5. Balapan

13.1K 1.1K 18
                                    

Vote 🙌

Gun baru saja menduduki sofa sudah disuguhi pertanyaan oleh pria dewasa di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gun baru saja menduduki sofa sudah disuguhi pertanyaan oleh pria dewasa di sampingnya.

"Dianter pulang sama siapa?"

"Sama kakak kelas" jawab Gun

"Naik apa?"

"Motor?"

"Siapa nama kakak kelasnya Gun?" tanya Pria itu lagi.

"Auu ah Gun males jawabnya, masa gak ada yang jemput Gun tadi. Gun nungguin lama loh" rengek Gun

Pria itu mengusap rambut Gun sayang. Dia adalah kakak / phi pertama Gun yang bernama Max.
Usianya menginjak 22 tahun merupakan seorang CEO perusahaan yang dia rintis secara mandiri.

Perawakan Max tinggi tidak heran jika tinggi Gun hanya sedadanya bila berdiri di dekatnya. Max memiliki bentuk badan yang ideal dipadukan dengan wajah yang tampan menawan.

Siapa yang tidak tertarik dengannya?

Max adalah orang yang bijaksana, optimis, pemberani tapi di sisi lain hal tersebut, Max bukanlah orang yang mudah hangat.
Dingin dan cuek sifat Max yang lebih mendominasi di luar. Namun Max akan menjadi hangat dan perhatian bila bersama keluarga. Khususnya adik / nong kecilnya.

Seorang CEO tampan ini yang sayangnya belum memiliki seorang pendamping.
Max masih mengutamakan karir, keluarga dan adik kecilnya yang harus dia jaga.

Max memeluk nong tersayangnya, adiknya mengapa begitu menggemaskan dengan berbagai ekspresi yang membuat candu ingin melihatnya lagi dan lagi.

"Lupa. Phi kira nong pulangnya jam tiga ternyata jam dua" kata Max

"Iya jam dua huhuhu pokoknya Gun mau ngambek aja" ucap Gun mengembungkan pipinya menjadi semakin chubby.

"Ini pipi atau cheesecake ya" balas Max menarik pipi Gun pelan.

"Udah tau pipi masa iya disebut cheesecake sih" jawab Gun yang sudah semakin kesal dengan kakak pertamanya.

Max semakin memeluknya lebih erat.  Tubuh kecil Gun seperti tidak terlihat di pelukan kakaknya.

"P'Max jangan peluk-peluk ishh" Gun memberontak berusaha menyingkirkan Max dari tubuhnya.

Max menurut daripada adik kecilnya menangis.
"Maafin P'Max ya, malam kita belanja ke supermarket deh. Gun boleh beli apa aja" bujuk Max.

"Beneran?"

Max mengangguk.

"Kelingkingnya mana dulu phi" pinta Gun menjulurkan jari kelingking mungilnya.

Max juga ikutan mengulurkan sehingga mereka saling mengaitkan jari kelingking. Ya seperti janji kelingking atau yang sering disebut pinky promise atau pinky swear.

Bad Boy & His Little BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang