Tujuh

906 79 1
                                    

Hari ini adalah hari pertama Sasuke bekerja, semua orang terlihat antusias dari pada pagi biasa nya. Mikoto sedari tadi bolak balik bertanya apa yang Sasuke butuhkan, sedangkan Fugaku terus menyampaikan wejangan tanpa henti.

Sasuke selaku pemeran utama dalam pagi ini justru acuh, ia duduk diam di kursi nya sambil menikmati sarapannya. Semangat nya hilang seketika, tapi alasan nya kenapa dirinya tak tau.

"Mi, udah Sasuke mau berangkat." Ia bangkit dari kursinya membuat Mikoto dan Fugaku juga ikut berdiri dan mengantarnya hingga ke depan pintu.

"Senyum dong sayang, nanti yang ada pasien nya kabur kalau kamu kasih tatapan begitu." Tegur Mikoto membuat Sasuke memaksakan senyumannya.

"Semangat kerjanya, ingat keselamatan pasien itu yang utama." Nasihat Fugaku.

"Sasuu!" Teriak Sakura, gadis itu segera berlari menghampiri mereka.

"Ak..u gakh te...lat kan" Ucap Sakura terbata-bata karena lelah berlari.

"Hampir aja telat, Sayang." Mikoto tersenyum.

Sakura memang sudah berencana melihat Sasuke pergi bekerja dihari pertamanya untuk sekedar memberi semangat, tapi sayangnya karena keinginannya yang kuat untuk bisa bermain gitar sampai membuatnya belajar hingga larut malam dan akhirnya dia bangun kesiangan.

"Mi, Papi, Sasuke berangkat." pamit Sasuke.

"Iya, Sayang." Jawab Mikoto lalu mencium pipinya.

"Aku berangkat." ucap Sasuke cuek pada Sakura.

Senyum Sakura memudar seketika saat melihat tatapan dingin Sasuke padanya, namun segera dia menarik sudut bibirnya lagi selebar mungkin dan melambai semangat saat Sasuke membuka sedikit kaca mobilnya sebelum berlalu pergi.

***

Seminggu sudah Sasuke bekerja menjadi Dokter ahli saraf dan kinerjanya sudah diakui bahkan oleh para seniornya. Kepandaian dan keahlian yang dimilikinya membuat semua orang kagum padanya. Baru seminggu bergabung sudah beberapa kali ia ikut mengoperasi pasien dan semuanya berhasil.

Siang ini setelah selesai operasi yang cukup menguras energi, Sasuke pergi mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Tempat makan yang menjadi tujuannya adalah rumah makan sederhana yang letaknya di depan rumah sakit. Meski terlihat sederhana namun pengunjungnya tidak pernah sepi, bahkan rumah makan ini buka 24 jam.

Seperti biasanya Sasuke selalu mengantre untuk mendapatkan menu favoritnya yaitu nasi goreng. Namun ada yang beda pagi ini dai itu sedikit mengusik pikirannya, seseorang yang berada didepannya menggunakan jas putih seperti miliknya.

Baru saja dyo ingin menepuk bahunya, gadis itu itu sudah pergi terlebih dahulu mencari meja kosong karena dia sudah mendapat pesanannya.

"Ini pesanannya." Seorang pelayan memberikan seporsi nasi goreng, Sasuke sedikit kaget karena sibuk melihat gadis tadi yangsibuk mencari meja. Langsung saja Sasuke mengambil pesanannya dan mencari tempat duduk yang kosong juga.

***

Sasuke memasuki rumah nya dengan langkah lelah. Sudah banyak hal yang ia lalui hari ini dan rasanya ia ingin segera bersatu dengan kasur empuknya.

"Sasu, kau sudah pulang." Sapa Sakura saat Sasuke baru membuka pintu kamarnya.

Sasuke mengangguk lemah dan melepaskan jasnya, membuangnya asal lalu membanting tubuhnya di sofa. Sasuke memejamkan matanya.

FriendZone (SasuSaku Version) *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang