19. Worries, Wounds.

2.5K 373 1
                                    

Asahi duduk anteng ketika Junkyu tengah memesan makanan untuk mereka, take away. Tak berselang lama Junkyu menghampirinya.

"Kenapa sih mukanya kok sepet banget?" tanya Junkyu di awali kekehan pelan.

"Kak, aku kepikiran Jeongwoo," kata Asahi yang mampu membuat jiwa Junkyu rasanya akan segera keluar raga.

"Kamu suka sama dia!?"

Wajah Asahi yang kusut pun semakin jadi mendengar seruan tanya dari pacarnya, "gak! apa-apaan?? aku kepikiran bukan karna suka, tapi karna kakak bilang dia sama bapaknya gak akur, gimana kalau—"

"Apa sih, Jeongwoo kenapa? dia gak apa-apa tuh, waras-waras aja orangnya, kenapa? kamu khawatir Jeongwoo orangnya toxic? terus khawatir Haruto bakal kenapa-kenapa? iya?"

Iya.

"Asahi."

"Uhm?"

Senyum teduh Junkyu lempar ketika telah menggenggam tangan Asahi, "Jeongwoo mungkin gak baik-baik aja tapi dia bukan orang yang bakal sakitin orang lain tanpa alasan, dan Haruto gak akan kenapa-kenapa. Serius, percaya sama kakak." Katanya.

Namun entah mengapa. Asahi tidak yakin. Bukan pada apa yang Junkyu katakan namun pada Jeongwoo dan Haruto, mereka itu terlalu dini untuk terlibat dalam hubungan yang rumit. Tidak, ia tidak ingin Haruto sampai terluka.



















Mashiho termenung di luar ruang ICU. Di kepalanya saat ini memutar kejadian dimana Jaehyuk sempat datang padanya sebelum kembali ke kelasnya sendiri ia sempat bercerita.

"Jeongwoo aneh gak sih, Yang?"

"Dia emang aneh,"

"Iyasih, tapi ini anehnya Yang, masa out off sudden bilang jangan lewat selasar?"

Kala itu pemuda yang kerap di sapa Shiho hanya menarik naik satu alisnya kemudian terkekeh kecil, "kamu itu kan lebih deket sama dia, masa kamu gak ngerti kenapa dia ngomong gitu?" ucapnya yang di balas dengusan oleh Jaehyuk.

"Junghwan, Yoshi, Hyunsuk, Jihoon juga, kita semua deket sama Jeongwoo, tapi.. udah sering ku bilang, apa sih yang kita tau dari dia selain nama dan kelasnya?"

Setelahnya, bertepatan dengan waktu istirahat selesai, Jaehyuk bangkit, "aku balik ke kelas ya? nanti pulang aku jemput ke sini." katanya.

Kala itu, ada detak aneh yang ia rasakan, seperti rasa khawatir yang keterlaluan tanpa alasan dan sanggup membuatnya menahan lengan Jaehyuk,

"Kamu.."

"Aku, kenapa?"

"Jangan lewat selasar ya? perasaan ku gak enak, Hyuk.."

Sejenak Jaehyuk mengerutkan kening, "kok kamu jadi overthink, Shiho? gak ada apa-apa kok. Lagian, paling si Jeongwoo cuma iseng, kamu pikir dia cenayang? yang bisa tau aku bakal kenapa-kenapa kalo lewat selasar?" tanya Jaehyuk dengan senyum remeh.

Namun entah, Mashiho tetap khawatir. Ia mulai memohon namun Jaehyuk tidak menggubris, ia segera pergi ketika guru telah berada di ambang pintu kelas. Dan itu pula yang menahan Mashiho untuk menyusul dan menghentikan Jaehyuk.

Sekaligus jadi obrolan terakhir mereka sebelum kejadian yang sempat merenggut detak jantung Jaehyuk selama beberapa detik. Ia kehilangan banyak darah, benturan di kepalanya membuat ia terluka cukup parah.

"Shiho," suara khas Yoshi menginterupsi, anak itu kemudian duduk di sisi Mashiho dengan lengan yang bertengger di bahunya.

"Lo jangan ngelamun di rumah sakit, gue ngeri ntar lo kesambet," katanya.

Mashiho hanya terkekeh kosong, "Jaehyuk belum siuman juga, udah dua puluh empat jam, kata dokter harusnya udah sadar kan, Yosh?" raut wajah Mashiho meredup, menatap Yoshi dengan tatapan sedih.

Yoshi yang bingung harus apa hanya mengangguk kemudian tersenyum menguatkan, meski dalam hati ia pun sama khawatirnya. Sama kalut dan takut kehilangan sosok yang sudah ia anggap saudara.

"Gue gak tau, Shiho. tapi kita berdoa aja supaya Jaehyuk cepet siuman dan sehat lagi." katanya.

Mashiho menyandarkan kepala di bahu Yoshi. menutup mata seolah mencoba mengistirahatkan diri sejenak, namun nyatanya tidak bisa, pikirannya masih melanglang bhuana.

Terutama pada asumsi bahwa Jeongwoo bukan manusia biasa, Jeongwoo mungkin benar-benar seorang cenayang, kan?

"Oh iya, katanya nanti sore Jeongwoo, Junghwan sama Jihoon bakal kesini."

"Jeongwoo?!"

Alis Yoshi nyaris menyatu, "Napa heboh gitu?"

"Jeongwoo mau kesini?!"

"Iya, nanti kesini, kenapa dah?"

"Gak apa-apa, gue mau tanya dia, kapan Jaehyuk siuman."

tbc.

Walk You Home [JeongHaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang