Tiga lapan

2K 93 12
                                    

Come up to meet you, tell you I'm sorry
You don't know how lovely, you are
I had to find you, tell you I need
Tell you I set you, apart

Tell me you secret and ask me your question
Oh, let's go back to the

Running in circles, coming up tails
Heads on science apart

Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard

Oh, take me back to the start

I was just guessing, at numbers and figures
Pulling the puzzles apart

Questions of science, science and progress
Do not speak as loud as my heart

Tell me you love me, come back and haunt me
Oh, and i rush to the start

Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard

Oh, take me back to the start.

Alunan lagu The science milik Coldplay seolah mewakilkan suara hati Sasuke saat ini. Kebetulan atau tidak, taksi yang ditumpanginya menyetel lagu tersebut.

Mata Sasuke mulai panas terhanyut dalam lagu tersebut. Inikah yang dirasakan Sakura saat itu? Memikirkannya membuat hati Sasuke semakin nyeri. Betapa jahat dirinya memberikan rasa sakit yang luar biasa ini pada Sakura.

Drrttt.. Drttt.. Sasuke merogoh saku celananya dan memeriksa siapa yang meneleponnya.

"Hei! bagaimana hasilnya?"

Sasuke menarik dalam napasnya sembari memejamkan mata sebentar "Sakura, dia sudah bahagia."

Hanya dengan kalimat itu Sai mengerti apa yang terjadi. Dirinya diam tanpa bertanya lebih jauh karena dia yakin jika saat ini pasti hari yang Sasuke sangat bagi berat. Untuk beberapa saat mereka sama-sama terdiam.

"Aku terlambat Sai." Suara Sasuke terdengar begitu pilu. Ia tidak bisa lagi membendung kesedihannya, semakin ditahan luka itu semakin menyakitkan. "Sakura sudah menemukan kebahagiaannya disini."

Sai tetap diam membiarkan Sasuke menangis, mengeluarkan semua kesakitan nya tanpa berkomentar karena yang Sasuke butuhkan saat ini adalah seorang pendengar yang baik. Dia pernah berada di posisi ini, dan menangis sedikit membantu.

Untuk kali ini Sai dapat merasakan kehancuran yang luar biasa dari seorang Uchiha Sasuke. Dia bisa merasakannya lewat setiap isakan kecil yang keluar.

"Besok aku akan pulang."

Sai mengangguk setuju "Aku tunggu."

***

Pagi di New York menjadi tidak indah lagi bagi Sasuke, semua tampak semu. Untuk terakhir kalinya ia memandang jauh ke luar jendela hotel tempatnya bermalam, mengamati kota yang menyimpan kenangan untuk dibawa.

FriendZone (SasuSaku Version) *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang