DS 16 : The Next Conflict

350 43 0
                                    

Selamat siang reader's-nim
Maapkan diri ini yg baru update
Sibuukkk banget soalnya
Happy reading ya ges ya🥰









Sudah seharian Daniel mendiamkan Karina, sejak kemarin pulang perempuan cantik berambut Panjang tersebut tidak saling berbicara dengan suaminya. Sebetulnya Karina juga bingung kesalahannya dimana, mengapa Daniel tiba-tiba diam tanpa sepatah kata pun.

Akibat hal tersebut Karina memilih untuk tidur di kamar sebelah, menghindari peperangan yang akan terjadi selanjutnya, selain itu juga untuk bahan introspeksi dirinya.

Sempat beberapa kali mereka beradu tatap namun tidak ada sepatah kata yang terucap di antara mereka.

Srek, srek, srek

Suara derap Langkah Daniel mengarah ke kamar yang di tempati oleh Karina.

Daniel berdeham, kemudian mendekat kea rah Karina yang sedang menyisir rambut hitam legam nan panjang miliknya.

Karina memberanikan diri menatap tepat pada kedua netra milik Daniel, berusaha menyelami hitamnya manik mata tersebut, mencari jawaban atas kesalahannya dari sorot tatap lelaki di depannya.

"Sadar sama kesalahan kamu nggak?" suara yang biasanya lembut, kini berubah menjadi lebih berat. Seperti menahan sebuah amarah

Karina menaikkan sebelah alisnya, "Kalau kamu terus diam kayak gini, apa aku bisa tau apa kesalahan yang aku perbuat?"

Daniel menampakkan seringaian, "Apa kamu nggak berusaha introspeksi diri?"

Decakkan dari mulut Karina keluar begitu saja, "Kamu pikir aku nggak mikir dari kemarin?"

"Terus waktu kamu ke rumah Mama, kenapa harus pergi ke rumah cowok!" kali ini Daniel berkata di iringi teriakan yang sedikit membentak

Berarti lelakinya ini mematainya, batin perempuan tersebut dalam hati.

"Aku cuma main sama mereka Mas, kamu jangan salah paham."

Kali ini Daniel yang balik berdecak, "Berapa kali kamu kayak gini Rin, bohongin aku. Apa susahnya jujur, ngomong kalau mau kemana. Aku suami kamu, kalau kamu lupa."

Daniel menegaskan kalimat terakhirnya.

"Sekarang terserah kamu mau gimana, aku nggak peduli."

Baru kali ini Daniel berkata sedingin itu pada Karina.
Napasnya tersengal-sengal, menahan betapa sakit hatinya pada ucapan suaminya.

"Okay kalau itu mau kamu."

Karina meninggalkan Daniel, setelah mengambil tas berisi dompet, kunci mobil serta hoodie.

Sepeninggal perempuan itu, Daniel terduduk menatapi langit-langit kamarnya. Kenapa Karina malah meninggalkannya, apa dia keterlaluan?
Rasa cintanya mengalahkan emosi yang ia miliki
Biarkan saja seperti ini dulu, dia juga sedang ingin mendinginkan isi kepalanya.



*


*

*



Sudah tengah hari, Karina masih berkeliling kota tempat dimana ia tumbuh. Mencoba sedikit menghibur diri, walau hanya berguna sedikit. Sejak langkahnya pergi meninggalkan rumah beberapa jam lalu, Karina sudah berniat pulang ke rumah orang tuanya.

Kedua orang tuanya pasti sudah tahu apa yang terjadi pada hubungan putrinya. Tanpa harus menjelaskan panjang kali lebar, hal itu tentunya akan terbaca melalui raut wajah.

Sebelum menuju ke rumah kedua orang tuanya, Karina membelikan beberapa makanan kesukaan sang Mama.

Kala pintu rumah terbuka, Viktor yang membukanya. Keduanya nampak sangat terkejut dengan keberadaan satu sama lain.

Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang