Lima belas

864 70 1
                                    

Sasuke turun dari kamarnya menuju meja makan, tetapi sesampainya disana yang ada hanya Maminya sendirian.

"Mami kok sendiri, Ino sama Saki kemana?" Tanyanya yang sudah ikut duduk.

"Saki masih dikamar mandi terus Ino tadi keluar bentar nerima telepon."

Sasuke mengangguk kecil lalu mencicipi bolu yang sudah tersaji dihadapannya. Tak lama Sakura datang.

"Sini duduk." Sasuke menepuk kursi disebelahnya. Sakura segera berlari kearahnya.

"Makasih." Ucap Ino tersenyum.

Sakura mematung ditempat. Entah dia yang terlambat datang atau dia yang terlalu percaya diri jika Sasuke memang memanggilnya. Yang jelas hatinya sakit. Mungkin dia yang terlalu berharap.

Sakura tersenyum getir melihat kursi yang biasanya dia tempati kini ditempati orang lain. Ralat, bukankah dia sekarang yang menjadi orang lain disini.

"Ngapain berdiri disitu, gak usah sok malu-malu." Ucap Sasuke melihat Sakura yang hanya berdiri memandangi mereka. Sakura mencoba tersenyum dan menghampiri mereka.

"Astaga aku lupa!" Pekik Ino segera berlari ke dapur. Tak lama kemudian Ino kembali sambil membawa nampan berisikan teh hangat.

"Terimakasih." Ucap Mikoto, Ino tersenyum.

"Eits, Saki tidak usah dikasih." Ucap Sasuke saat Ino hendak memberikan segelas teh pada Sakura.

"Dia gak bisa minum teh begituan, sakit nanti perutnya."

"Oh maaf."

"Tidak apa kok, sudah dibuat juga sayang kalau dibuang." Ucap Saki meminta gelas itu kembali.

Sasuke segera menarik gelas itu dari tangan Ino agar tidak bisa diambil Sakura.

"Gak usah ngeyel, nanti sakit. Mau aku buatin Green tea apa kopi?"

Sakura merengut kesal. "Gak usah."

"Ok, Green tea." Putus Sasuke lalu ke dapur membuang teh tadi dan menggantinya dengan Green tea buatannya.

Ino menatap nanar punggung Sasuke. Dia begitu perhatian dibalik sikap dinginnya. Dan itu hanya pada Sakura.

"Ini." Sasuke memberikan segelas Green tea pada Sakura.

"Tidak bilang apa gitu?" Kodenya.

"Makaseh." Ucap Sakura kesal.

"Tidak ikhlas."

"Makasih Uchiha Sasuke." Ulang Sakura lagi dengan senyum terpaksa.

Sasuke tersenyum puas sementara Mikoto hanya menggeleng melihat tingkah keduanya.

"Ini cobain bolu buatan Ino, dijamin juara." Puji Mikoto. Ino tersenyum malu mendapat pujian itu.

"Kapan-kapan ajarin Tante ya?" Pinta Mikoto.

Ino mengangguk. "Siap Tante."

"Begitu Mi, belajar pada orang yang tepat." Ucap Sasuke membuat Sakura mengehntikan pergerakannya dan menatap Sasuke yang sudah memasang senyum mengejek padanya. Karena malas berdebat, Sakura hanya memutar malas bola matanya.

"Bodo amat." Gumamnya lalu kembali melahap bolu tersebut.

FriendZone (SasuSaku Version) *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang