menghisap ujung rokoknya.
Neo menoleh sambil memakan mi instannya "Oalah nunggu pujaan hati. Btw tumben tuh anak belum muncul juga ya"
"Lah iya biasanya udah duduk manis di kantin kalo bel istirahat, tadi pagi juga gw gak liat dia" timpal Earth membakar ujung rokoknya.
"Udah jadian belum bos?" tanya White dijawab gelengan kepala oleh Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy & His Little Boyfriend
Fanfiction[ END ] Bagaimana bisa Badboy luluh dengan sesosok Pria Mungil? Off Jumpol merupakan Ketua Geng Motor terpikat dengan seorang pria mungil polos dan tingkahnya amat menggemaskan. Hingga Off mengklaim sebagai miliknya. Milik Ketua Valliant. Warning...