Dua hari belakangan ini Off tengah disibukkan oleh jadwal kuliahnya yang padat. Lebih tepatnya tugas kerja kelompok yang diberikan dosen dengan kurun waktu singkat. Hal tersebut membuat Off terpaksa tidak bertemu Gun selama dua hari.
Beruntungnya dia mempunyai kekasih yang pengertian.
Tugas kelompoknya telah selesai. Dilihatnya jam tangan menunjukkan pukul delapan malam. Tak buruk untuk sekedar bertamu ke rumah pacar kan, pikirnya. Off segera melajukan motor sportnya menuju mansion orang tercintanya.
Berbeda dengan Gun yang merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Menonton televisi penuh jenuh sesekali mengecek handphonenya. Selang beberapa menit denting handphone Gun berbunyi lantas Gun langsung terduduk, Gun yakin itu notif yang selalu dia tunggu, pesan dari kekasih tampannya.
Lelaki yang ia rindu-rindukan.
Baru saja membuka pesan dan akan membalasnya tetiba terhenti karena membaca pesan terbaru di layar handphonenya.
Gun mengerjap lalu mencoba membacanya sekali lagi untuk memastikan.
“Buka pintunya sayang. Aku ingin bertemu” Gumam Gun.
Lalu kembali tersadar, dia berlari ke arah pintu utama dan membukanya.Tepat setelahnya handphonenya berdering tanda ada panggilan masuk. Gun menggeser jarinya, mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat layar handphone terlebih dahulu. Dirinya terlalu terpaku terhadap objek di depannya.
Kekasih tampannya,
Tengah berdiri di hadapannya dengan handphone di tangan kanan yang menempel di telinga. Mata sipit nan tajam menyirat kelembutan kini menatap matanya sambil tersenyum.
“Halo sayang? Pacar kamu kangen” Off berkata seolah berbicara di telepon dan suara yang sama terdengar di handphone Gun.
Hey ternyata panggilan yang dia angkat tadi adalah panggilan masuk dari Off.Gun tersipu pipinya memerah seperti buah tomat. Tapi tak bisa menahan rasa bahagianya---jadi ketika Off mematikan panggilan telepon dan memasukan benda pipih itu ke dalam kantong celananya, Gun loncat memeluk leher Off serta melingkarkan kakinya di pinggang Off. Refleknya yang bagus secara cepat Off menggendong tubuh sang kekasih.
“Gun kangen Phiu” ucap Gun menduselkan wajahnya di perpotongan lehernya. Mencium aroma Off yang begitu Gun sukai.
Begitupun Off yang terkekeh memeluk tubuh kekasihnya gemas akibat nada manjanya.Dua hari tidak bertemu dan mereka saling merindu satu sama lain.
‘Bucin sekali’ kalau kata Neo.
“Mau liat cantiknya” ujar Off dibalas gelengan kepala oleh Gun.
Sehingga perlahan, Off menurunkan tubuh kekasihnya dari gendongannya kemudian mengangkat dagu Gun agar Off bisa melihat wajah kasihnya.
“Aku kangen. Sayangnya Off lihat cantiknya sebentar, ya?”
Ibu jarinya mengelus pipi gembil Gun yang masih tercetak semburat kemerahan.
Gun-nya sangat cantik, imut, manis, tampan di saat bersamaan. Ia tidak akan bosan sekedar menatap kekasihnya dalam jangka waktu selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy & His Little Boyfriend
Fiksi Penggemar[ END ] Bagaimana bisa Badboy luluh dengan sesosok Pria Mungil? Off Jumpol merupakan Ketua Geng Motor terpikat dengan seorang pria mungil polos dan tingkahnya amat menggemaskan. Hingga Off mengklaim sebagai miliknya. Milik Ketua Valliant. Warning...