DS 19 : A Gift From God

363 37 8
                                    


Selamat siang...
Saya kembaliii
Langsung aja ya
Happy reading




Sepulangnya dua sejoli ini dari rumah Papa Karina, diam-diam Karina pergi pergi ke apotek membeli beberapa alat test pack. Dia tidak ingin memberitahukan hal ini pada suaminya terlebih dulu. Karena takut jika tidak sesuai dengan ekspektasinya. Kebetulan Daniel sedang pergi keluar membeli beberapa persediaan buah dan membeli cake. Katanya sedang ingin sekali memakan banyak buah dan cake, aneh sekali. Biasanya lelaki itu juga tidak terlalu banyak makan buah.

Karina mengecek menggunakan semua alat test pack yang ia beli, ada rasa cemas yang melanda. Namun, hal tersebut terpatahkan kala melihat hasil yang terpampang jelas disana. Semuanya menunjukkan dua garis.

Air mata luruh begitu saja di pipi mulusnya, antara percaya dan tidak percaya denga napa yang Tuhan anugerahkan padanya. Dia akan menjadi seorang ibu, air matanya tidak dapat lagi terbendung. Tangannya mengelus lembut perutnya yang masih rata. Menggumamkan beberapa kata syukur, karena kini statusnya akan menjadi seseorang yang di percaya Tuhan untuk menjaga miliknya.

Nanti jika Daniel sudah pulang, dirinya akan memberitahukan kabar menyenangkan ini pada suami tampannya tersebut. Tetapi masih ada satu hal yang janggal dalam batinnya, dia harus menentukan sikap terhadap Ethan. Tidak benar jika dia masih menaruh perasaan pada lelaki itu. Toh juga perasaannya semakin memudar hari demi harinya. Perasaan tersebut tergantikan dengan perasaan tulus dan sayang Daniel berikan tiap harinya. Bahkan tidak sedetik pun Daniel tidak memberikan pujian atau kata sayang padanya. Kecuali ketika masalah seperti kemarin, itu sudah jelas berbeda masalah.

Kini Karina sedang duduk menghadap Televisi, menonton serial drama. Memang, raganya sedang di ruangan ini, tetapi pikiran dan hatinya masih tidak tenang. Merenungi kesalahan-kesalahan yang ia buat kala itu bersama Ethan.

Lelaki yang berhasil memporak porandakan hatinya, lalu datanglah lelaki lembut yang selalu ada di sampingnya memberikan segala hal yang ia bisa hanya untuk dirinya yang payah ini.
Seharusnya sejak awal Karina menyukuri apa yang ia dapatkan, bukan malah memperjuangkan hal yang tidak seharusnya, bahkan memperjuangkan hal yang keterlaluan. Seperti pengkhianatan bukan? Memang.

Tuhan terlalu baik pada Karina, memberikan apa yang ia inginkan, lalu masih bisa membuatnya insaf di waktu yang tepat, lalu memberikannya anugerah yang luar biasa indahnya.

“Dor.” Daniel mengagetkan istrinya yang asik menatap layar Tv

“Udah pulang?” tanya Karina pada Daniel yang meletakkan kantong berisi buah serta satu paper bag berisi cake

“Nah ini udah di depan kamu, kenapa diem?” Yang di maksud Daniel, mengapa Karina diam saja, tidak berreaksi apa-apa pada objek yang ia tatap dari tadi

“Nggak papa kok.”

“Mau makan buah apa, aku kupasin sekalian.”

“Apel sama Pear aja deh.”

“Oke istriku Sayang, Mas potongin sekalian.”
Karina membalasnya dengan menaikkan sebelah alisnya.

Daniel kembali dengan sebuah piring berisi aneka buah, serta juga jus buah yang di letakkan dalam nampan.

“Banyak banget Mas, kamu ya yang habisin.” Ledek Karina

“Cuman segini? Gampang lah.” Tidak lupa dengan jentikkan jari

Karina terkikik geli dengan tingkat percaya diri yang di miliki Daniel. Paling nanti juga tidak di habiskan. Ujung-ujungnya dirinya juga yang menghabiskan.

“Mas, kalau kamu di kasih kepercayaan sama Tuhan buat jaga pemberiannya, reaksi kamu gimana?” pertanyaan itu berhasil lolos tanpa permisi

Ketika sedang asik mengunyah buah melon, Daniel di buat melongo dengan pertanyaan istrinya barusan.

“Gimana?” tanya Daniel balik

Perempuan ini menyodorkan empat test pack berbeda kepada Daniel. Dunia terasa melambat untuk lelaki tampan ini, otaknya masih berusaha mencerna apa yang istrinya lakukan.

Baru setelah beberapa detik kemudian Daniel segera menarik Karina dalam pelukannya. Di sudut matanya juga sudah menggenang air mata yang hampir saja membasahi pipinya, jika tidak segera ia usap.

“Aku bakalan jadi Ayah?”

Karina membalasnya dengan anggukan singkat. Lagi dan lagi, Daniel memeluk erat serta mengusap lembut surai sebahu milik Karina. Masih terlalu terkejut juga terharu.

“Berarti kemarin kata Mas Vi sama Mbak Sally bener dong.” Ujar Daniel tepat di samping telinga Karina

“Bener, tapi kemarin aku belum cek Mas, baru tadi sih aku nge-cek-nya.”

Daniel memasang raut wajah nampak berpikir, “Tapi kenapa malah jadi aku ya yang ngidam?”

“Mana aku tau lah Mas.” Di iringi kekehan lembut

“Nanti kita kasih tau Mama Papa ya.”

Memberitahu hal ini pada kedua orang tuanya serta mertuanya, tentu akan memembuat mereka berkali lipat lebih bahagia.

“Kira-kira dia cowok apa cewek ya Sayang?” tanya Daniel tepat di depan perut Karina, seolah mengucapkan sapaan pada calon anaknya.

“Belum tau lah Mas, nanti kalau udah empat bulan pasti keliatan kok.”

Daniel nyengir, menggemaskan. “Uh, nggak sabar pengen cepet ketemu sama bocilku.”

“Idih, baru juga berapa minggu, sabar lah Pak.” Ejek Karina lagi

“Pasti ntar cakep kayak Bapaknya.”

“Ibunya nggak cantik ya?” sergah Karina

“Cantik buanget dong, kalau nggak cantik aku juga nggak maul ah. Kayak bidadari gini.”

Gombalan Daniel sukses membuat Karina terbahak.

“Dek, Ayah bakalan kerja keras lagi buat masa depan kamu, Ayah sayang banget sama kamu sama Bunda.” Kembali, Daniel mengelus perut Karina dengan kasih saya sembari mengucapkan hal yang begitu menentramkan hati sang perempuan.

“Makasih banyak ya Mas, kamu udah banyak banget berkorban buat aku. Aku bakalan berusaha jaga Adek dan rawat Adek sampai dia dewasa nanti.”

Daniel tidak lagi bisa menahan air matanya, genggaman tangannya kini jauh lebih erat, memberikannya kecupan hangat disana. Mengucapkan banyak terima kasih juga pada istrinya.

“Kita rawat dia bareng-bareng ya Kar. Aku yakin, kamu itu orang yang tepat, yang di percaya Tuhan buat jagain dia.”

Moment ini tidak akan pernah terhapus dalam ingatan keduanya, terlalu indah untuk di lupakan. Kehadirannya melengkapi hidup keduanya.











Udah ya segini dulu..
Jangan lupa vote & comments nya
See you, love you..






Fri, July 29, 2022

Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang