16. Off Posesif

9K 702 25
                                    

Porsche 718 2022 mendarat di depan gerbang mansion. Seorang pria keluar dari dalam mobil mewah yang berwarna Agate Grey Metallic tersebut. Off Jumpol sang pemilik mobil begitu tampan seperti biasanya, malam ini dia memakai kaus putih dilapisi dengan jaket polos hitam serta celana jeans hitam melekat pada kaki panjangnya.

Kedatangannya ke mansion Matteo kalau bukan untuk menjemput atau bertemu anak bungsunya, apalagi yang dia akan lakukan?. Kali ini dia akan menjemput Gun bertujuan memenuhi permintaan anak itu yang bersikeras ingin ikut ke markas katanya bosan di rumah. Tentunya Off sudah meminta izin pada ayahnya Gun tadi siang ketika mengantar pulang sekolah dan dibolehkan asal pulang tidak lebih dari jam 10.

Namun nampaknya dia tidak perlu masuk ke dalam mansion karena orang yang akan dia jemput sudah berada di depan gerbang.

"Phiu" Gun melambaikan tangan menyapanya.

"Kenapa kamu di sini?"

Gun memiringkan kepalanya binggung "Hah? Maksudnya apa Phiu, kan Gun nunggu Phiu di sini"

"Maksud aku kenapa kamu gak tunggu di dalam aja. Jangan di luar" jelas Off.

"Biar cepat dan gak ribet aja, jadi kan Phiu gak perlu masuk lagi"

"Lain kali tunggu di dalam ya, jangan katakan agar cepat atau biar gak ribet. Di luar bahaya kalau kamu diculik gimana?"

"Ihh ada om bodyguard kok" Gun menunjuk ke gerbang seolah menunjukkan bahwa ada bodyguard yang berjaga di dalam.

"Sama aja. Mereka di dalam kecuali kalau mereka di luar" Off menarik hidung Gun gemas.

Bibirnya mencebik tapi tak ayal kepalanya mengangguk "Iya iya oke"

Off menaikkan dagu Gun dengan telunjuknya "Hey jangan ngambek, aku cuma kasih tau biar kamu tetap aman. Ya udah aku harus apa biar kamu nggak ngambek lagi?"

"Enggak tau" Gun mengangkat bahunya. "Eh Phiu Gun mau es krim" lanjutnya. 

Off tersenyum di saat orang lain mungkin menginginkan materi atau barang yang mahal namun pacar kecil miliknya hanya menginginkan es krim.

"Maaf untuk permintaan yang tadi tidak bisa dikabulkan karena hari sudah malam nanti pria kecilnya pangeran sakit lagi" balas Off.

Sikap dan sifat Off seperti bunglon, berubah-ubah. Dia bisa menjadi orang yang dingin, irit bicara, cuek, datar, kejam. Bisa juga menjadi orang yang lembut, cerewet dan sebagainya.

"Sedikit boleh tidak?"

"Tidak"

"Hanya satu cup?"

"Tidak"

"Cup kecil ya?" pinta Gun lagi raut wajahnya memelas.

"Tidak sayang" Off terkekeh menatap mata polos Gun yang tak pernah bosan untuk dipandang. "Bagaimana yang lain saja?"

"Huft... Susu kotak dan yupi, boleh Phiu?"

"Tentu boleh, mau pabriknya juga aku beliin"

"Eh emang bisa Phiu?" tanya Gun  dianggukki oleh Off. Apa yang tidak buat Gun. Selagi masih bisa Off lakukan dan berikan. Ah betapa beruntungnya Gun mempunyai Bad Boy semacam Off.

"Ayo" Off menarik tangan Gun mendekat ke mobil. Off membuka pintu mobil lalu mempersilakan kekasihnya masuk dan tak lupa memakaikannya sabuk pengaman.  Barulah setelahnya Off mengitari mobil depan ke tempat kursi pengemudi. Dia memang sengaja membawa mobil bukan motor alasannya agar Gun tidak kena angin malam.

Sesudah memakai sabuk pengaman, Off mulai menyalakan mesin mobilnya. Off mengambil tangan kanan Gun dengan tangan kirinya. Satu tangan lagi dia gunakan untuk memegang setir mobil.

Bad Boy & His Little BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang