Kesalahan 5

2.4K 157 5
                                    

Halo gaes, apa kabar?
Masih ada yang nunggu cerita ini enggak?
Jamgan lupa follow ig @/ny.lestari   dan ig  @/penuliis_wattpad

Karena disitu aku bakal post seputar cerita yang aku tulis salah satunya ini

Jangan lupa vote, komen dan share ?
Jgn lupa masukan ke perpus kalian juga
Happy reading

.
.
.

Mempung hari libur aku dan Shiva berinisiatif untuk membereskan kamar kost yang sudah seperti kapal pecah ini, kami bagi tugas ; Shiva yang membereskan sedangkan aku bagian nyapu dan mengepel. Its okey

  Dua jam kami berkelut untuk bersih-bersih kamar, mulai dari jam tujuh hingga jam sembilan belum lagi ditambah cucianku menumpuk sudah seminggu au tidak menyucinya. Sudah seperti sedang mempermentasi baju au dikamar mandi itu.

  Namun entah kenapa tiba-tiba saja badanku lemas dan kepalaku pusing, hingga aku memijitnya pelan ntuk menetralkan rasa sakitku.
  "Lo kenapa?" tanya Shiva yang baru saja masuk ke kamar karena habs buang sampah yang sudah menggunung.

  "Enggak tau, rasanya panas dingin perutnya juga sakit," imbuhku yang merasakan lidah seperti getir hingga gemetar.

  "Magh lo kambuh?"

  Aku menggeleng karena aku tidak punya riwayat penyakit tersebut dari dulu.

  "Mungkin masuk angin karena telat makan."

  Aku seperti orang yang terkena gejala penyakit magh, apabila telat makan sedikit perutku langsung kontraksi atau badanku mual dan panas dingin. Mungkin ini akibat aku menunda-nunda makan karena keasikan ngebucin dulu.

  "Masak intel dulu mau kan?"

  Intel adalah singkatan dari indomie telur yang menjadi makanan khas kami ketika darurat seperti ini.

  Setelah mendapatkan jawaban dariku, Shiva langsung meninggalkanku ke dapur untuk memasak indomie telur. I know itu enggak baik buat kesehatan perut apalagi dengan kondisiku yang kayak gini, tapi mau gimana lagi? Enggak mungkin aku makan nasi plus garam doang.

  Tidak sampai sepuluh menit Shiva datang bersama piring keramik berwarna putih dan gelas-gelas kaca .., salah maksudnya gelas kaca yang berisi air minum kemudian ia letakkan disebelahku.

  "Nih, makan dulu siap itu kalau perutnya udah mendingan kita cari nasi Padang."

  Selain intel ; Nasi Padang adalah makanan khas kami, jika orang-orang bangga makan di cafe atau restaurant mohon maaf kami lebih bangga makan di warung nasi padang, karena selain murah nasinya banyak dan bebas milih lauknya, jadi sisa uang makan-nya bisa aku tabung untuk keperluan lain.

* * *

  Aku mengetuk-ngetuk meja sambil memperhatikan kendaraan yang berlalu-lalang, saat ini kami sedang menunggu nasi Padang yang sudah dipesan Shiva dengan aku yang memakai lauk ayam bakar sedangkan Shiva nila bakar, setengah jam setelah aku makan tadi tubuhku sudah lumayan membaik maka kami bergegas untuk mencari makan siang sebelum aku sakit lagi nantinya.

  "Shiv, beli booba dulu, yuk, disitu?" ajakku kepada Shiva sambil menunjuk salah satu kedai booba dan aku juga dapat melihat beberapa junkfood yang dijual.

  "Yaudah, yuk."

    Karena antrean kami masih lama mengingat ini sudah pukul setengah dua belas dan waktu-waktunya makan siang, jadi Shiva menyetujui ajakanku supaya kami tidak terlalu lama menunggu.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang