10. Enigma.

3.1K 469 9
                                    

Jeongwoo tak ayal sebuah Enigma, yang tidak dapat di mengerti semudah berkedip atau membalik telapak tangan. Ia tak ubahnya sebuah lorong sunyi dan gelap; misterius serta menakutkan tapi mampu membuat siapa saja penasaran. Jeongwoo tak perlu bersusah payah membuat dunia menitik atensi padanya, sebab hanya dengan eksistensinya sendiri pun sudah mampu menarik perhatian dan menjadikan dirinya sebagai, center of attention. Sekiranya begitulah yang Jaehyuk tau mengenai seorang Park Jeongwoo.

Ada banyak hal yang mungkin mengisi pikiran setiap orang tentang bagaimana sosok Jeongwoo, karena itu, ketika ada banyak pribadi yang datang padanya dengan maksud untuk mencari tau tentang Jeongwoo, Jaehyuk hanya akan menjawab, "apa yang lo tau tentang Jeongwoo, sama seperti apa yang gue tau tentang dia." Dan setelahnya undur diri.

Tidak ingin terlibat pada apapun yang menyangkut pautkan dirinya dengan latar belakang Jeongwoo yang bahkan tidak ia ketahui sama sekali.

Jeongwoo terlalu sulit untuk di mengerti, tidak mudah ditebak oleh akal tanpa andil hati, Jeongwoo adalah enigma itu sendiri.

••••

Jaehyuk berlari mendatangi seorang kakak kelas, Junkyu.

"Bang, liat Jeongwoo gak?" tanyanya.

Junkyu mengerut alis bingung, lantas menggeleng, "gak liat, mang napa? tu anak bolos lagi kali," katanya santai.

Jaehyuk menggeleng setelah sejenak nampak berpikir, "gak ada, cuma nyariin aja. Ok deh, makasih bang, gue pergi dulu." Katanya lantas pergi meninggalkan Junkyu yang kemudian menggeleng kecil.

"Paling tu anak lagi cari tau siapa Haruto." Ucapnya pada angin dan kemudian berlalu.

Jaehyuk kembali, lalu memandangi langkah Junkyu yang semakin jauh. Sadar akan saat ini ia sedang berkelana, pikirannya sedang menjelajah alam prasangka, tentang apa maksud dari ucapan Junkyu mengenai Jeongwoo dan Haruto.

"Hyuk!" belum sempat ia menyatakan praduga terkuat mengenai topik pikirannya, seseorang datang menghampiri.

"Doyoung? kenapa?" tanyanya.

"Lo liat Haruto gak?" tanya Doyoung balik. sementara Jaehyuk menggeleng sebagai jawaban.

"Lah, gue aja lagi nyari Jeongwoo."

"Ya siapa tau ketemu di jalan pas nyari Jeongwoo?"

"Gak ada, Doyoung, kalo ada mah udah gue kasih tau."

"Emang si Jeongwoo kemana, Hyuk?"

Jaehyuk mengigit bibir bagian dalamnya sejenak karena merasa gemas dengan pemahaman Doyoung yang lamban.

"Ya kalo gue tau dia kemana, judulnya bukan nyariin tapi nyusulin dong, Doyoung.." jawabnya dengan nada menahan gemas di akhir kalimat.

Doyoung menghela napas sejenak, lantas kala matanya menangkap persensi dua orang yang mereka cari kini berjalan bersisian dengan jarak yang tak seberapa, Doyoung lantas menarik ujung almamater Jaehyuk demi meraih atensinya.

"Kok mereka bareng?"

Jaehyuk menggedik bahu, ia hanya menatap lurus pada Jeongwoo dengan wajah datarnya serta Haruto yang terlihat seperti sedang gugup; lebih seperti seorang yang baru saja melihat hantu.

"Positive thinking, mereka ketemu di jalan terus balik ke kelas bareng." kata Jaehyuk, dengan pemikiran baiknya.

Tapi tidak begitu dengan Doyoung, alisnya berkerut hampir menyatu, "ih, muka Haruto kok merah gitu?!" dan tanpa sadar merenggut almamater Jaehyuk di bagian lengan.

Si Yoon menoleh pada Doyoung, lantas kembali melihat wajah Haruto yang memang memerah.

"Mungkin dia sakit (?)"

Dan sedetik kemudian Doyoung sudah berlari menghampiri temannya, menangkup pipi Haruto lantas memberondongnya dengan berbagai macam pertanyaan.

Jaehyuk terkekeh sampai Jeongwoo berdiri di sisinya.

"apa?" tanya Jeongwoo ketika tau Jaehyuk menatapnya.

"Lo apain Haruto?"

"Menurut lo?"

Jeongwoo hanya menatap datar, sementara Jaehyuk ingin melayangkan pukulan ke wajah temannya itu, "penasaran boleh tapi jangan sampai anak orang takut, itu bakal bikin kalian makin berjarak." katanya.

"Skip. Lo jangan lewat selasar kelas sebelas, gue cabut dulu." Kata Jeongwoo sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan Jaehyuk dengan alis bertaut, namun pada akhirnya berbalik menuju kelas melewati selasar kelas sebelas.

tbc.

Walk You Home [JeongHaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang