Sembilan

767 61 0
                                    

"dr. Ino!" Panggil Sasuke saat melihat gadis itu baru keluar dari ruangannya.

Ino tersenyum hangat melihat Sasuke yang menghampirinya.

"Mm, saya mau bilang terima ka__"

"Sudahlah." potong Ino, "Tidak apa, saya juga senang bisa membantu."

"Yasudah kalau begitu saya duluan, mau ke rumah makan depan sebentar makan siang."

Kening Sasuke mengerut, "Rumah makan depan? Rumah makan nasi goreng itu ya?"

Ino mengangguk semangat, "Kamu mau ikut, disana nasi gorengnya rekomended banget."

"Aku juga sering makan disitu, udah langganan."

"Serius? Waduh aku salah orang nih, malah nawarin sama orang yang lebih pakar." Canda Ino membuat Sasuke terkekeh. Tanpa sadar mereka tidak lagi berbicara dengan formal.

"Gimana kalau kita kesana bareng, aku yang traktir, anggap aja sebagai ucapan terima kasih." tawar Sasuke.

Jelas raut bahagia tak bisa Ino tutupi, ditawari makan siang bersama oleh orang yang diam-diam dia kagumi. Sangat bodoh jika ditolak.

***

Sakura datang ke rumah sakit dengan langkah semangat, sekali-kali dia tersenyum melihat bungkusan yang berisi makan siang untuk Sasuke. Tadi pagi dia mendengar dari Hinata jika dia bertemu Sasuke di pesta kemarin. Sakura yakin jika Sasuke pasti marah padanya karena tidak menunggunya untuk pergi bersama. Oleh karena itu sekarang dia akan makan siang bersama Sasuke untuk meminta maaf padanya dan menjelaskan apa yang terjadi kemarin.

-CeklekkSakura membuka pintu ruangan Sasuke, tawanya luntur seketika karena ruangan itu kosong, tumben biasanya Sasuke selalu menunggunya untuk makan siang bersama?

"Permisi" Ucap Sakura pada suster yang  kebetulan lewat.

"Apakah Anda tahu dimana dr. Sasuke?"

Suster itu tersenyum, dia sangat familiar dengan wajah Sakura karena sering kesini menemui Sasuke. Bahkan tak jarang ada beberapa suster dan dokter yang lain mengira bahwa Sakura itu kekasih Sasuke, jadi mereka tidak berani untuk mendekati dokter muda nan tampan itu.

"Tadi dr. Sasuke pergi kerumah makan sederhana depan rumah sakit ini nona." Jawab suster itu ramah, Sakura menunduk terima kasih lalu segera berlari ke rumah makan tersebut.

***

"Ino, kamu cari tempat duduk saja biar aku yang mengantre."

Ino mengangguk, dia segera mencari tempat yang nyaman dan pilihan nya jatuh pada meja yang letak nya paling pojok dekat jendela.

Sasuke yang sudah mendapat dua porsi nasi goreng segera menghampiri Ino dan menyerahkan satu piring itu padanya.

"Terimakasih." Ucap Ino sebelum menyantap nasi goreng itu, Sasuke tersenyum. Ia ikut menyantap nasi goreng nya, sesekali ia melirik pada Ino yang terlihat sangat menikmati.

Sasuke ikut tersenyum melihat Ino, ia jadi tersadar jika hari ini ia terlalu banyak memberikan senyum nya pada gadis itu. Padahal ia sangat susah untuk tersenyum apa lagi untuk wanita, baik itu dengan Sakura maupun dengan Maminya sendiri. Ino yang menyadari jika dirinya sedang di perhatikan menjadi malu dan menundukkan kepalanya.

"Kenapa Sasuke melihatku begitu? Apa ada yang salah dengan caraku makan?" Batin Ino menerka.

"Lho, kenapa berhenti makan nya?" Tanya Sasuke.

Ino hanya tersenyum malu, perlahan Ino meraih sendoknya kembali. Dia memasukkan nasi itu kedalam mulutnya pelan dan mengunyahnya perlahan-lahan.

Sasuke heran melihat cara makan Ino yang berubah drastis.

"Yak! Sasuke jangan liatin aku makan terus." Kesal Ino dengan mukanya yang sudah merah padam menahan malu.

Sasuke terkejut dengan teriakan Ino, namun kemudian mengangguk dan tersenyum, sekarang ia tau kenapa Ino berubah, dia malu dengan cara makannya tadi yang sangat cepat.

Tawa Sasuke pecah seketika, Ino yang melihat itu semakin kesal karena berfikir jika Sasuke sedang mengejeknya.

Sakura menahan nafasnya melihat interaksi keduanya. Sasuke tertawa lepas, itu mungkin sebuah kejadian langka dihidupnya dan Sasuke memberinya secara cuma-cuma untuk wanita lain disaat dirinya harus bersusah payah untuk mendapatkannya.

Hari ini pasti akan terjadi, hari dimana Sasuke akan dekat dengan wanita lain selain dirinya untuk menemaninya dimasa depan. Tetapi yang Sakura tidak sangka adalah jika hari ini datang secepat ini. Disaat dirinya belum mempersiapkan diri dan hatinya untuk menerima kenyataan. Tak bisakah Sasuke menunggunya untuk siap sebentar lagi.

FriendZone (SasuSaku Version) *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang