DS 02 : Matchmaking

985 86 3
                                    

Maafkan kalo ada typo
Happy reading






Lembaran-lembaran kertas berserakan di lantai kamar hingga di ruang tengah. Sejak pagi Karina masih sibuk dengan pengerjaan revisi tugas akhirnya. Penampilan Karina hanya mengenakan kaos lengan panjang dengan rambut yang tergerai. Masih tetap cantik walau belum mandi. Karina suka malas mandi karena alasan sibuk mengerjakan revisi, padahal tidak seratus persen dirinya mengerjakan, ada kalanya Karina memilih menonton serial drama Korea atau menonton film. Alasannya sih untuk mengurangi rasa stress.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 13.46 dan dengan sangat percaya diri Karina duduk bersantai di depan TV mencari hiburan yang menarik. Belum ada lima belas menit dirinya duduk disana, tiba-tiba bel berbunyi. Dengan setengah hati Karina berjalan ke pintu depan.
Saat pintu terbuka, dengan rasa kikuk Karina menundukkan kepala sopan sebagai salah satu bentuk sapaan.

"Siang, Ayah sama Bunda ada?" tanya seorang laki-laki berumur sekitar akhir empat puluhan. Indrea penglihatannya menangkap sosok tinggi nan tampan yang mengikuti bapak ini di belakangnya. Hampir saja Karina melongo melihat ketampanannya. Sial

"Siang Om, ada. Silakan masuk." Karina mempersilakan keduanya masuk dan duduk di ruang tamu.

"Sebentar saya panggilkan Ayah sama Bunda dulu."

Sementara cowok tampan tadi tidak henti-hentinya menatap ke arah Karina. Sudah jelas, Karina salah tingkah. Kenapa dia jadi salah tingkah? Selama ini dia dengan mudah saja menaklukkan beberapa cowok tampan.
Batin Karina sejak tadi tenang, karena feeling-nya sepertinya benar. Cowok tampan tadi adalah orang yang akan di jodohkan dengannya.

-Flashback two days ago-

Karina menghabiskan makan siang dengan sangat malas, entah kenapa nafsu makannya suka naik-turun. Ayah menggeleng melihat putri cantiknya yang sedang malas makan.

"Kenapa sayang kayak gak niat gitu makannya?"

"Males Yah, gak tau kenapa." Jawab Karina sekenanya

Bunda yang duduk diseberangnya hanya diam menatap pasangan Ayah-anak ini.

"Ayah mau bilang sesuatu sama kamu sayang." Akhirnya sang Bunda buka suara
Perasaan Karina sudah tidak enak, pantas saja sejak tadi gelagat Ayah-Bundnya agak aneh. "Apa Yah?" balas Karina sebisa mungkin di buat datar. Hatinya sudah sangat takut jika harus membicarakan hal yang mugkin tidak baik.

"Kamu kalo Ayah jodohin sama anak temen Ayah, mau nggak?"

Seketika hatinya mencelos. 'Gue harus gimana?' batin Karina kembali menggema.

Dengan sangat tenang Karina berusaha menjawab sesuai dengan logika serta perasaannya "Ehm, kalo misalkan aku kenalan dulu gimana Yah? Biar saling kenal dulu satu sama lain."

Bunda tersenyum teduh pada Karina "Iya, maunya Ayah sama Bunda juga gitu kok Sayang. Kalo cocok ya lanjut, misalkan nggak juga gak papa. Kita gak mau maksa kamu, atau Karina udah ada calon?"

Karina menggeleng pelan "Gak ada Bun. Pada gak bisa di ajak serius."

Maksud pembicaraannya adalah mantan-mantannya dulu masih ingin menikmati masa muda katanya, atau dengan kata lain belum ingin membina rumah tangga.
"Sayang, anaknya temen Ayah ini kayaknya masuk tipe ideal kamu deh."

Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang