Kesalahan 13

1.6K 109 8
                                    

 
Halo gaes, apa kabar?

Masih ada yang nunggu cerita ini enggak?
Jangan lupa follow ig @/ny.lestari dan tt  @/penuliis_wattpad

Karena disitu aku bakal post seputar cerita yang aku tulis salah satunya ini

Happy reading

.
.
.
.

  "Suara kucing gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  "Suara kucing gimana?"

  "Meong."

  Mereka semua kelewat gemas dengan balita yang kini berada di pangkuan Varel, sebab lelaki itu membawa adiknya ke rumah Zayn.

  "Suara kambing?" tanya Tirta sambil menoel pipi gembul itu.

  "Mbeek," jawab Nada  --- adik Varel.

  Awalnya lelaki itu malu ketika teman-temannya mengetahui dirinya mempunyai adik ketika kelas sepuluh lalu, pasalnya Varel adalah anak semata wayang dan entah kenapa orang tuanya bisa kebobolan ketika dirinya berusia enam belas tahun.

  Sebenarnya tidak masalah jika dirinya memiliki adik, tetapi ia ingin jarak antara dirinya dengan sang adik tidak jauh, jadi ia bisa mengajak adik main-main seperti orang-orang yang ia lihat terlihat romantis bersama adiknya. Lah ini loh dia kalau bawa Nada main yang ada ia dianggap sebagai orang tua.

  "Kalau suara sapi?" tanya Yudha yang ikut-ikutan bermain bersama Nada, karena bukan hanya Varel nyatanya para Arba'a Pandawa sangat menyayangi Nada seperti adiknya sendiri.

  Bahkan mereka kadang tak segan-segan memberikan oleh-oleh kepada Nada.

  "Mooow."

  "Kalau suara buaya gimana?" tanya Tirta yang sudah mulai. Mulai kumat gesreknya.

  "Assalamualaikum, ukhti."

  Mendengar jawaban tersebut sontak mereka semua tergelak bukan main, ini pasti didikan keras dari Tirta yang memang king of buaya darat.

  "Lo jangan ajarin Nada aneh-aneh," semprot Varel karena tidak terima sang adik diajari tidak bener oleh Tirta. Membiarkan Nada dekat dengan Tirta benar-benar bahaya keras buat pergaulan anak bocil satu ini.

  Tirta hanya terkekeh sambil ngunyel-ngunyel pipi Nada gemas.

  "Setidaknya gua udah dapet satu murid," celetuknya lalu mencium pipi Nada, keliatan sekali jika batita tersebut sangat risih dengan sentuhan Tirta. Anak kecil memang tidak pernah bohong.

  Namun seketika Yudha beralih menatap Zayn yang duduk di bawah sofa dengan santai sambil push rank, mereka kesini karena mengerti lelaki itu yang begitu terpaksa dengan posisi ini dan ingin menghibur Zayn supaya lelaki itu tidak kesepian, itu sebabnya mereka berinisiatif untuk sering datang. Tentunya dengan Stella yang tidak keberatan.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang