SEPULUH

1K 134 82
                                    

"Rianti!" tegur mama saat Rianti sudah rapi di hari weekend.

Padahal biasanya kan dia malas sekali keluar rumah. Tapi ini dia terlihat semangat sekali setelah beberapa hari uring-uringan karena tak bisa pergi. Tugas kuliahnya banyak makanya Rianti gak bisa keluar walau hanya sebentar. Deadline katanya.

Meskipun dia mageran buat keluar rumah. Tapi Rianti tetaplah anak muda seperti yang lainnya. Butuh me time sesekali. Tapi kalo mamanya perhatikan akhir-akhir ini Rianti emang suka sekali keluar, pulang kalo udah gelap. Katanya ke apartment Jevan hal yang justru bikin mama heran.

"Pagi ma!" sapanya.

"Mau kemana kamu, pagi-pagi gini udah rapih?" tanya mama heran.

"Apartment ma!" sahutnya sambil mengikat tali sepatunya.

"Tunggu dulu deh, kamu akhir-akhir ini sering banget ke sana!" ucap mama heran.

"Hm... Udah janjian nih ma sama kak Wino!"

"Pacar si Jevi?"

"Iya!"

"Kok dia di sana?" tanya mama lagi.

Rianti udah buntu, jadi dia buru-buru beranjak dari tempatnya. "Ih mama mau tau urusan anak muda aja. Rianti pergi dulu mam, bye!"

Rianti buru-buru keluar dari pada dia entar keceplosan lagi tentang masalah Lia. Rianti tuh suka banget cerita-cerita sama Lia, anaknya listener yang baik. Selain itu dia bisa belajar masak, bikin kue, jalan-jalan bertiga sama Winona juga. Kapan lagi punya kakak perempuan. Soalnya jujur aja nih, dia gak begitu deket sama Karina meskipun mereka udah tinggal bareng lama.

Dulu Karina lebih sering keluar sama mama. Rianti curhat sama Karina malah diceramahi, yang ujung-ujungnya Jevan ngomel ini itu. Pokoknya kalo sama Karina itu gak sejalan deh mereka. Cuma Karina tetep baik kok sama Rianti.

Setelah seminggu sibuk dengan tugasnya dan sibuk kangen rindu sama ponakannya yang ada di kadungan Lia, Rianti akhirnya bisa juga ketemu sama wanita itu. Setelah sampai ke apartment Rianti sibuk dusel-dusel ke perut Lia. Katanya mau dengerin ponakannya. Lia mah seneng aja.

"Sudah makan kamu?" tanya Lia setelah Rianti selesai ngusel-ngusel.

"Belum, masak apa hari ini kak?" tanya Rianti penasaran. "Kak Jevan kenapa sih gak sewa pembantu aja, kan kasihan kakak jadi capek gitu harus masak juga!"

Lia tersenyum mendengar ucapan Rianti barusan. "Gak apa-apa, kakak yang mau sendiri. Sekalian olah raga. Lagian cuma masak aja kakak sanggup. Kan gak banyak-banyak masaknya."

"Menu hari ini apa?" tanya Rianti penasaran. Sambil jalan ke arah meja makan.

"Cumi asem manis, tempe orek, sama tumis kangkung." sahut Lia yang bikin Rianti ngiler. Padahal tadi pagi dia udah semper sarapan sebelum akhirnya siap-siap pergi ke apartment.

"Wih enak banget. Kak Jevan enak ih bisa rasain masakan kak Lia mulu!" sungutnya.

"Nanti di bekel aja ya, bawa pulang. Nanti aku bikinin lagi."

"Ih serius?"

"Iya!"

Mereka asik mengobrol di meja makan. Sambil makan tentunya. Kalau weekend gini, Jevan gak ada. Dia pasti di rumah sama Karina. Makanya Rianti dateng ke apartment semenjak dua minggu ini dia tau tentang Lia. Winona datang agak siangan katanya. Soalnya katanya ada acara gitu.

Di rumah Jevan sudah bersiap pergi. Dia sudah janji bakal bawa Karina jalan-jalan. Udah lama mereka gak luar bareng berdua. Dia sedang menunggu sampai Karina selesai dengan segala ritualnya saat ia melihat mamanya sudah siap-siap untuk pergi.

WEDDING AGREEMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang