DS 07 : Our Time

763 67 3
                                    

Selamat malam, Blaz balik di work ini
Maafkan segala typo yg ada
Meski lg agak tidak enak badan, aku tetep berusaha bikin cerita ini biar bisa tetep hidup sampe besok ending ehehe
Apa banget deh, malah curhat
Langsung aja, yg kangen sama cerita ini langsung baca aja
Skuyyy
Jangan lupa vote & comments nya
Happy reading










Lima hari sudah pernikahan Daniel dan Karina berlalu, hubungan mereka masih biasa saja, belum ada kemajuan yang sangat besar. Mungkin hanya sebatas menggenggam tangan satu sama lain atau hanya kecupan di dahi. Daniel sudah bersyukur kalau Karina bisa menerimanya sebagai suami.

Berhubung masih mendapatkan cuti, Daniel memutuskan untuk mengajak Karina pergi menikmati suasana di danau. Tempat dimana lelaki bermata rubah ini menenangkan diri.

"Kar, nggak papa 'kan kalau aku ngajakin kamu ke sini?"
Perempuan cantik itu menolehkan pandangannya ke samping, "Ya nggak papa lah Mas, justru aku seneng kamu ngajakin aku pergi keluar buat menikmati suasana alam yang tenang gini."

Senyum Daniel tidak pernah luntur saat bersama sang istri, Karina adalah definisi tipe ideal hampir semua lelaki. Jari jemari panjang milik Daniel mengambil sebelah tangan Karina untuk di genggam.

"Kar, kalau aku ajakin kamu pindah ke rumahku di kota sebelah kamu mau nggak?"

Mata Karina terbelalak, bahkan Daniel sudah menyiapkan segalanya untuk perempuan yang akan di nikahinya kelak. Dan Karina lah yang beruntung mendapatkan segala yang di miliki suaminya.

Sekilas dia teringat akan apa yang di perbuatnya selama ini dengan Ethan. Sungguh kejam sekali Karina, bagaimana kalau Daniel mengetahui semua sisi buruknya? Karina tidak bisa berpikir

"Kenapa diem? Maaf ya kalau aku bikin kamu nggak nyaman."

Rasa bersalah merupakan ungkapan yang pas untuk mendeskripsikan perasaan Karina saat ini.
Bukan kah seharusya memang begini ya? Istri harus menuruti perkataan suami jika itu berkaitan dengan hal yang baik.

"Nggak gitu Mas, aku cuma kaget aja kamu tiba-tiba ngajak aku pindah ke rumah kamu."

Daniel mengusap kepala Karina pelan di sertai senyuman manis, jantung Karina kembali merasakan debaran yang tidak biasa.

"Iya maaf ya kalo aku tiba-tiba ngajakin kamu pindah, soalnya emang ini udah rencanaku sejak lama, kalau nikah mau pindah ke rumah sendiri, biar bisa mandiri."

Daniel sungguh lelaki idaman, pemikirannya juga sangat visioner, "Iya Mas, aku mau pindah ke rumah kamu."

Sontak Daniel berjingkrak kegirangan, mendengar jawaban sang istri. Tidak lupa Daniel menghujani Karina dengan kecupan di dahi serta pelukan hangat. Untung saja tempat ini cukup sepi, hanya ada beberapa orang di kejauhan. Jadi tidak masalah jika dua sejoli ini saling bermesraan. Dasar pengantin baru

"Kar, makasih banyak ya."

Karina mengangguk kecil, "Iya Mas, abis ini mau kemana?"
Daniel sedikit berpikir hingga kedua alisnya bertemu, "Maunya kemana?"

Di otak Karina tidak ada sama sekali rencana hendak pergi kemana. "Gimana kalau kita ke mall aja? Beli perabotan rumah misalnya." Saran Daniel

"Ide bagus Mas." Karina menjeda sejenak kalimatnya
"Berarti nanti harus packing barang-barang dong?"

"Bawa yang sekiranya perlu aja. Kalau perabot yang besar bisa nyusul nanti."

"Iya Mas."

***

Tatapan Karina tidak lepas dari beberapa barang yang terpajang di rak supermarket. Jiwa berbelanjanya kembali meledak-ledak saat melihat perabotan yang begitu menggiurkan. Siapa sih perempuan yang tidak suka belanja? Mayoritas sepertinya sangat menyukai apa yang di namakan dengan belanja.

Dark Side | [Yeonjun X Karina X Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang