DS 03 : Awkward

783 77 11
                                    

Jangan lupa vote & comments
Happy reading






Kini Daniel dan Karina sedang duduk berhadapan di salah satu pojok restoran yang sedang cukup ramai karena berbarengan dengan jam makan siang. Memang sejak kemarin kedua insan ini sudah saling berhubungan, seperti yang di minta oleh kedua pihak orang tua agar melakukan pendekatan terlebih dulu satu sama lain.

Daniel sejak kedatangan perempuan cantik ini menatap dalam manik mata indahnya dengan senyum yang tidak luntur. "Maaf Mas Daniel aku baru dateng, tadi mampir ke rumah sahabatku dulu soalnya."

"Gak papa kok Kar."

Mereka masih merasa canggung dengan suasana yang tercipta. Menurut Karina perasaan canggung ini muncul karena mereka memang benar-benar baru kemarin berkenalan atau bisa di sebut orang asing. Jadi ya wajar saja kalau malah jadi canggung begini.

Karina menyeruput kopi susu yang sudah di pesankan oleh Daniel. "Aku denger dari Bunda, Mas udah kerja ya?"

Sebisa mungkin Karina mencairkan suasana dengan pertanyaan sederhana.

"Iya Kar. Kamu lagi nyelesaiin tugas akhir ya?" tanya Daniel balik

"Iya Mas, sampe pusing aku ngerjain tugas akhir. Padaahal aku udah ikutin kata pembimbingku."

Daniel kembali tersenyum, "Gak papa Kar, itu yang namanya perjuangan nyelesaiin tugas akhir, kalo emang kamu butuh tempat curhat, cerita aja lah sama aku."

Seutas senyuman juga terlihat di wajah cantik Karina. Obrolan mereka berlanjut seperti air mengalir, Daniel ternyata orang yang mudah di ajak komunikasi. Sehingga membuat Karina tidak lagi canggung pada cowok yang ternyata lebih tua darinya beberapa bulan ini.

"Aku panggil Mas Daniel gak papa 'kan?" tanya Karina secara random

"Ya gak papa lah Kar." Lagi, Daniel tersenyum lembut pada Karina.

Perlu Karina akui jika attitude Daniel itu sangat baik, caranya memperlakukan perempuan juga baik sejauh yang dirinya lihat, poin plus lagi yaitu dia tampan dan mapan. Membayangkan menikah dengan Daniel itu menyenangkan, siapa sih yang akan menolak pesonanya? Kalau boleh jujur Karina menyukai Daniel sejak pertama kali melihatnya, sebatas suka belum cinta. Tidak tahu nantinya akan bagaimana.

"Kar, tadi kesini naik apa?"

"Tadi naik ojol Mas, jam-jam sibuk pasti macet."

"Nanti pulangnya aku anterin aja."

Karina hanya mengangguk sebagai sebuah jawaban. Cukup lama mereka mengobrol di restoran dan hari juga sudah mulai petang. Keduanya memutuskan untuk pulang. Daniel mengantar Karina hingga bertemu dengan sang Bunda.

"Makasih ya Dan, udah nganter Karina."

"Iya Tante. Saya pamit dulu, salam buat Om." Daniel menyalami tangan Bunda dan pamit pulang.

Saat sudah memasuki rumah, Bunda tidak henti-hentinya mencecar pertanyaan pada putri cantiknya.

"Daniel baik 'kan orangnya Sayang?"

Karina hanya mengangguk karena sedang menenggak segelas air putih di dapur. "Baik banget sih dia, bener kata Bunda dia masuk tipe idealku."

"Ya udah kalo gitu, langsung nikah aja."

Karina di buat menganga oleh ucapan Bundanya yang terlalu, "Bun, aku 'kan udah bilang, kita pendekatan dulu beberapa bulan. Masuk tipe idealku untuk sementara ini, selama dia gak melakukan kesalahan dalam proses pendekatan ini ya udah mau lanjut nikah juga gak papa."

Meski bibirnya dengan mudah mengatakan seperti itu, tidak dengan hatinya. Pemilik hatinya masih tetap Ethan. Sayangnya, cowok itu tidak pernah sedikit pun menaruh perasaan yang sama dengan dirinya. Cinta sepihak memang menyakitkan

Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang