DS 04 : Do You Miss Me?

784 73 6
                                    


Warning : 🔞🔞🔞🔞
Yg belum cukup umur mundur aja, kalo ngeyel tanggung sendiri
Happy reading




Niat Karina untuk tidak menemui Ethan untuk sementara waktu benar-benar ia lakukan. Kini cewek cantik dan menawan itu tengah duduk termangu di balkon kamar dengan tatapan mengarah tepat pada langit. Ingin menangis lagi tapi urung ia lakukan, karena jika matanya kembali sembab pasti akan ketahuan oleh Bunda. Setelah ini Karina akan bertemu lagi dengan Daniel sesuai janji temu yang di buat cowok itu tempo hari.

Karina masuk ke kamar untuk mengganti pakaian dan memoles wajahnya dengan make-up tipis. Meski hanya menggunakan make-up tipis dan baju yang sangat simple tidak akan mengurangi kecantikannya. Karina berpamitan pada sang Bunda dan segera melajukan mobilnya menuju tempat tujuan yang di maksud oleh Daniel.

Indera penglihatan Karina memindai seluruh sisi taman untuk melihat dimana keberadaan Daniel. Setelah memutari taman Karina berhasil menemukan Daniel yang sedang menghisap sepuntung rokok dengan asap yang mengebul. Tidak masalah bagi dirinya jika kelak memiliki suami perokok.

"Mas Daniel, maaf ya aku datengnya agak telat."
Daniel mengangguk dengan tatapan teduh pada Karina dan segera membuang puntung rokok yang tersisa. "Gak papa kok Kar, duduk sini deh."

Karina menuruti permintaan Daniel, "Mas Daniel udah lama di sini?" ucapnya dengan nada lembut

"Lumayan Kar. Tadi katanya mau bimbingan, udah jadi?"

"Gak Mas, soalnya dosen pembimbingku tiba-tiba ada acara di luar kota katanya."

"Banyakin sabar Kar, cobaan ngerjain tugas akhir emang banyak banget."

Akhirnya mereka tertawa bersama mengingat obrolan ini, "Mas, besok kalo mau ketemu aku main ke rumah aja nggak papa."

Daniel menyetejui permintaan Karina tanpa memberikan penolakan. Karina sangat senang melihat sosok di depannya, suami idaman sekali bukan?

"Iya Kar." Jawaban Daniel yang singkat membuat Karina otomatis menolehkan wajahnya.

"Mas, aku boleh ngomong sama kamu?"

Daniel yang kini menoleh balik serta membalas santai "Ngomong aja Kar, kenapa harus ijin."
"Saat ini kamu ngerasa cocok nggak sama aku, maaf kalo pertanyaanku aneh."

Karina menundukkan wajahnya malu, kenapa dia sangat malu setelah mengungkapkan hal tersebut pada Daniel.

"Sejauh ini sih aku nyaman dan cocok aja sama kamu Kar, justru yang aku pikirin kamu nyaman nggak sama aku?"

Tepat setelah Daniel menyelesaikan kalimatnya Karina memberanikan diri untuk menatap cowok itu, "Mas Dan itu orang baik dan selalu nyambung kalo aku ajak ngobrol. Tadi aku nanyain itu takut kalo Mas ngerasa gak cocok sama aku."

Tangan Daniel terulur untuk mengusak ujung kepala Karina, tentu saja cewek itu salah tingkah lagi. Baginya, Daniel terlalu manis.

"Karina kalo aku segera ajak kamu nikah apa kamu mau?"

Deg

Hatinya mencelos, walau sudah tahu jika ini akan terjadi, tetap saja Karina belum bisa sepenuhnya menerima kenyataan ini. Hatinya masih ada untuk Ethan seorang.

"Aku belum bisa jawab sekarang Mas, beri aku waktu dulu."

Dengan lapang dada Daniel menerima permintaan Karina, "Iya Kar, aku paham perasaan kamu gimana." Senyuman cowok itu tidak pernah luntur dari wajahnya.

