Hallo ada yg masih nungguin work ini?
Umm, sorry kalo updatenya lama lama
Langsung aja yaa
Happy readingTiga bulan berlalu, kehidupan banyak orang juga ikut berubah. Entah itu suka maupun duka. Tentunya memang seperti itu dalam sebuah kehidupan yang hampir semua manusia jalani, tanpa terkecuali kehidupan pernikahan Ethan dan Emilia.
Hal yang membahagiakan sudah mereka rasakan, kini mereka sedang merasakan kesedihan yang cukup mendalam karena mereka harus merasakan kehilangan calon bayi mereka.
Usia kandungan Emilia sudah delapan minggu, namun Tuhan memiliki rencana lain. Ia dan Ethan harus mengikhlaskan apa yang sudah mereka harapkan.
Beberapa hari terakhir Emilia cenderung lebih pendiam dari biasanya. Dan ia sering menangisi kehilangan yang ia rasakan. Ethan sebagai suami yang baik selalu berusaha di sisi istrinya yang memang sedang mengalami kesedihan.
"Sayang, jangan nangis terus. Katanya kamu udah ikhlas, hm?" Ethan berjongkok di hadapan Emilia yang di wajahnya sudah di penuhi air mata
Emilia tak menjawab dan hanya diam, malah air matanya menetes lebih banyak lagi. Ethan dengan segera memeluk erat tubuh ramping sang istri untuk menenangkannya.
"Kamu puasin aja nangisnya sampe hati kamu lega. Habis itu kita harus bangkit lagi, jangan sedih. Pasti Tuhan punya rencana yang lebih indah Sayang. Aku juga bener-bener ngerasa kehilangan adek. Tapi ya mau gimana, toh baik aku maupun kamu juga udah berusaha maksimal untuk jaga adek." Sembari mengelus surai hitam sebahu milik istrinya
Emilia kemudian menangis sejadi-jadinya di pelukan Ethan. Hampir saja Ethan juga menitikkan air matanya, karena tak kuasa mendengar dan melihat betapa rapuhnya sang istri.
Setelah puas menangis, Emilia akhirnya mengatur napasnya pelan. Agar sesak di dadanya tak lagi terasa.
"Keluar yuk nyari angin." Ajak Ethan
"Mau kemana?"
"Ya naik motor aja, keliling kota. Atau mau beli sesuatu biar mood kamu membaik?"
"Ngga, jalan-jalan aja ngga papa."
Ethan mengangguk, "Ya udah sana kamu siap -siap dulu. Dandan yang cantik."
Emilia mengangguk kemudian berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selama Emilia bersiap-siap, Ethan memandangi langit biru di hadapannya dari balkon.
Ia mengingat banyak hal, begitu banyak kejadian yang telah ia lalui. Sampai ia ingat betapa brengseknya ia dulu, ketika ia dengan mudahnya menyakiti hati para perempuan, bahkan ia menyakiti Karina tak tanggung-tanggung.
Apa mungkin ini Karma? Pikirnya begitu
"Tuhan maafkan aku, aku memang pendosa. Tapi aku mohon padamu, cukup aku saja jika harus merasakan sakit. Jangan istriku." Ucapnya masih sambil menatap langit
Terasa begitu sesak di dada, meski ia sudah lama bertaubat, namun ia mungkin belum pernah secara langsung meminta maaf kepada orang-orang yang pernah ia sakiti.
Seketika ia terpikir untuk meminta maaf satu persatu pada orang yang pernah ia lukai. Baik itu sengaja maupun tidak, karena ia tahu ia sudah bersalah
Lelaki ini mengambil benda pipih yang tergeletak di nakas. Ia mengetikkan sesuatu lalu ia buat snapgram dalam akun instagram pribadinya. Kurang lebih ia menulis permintaan maaf kepada semua orang yang pernah ia sakiti
Tak lama kemudian, ada beberapa orang yang membalas snapgram yang ia buat. Salah satu di antaranya menyatakan keberatannya, karena orang tersebut benar-benar merasakan kebencian pada Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]
أدب الهواةMaybe this is the definition from complicated love between them Some part contain mature contents Be wise Rank 2 #aespa 29/06/2022 Rank 1 #ddeungromi 29/06/2022 Rank 1 #aestxt 29/06/2022 Rank 17 #enhypen 27/07/2022 Rank 12 #trianglelove 28/07/2022 R...