Hay guys, apa kabar?
Akhirnya bisa balik lagi hehe
Langsung baca aja ya...
Keesokan harinya, Karina sedang membersihkan kamar serta mengganti sprei dengan yang baru. Davin belum bangun, sepertinya semalam anak itu tidur larut karena di minta Papa-nya menemani menonton pertandingan bola. Karina hanya bisa menggelengkan kepala kadang kalua teringat sikap Daniel yang terkadang suka seenaknya sendiri.
Tetapi untungnya Daniel tidak bangun kesiangan, jadi bisa berangkat kerja tepat waktu.
"Bunda."
Panggil sosok disana dengan suara kecilnya, sembari mengucek kedua kelopak matanya.
Karina menoleh, di dapatinya Davin berdiri di daun pintu. Raut wajahnya nampak masih kucel, maklum efek bangun tidur.
"Iya Sayang, udah bangun?"
Dengan anggukan lemah Davin menjawab, "Udah Bunda. Lagi ngapain Bun?"
"Mama lagi benerin sprei Sayang, udah cuci muka belum?" tanya Karina lembut
Davin menggeleng, "Belum, sebenernya masih ngantuk Bun Tapi harus sekolah."
Entah Karina lupa karena banyaknya pekerjaan rumah atau memang dia sangat tidak fokus, sampai lupa kalau Davin harus pergi ke sekolah.
Buru-buru Karina menyiapkan pakaian Davin, dan meminta Davin untuk mandi.
Benda berbentuk persegi yang tadi tergeletak di atas nakas kamar, kini sudah di sambar.
"Hallo Mas, Davin sekolah dimana ya?" tanya Karina setengah panik
"Kenapa Sayang, kok kamu kayak panik gitu?"
"Aku lupa kalaau Davin harus berangkat sekolah."
Sementara di sebrang sambungan telepon tersebut, Daniel menghembuskan napas pelan.
"Tadi 'kan aku udah bilang, tapi kayaknya kamu lagi nggak fokus deh."
"Ya udah maaf Mas, tapi cepet kasih tahu Davin sekolah di mana?"
"Di Pelita Karunia saying, kalau nganter jangan ngebut-ngebut. Inget, kamu bawa tiga nyawa."
Maksud kalimat Daniel tersebut adalah Karina harus hati-hati karena sedang hamil dan membawa Davin bersamanya.
"Iya Mas. Ya udah aku siap-siap nganter dulu."
Karina memakaikan baju seragam milik Davin dan menyisir rambut bocah ini. Sungguh Karina sangat mengakui ketampanan bocah ini. Di beberapa sisi memang mirip dengan Daniel, namun beberapa sisi yang lain sangat mirip dengan Valin.
"Ayo Sayang berangkat, kamu masuk mobil dulu. Bunda kunci rumah dulu ya."
Davin segera berlari memasuki mobil, setelah Karina mengunci seluruh pintu rumah, mobil kesayangannya berjalan melewati beberapa keramaian. Jarak yang di tempuh hanya kurang lebih 10 menit dari rumahnya.
Meski sudah hamil tua, Karina masih sanggup bepergian sendiri. Meski kadang suaminya yang merasa khawatir dengan kondisinya. Tapi Daniel sendiri juga memiliki tanggung jawab serta kewajiban pada perusahaannya. Sesekali Daniel pulang lebih awal kalau pekerjaan sudah selesai serta jika ada keperluan yang sangat mendesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]
FanfictionMaybe this is the definition from complicated love between them Some part contain mature contents Be wise Rank 2 #aespa 29/06/2022 Rank 1 #ddeungromi 29/06/2022 Rank 1 #aestxt 29/06/2022 Rank 17 #enhypen 27/07/2022 Rank 12 #trianglelove 28/07/2022 R...