Untuk mengurangi rasa canggung di antara mereka, Daniel berusaha mengalihkan pembicaraan pada hal lain yang tidak menyangkut perjodohan ini. Beberapa saat mereka semakin mengenal satu sama lain, Karina merasakan kenyamanan jika bersama Daniel. Walau hanya sebatas merasakan nyaman untuk di ajak bicara, bukan nyaman dalam artian lain.

Ponsel Karina berdering nyaring, tertera nama Ethan disana. Karina mengangkat sambungan telepon dari Ethan di depan Daniel, hal itu dilakukannya memang agar semuanya transparan dan tidak ada yang di sembunyikan dari cowok ini.

"Iya, Than kenapa?"

Daniel hanya memperhatikan Karina dari samping, tidak ingin mengganggu obrolan keduanya.

"Gue kesana abis ini." Karina menutup sambungan teleponnya dengan Ethan dan pamit pada Daniel.

"Ati-ati Kar, mungkin besok atau lusa aku main ke rumah kamu."

Karina membalas dengan anggukan dan melajukan mobilnya menuju rumah Ethan.
Sepanjang jalan tadi Karina sempat berperang dengan pikirannya, janji yang ia buat untuk tidak menemui Ethan sementara waktu nyatanya sia-sia. Rasa cintanya mengalahkan janji yang telah dia gaungkan sejak tempo hari, hanya dengan ucapan rindu yang di ucapkan oleh Ethan dirinya luluh begitu saja. Budak cinta akut.
Saat sampai di rumah Ethan, cowok itu penampilannya acak-acakan. Rambut yang semakin panjang hingga hampir menutupi sebagian mata, wajah yang semakin tirus dan lebih membuat Karina heran. Cowok itu masih senang menggunakan baju tanpa lengan serta celana selutut. Pikiran kotor Karina tidak semudah itu hilang, ini semua salah Ethan.

Ethan yang sudah sangat rindu pada Karina tanpa aba-aba menubruk tubuh ramping cewek itu.

"Do you miss me, Than?"

"Of course. I miss you like a crazy boy." Balas Ethan dengan deru napas yang terasa di leher Karina.

Dalam hati terdalamnya Karina merasa senang karena Ethan merindukannya, namun ada rasa bersalah juga pada Daniel. Cowok itu terlalu baik dan berlapang dada ia tinggal begitu saja. Dia keterlaluan, Karina mengutuk dirinya sejak tadi.

"Rin, can I kiss you? I miss yor lips." Suara Ethan terdengar sangat merdu dan seksi memasuki indera pendengaran, deru napasnya juga terasa di wajah Karina.

Si perempuan menutup matanya pasrah jika Ethan akan menciumnya, sepersekian detik kemudian sebuah benda kenyal menempel di bibir merah miliknya. Kerinduan yang di rasakan mereka tersalurkan dengan ciuman ini. Ethan mencecap seluruh rongga mulut Karina yang ia rindukan beberapa hari terakhir. Begitu pun Karina, dirinya ingin mengakses lebih pada Ethan.

Perang bibir itu terjadi selama beberapa menit hingga keduanya saling menjauhkan belah bibirnya. Sesekali Ethan mengusap bibir Karina, tidak berhenti di situ Ethan justru menempelkan bibirnya di leher mulus perempuan favoritnya ini.
"Ethan stop, lo gila." Karina berdiri akan pergi. Namun di tahan oleh Ethan, cowok itu kembali mendekap Karina dengan erat. Tidak ingin perempuan itu pergi.

"Wanna spent our time with activity that makes you feel like flying to the sky?"

Karina tidak habis pikir, Ethan kenapa tahu apa yang dia mau. Sungguh sial

Tanpa pikir panjang mereka kembali memagut satu sama lain dan menghabiskan waktu panas mereka selama beberapa jam.







Sekian, jangan lupa vote & comments nya
Salam Blaz





Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang