"Sasuke." Panggil Mikoto saat acara perayaan Sasuke telah usai.
"Kenapa Mi?" Tanyanya menghampiri Maminya di ruang keluarga.
"Sakura ketiduran, pasti dia capek banget dari kantor langsung kesini sampe ketiduran gitu." Mikoto mengelus lembut rambut Sakura yang ketiduran di sofa.
"Angkat gih, nanti badannya sakit semua kalau tidur di sini." Perintah Mikoto. Sasuke segera mengangkat tubuh Sakura ala bridal style ke lantai atas menuju kamar nya.
Mereka memang akan tidur berdua, hanya tidur. Sasuke dan Sakura dari kecil sudah seperti itu, jadi mereka tak canggung lagi. Sejak kecil bersahabat membuat keduanya tau akan kepribadian masing-masing. Baik buruk nya mereka, kelemahan dan kelebihan mereka, apa yang di suka dan tidak suka, segalanya mereka sudah tau luar dalam. Hanya isi hati masing-masing saja yang tidak mereka ketahui.
***
"Euungghhh.." Lenguh Sakura saat meregangkan otot-ototnya. Setelah nyawanya terkumpul sempurna, diliriknya Sasuke yang masih tidur tengkurap disebelahnya, kebiasaannya dari kecil.
Hati Sakura menghangat seketika melihat wajah polos Sasuke yang hanya bisa dilihat olehnya. Segera dia bangkit dan mengambil setelan baju kerja yang akan dia kenakan nanti, lalu membawa nya masuk ke kamar mandi.
Sakura memang menyediakan bajunya di sini, bahkan dia punya lemari pribadi saking sering nya menginap, begitu pula sebaliknya.
***
"Pagi Mi, Papi." Sapa Sakura lalu ikut bergabung sarapan.
"Sasuke masih tidur?" Tanya Fugaku sambil melipat koran yang tadi dibacanya. Sakura mengangguk karena mulutnya penuh dengan roti tawar.
"Sasuke kapan mulai kerjanya, Mi?" Tanya Sakura saat sudah menelan habis rotinya.
"Minggu depan kayaknya." Jawab Mikoto. Sakura mengangguk paham, dan kemabli melanjutkan sarapannya.
"Mi, Papi udah selesai." Fugaku segera mengelap bibir nya dengan tisu lalu bangkit berdiri. Mikoto ikut berdiri untuk mengantar suaminya sampai depan pintu. Sebelum pergi Fugaku mencium pipi Sakura yang sebentar.
"Papi berangkat duluan ya." Ucapnya, Sakura mengangguk dan tersenyum.
-Krrekk- Bunyi kursi di tarik dan ternyata Sasuke sudah duduk disebelah Sakura lengkap dengan muka batalnya.
"Ada panggilan." Sasuke menyerahkan handphone Sakura lalu mengambil roti dan mengoleskan selai coklat diatasnya.
"Hallo, Gaara." Sapa Sakura dengan semangat, matanya berbinar serta senyumnya merekah sempurna.
"....."
"Kau sudah datang, baiklah aku segera keluar." Sakura segera menamatkan sarapannya lalu mengambil tasnya segera pergi.
"Yakk!" Pekik Sakura karena pergelangan tangan nya ditarik Sasuke hingga membuatnya terduduk kembali di kursi.
"Habiskan dulu susunya."
Dengan kesal Sakura mengambil gelas berisi susu itu dan meneguknya hingga tandas.
"Saku, itu didepan ada orang yang nyariin kamu." Ucap Mikoto yang sudah kembali bergabung dimeja makan.
"Iya Mi, yasudah kalau begitu Saki berangkat." Sakura segera bangkit berdiri menghampiri Mikoto dan mencium pipinya lalu melenggang pergi tanpa pamit pada Sasuke.
Sasuke melongo karena tak biasanya Sakura begitu, apa ia sudah melakukan kesalahan?
Sasuke menyikap gorden jendela ruang makan dan melihat Sakura dijemput oleh seorang pria. Kekesalannya semakin memuncak melihat ekspresi Sakura yang tersenyum lebar pada pria itu sedang barusan gadis itu memberikan tatapan membunuh padanya.
Sasuke menutup kembali gorden itu dengan kasar sampai mau robek dan kembali duduk melanjutkan sarapan. Mikoto tersenyum melihat wajah putranya yang merah padam.
"Dia siapa, Mi? Kok aku baru lihat?"
Mikoto menaikkan bahunya, "Mungkin teman kencannya?" Godanya.
Sasuke meminum susunya hanya sekali teguk hingga tandas.
"Atau mungkin mereka sudah pacaran?"
Taak! Sasuke menaruh gelasnya dengan kasar kemeja. Dadanya naik turun menahan emosi. Ia cengkram erat gelas itu membayangkan jika benar mereka berpacaran bagaimana?
Ia menggeleng kuat menepis jauh-jauh pikiran bodohnya, sebelum gelas itu remuk ditangannya, ia segera melepaskannya dan kembali ke kamar.
***
"Hai, Ma." Sapa Sasuke pada Mebuki yang sedang duduk santai diruang keluarga. "Saki udah tidur ya Ma?"
"Belum. Dia ada tuh di taman belakang, lagi belajar main gitar."
"Kalo gitu Sasuke nyusul kesana ya Ma." Mebuki mengangguk dan kembali melanjutkan acara menontonnya.
Setibanya di taman belakang Sasuke terkejut melihat Sakura tertawa santai dengan pria yang tadi pagi menjemputnya.
Sial. Hatinya memanas seketika melihat posisi mereka sekarang. Dimana Sakura memangku gitar dan dari belakang pria itu memeluknya.
***
Mikoto dan Fugaku heran melihat kepulangan Sasuke.
"Katanya tadi mau nginep tempat Saki?" Tanya Mikoto.
Sasuke diam saja tak menanggapi, ia terus menaiki tangga dan sedikit membanting pintu kamarnya. Mikoto dan Fugaku saling melempar pandangan melihat tingkah Sasuke yang berubah 180 derajat setelah pulang dari rumah Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone (SasuSaku Version) *END*
FanfictionCinta pertama atau persahabatan yang telah lama?