Kesalahan 20

2K 117 3
                                    

       
Halo gaes, apa kabar?

Masih ada yang nunggu cerita ini enggak?
Jangan lupa follow ig @/ny.lestari

Karena disitu aku bakal post seputar cerita yang aku tulis salah satunya ini

Happy reading

.

.

.

.

  Aku kira perkataanya tadi malam hanyalah sebuah bualan semata, ternyata benar lelaki itu saat ini tengah memakan masakanku sebelum pergi ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Aku kira perkataanya tadi malam hanyalah sebuah bualan semata, ternyata benar lelaki itu saat ini tengah memakan masakanku sebelum pergi ke sekolah. Untung saja aku masak hari ini, sebab tadi aku sempat bimbang hendak memasak atau tidak, takutnya jika memasak Zayn tidak memakannya, tetapi setelah mengingat perkataan lelaki itu tadi malam alhasil aku memutuskan untuk memasak. Mau dimakan atau tidak itu urusan belakangan.

  Lebih baik aku nanti yang marah kepadanya daripada aku yang dihantam habis olehnya.

  Ketika makan tak ada yang bersuara sedikitpun, jadi aku tidak tahu ini makanan enak atau tidak sebab wajahnya datar sekali menikmatinya.

  "Kak, masakannya enak?" tanyaku mencoba memberanikan diri.

  Alih-alih menjawab ia meletakan sendoknya kemudian minum sebagai tanda bahwa makannya telah usai.

  "Gua tunggu di luar lima menit," pungkasnya yang meninggalkanku begitu saja menuju teras rumah.

  Oh hayolah, Stella, apa yang kamu harapkan dari sarapan kali ini? Tak ada yang berubah masih sebuah tingkah dingin Zayn yang menyambutku. Bedanya pagi ini ia memakan masakanku.

  Tadi niatnya ingin mengambilkannya nasi malah ditolak mentah-mentah.

  "Tangan gua masih sehat!" Begitu kira-kira katanya tadi.

* * *

  Saat ini Zayn ada rapat bersama wakasis dan ketuanya, sebab sebentar lagi akan ada acara perkemahan yang kegiatan ini rutin mereka laksanakan setiap tahunnya.

  Namun, demi apapun saat ini hanya tubuhnya saja yang menyimak percakapan wakasis tersebut tetapi pikirannya traveling entah kemana-mana.

  Memikirkan siapa lagi kalau bukan sang kekasih --- ralat maksudnya sang mantan kekasih, yaitu Lisa.

  Jam menunjukan pukul setengah dua kira-kira satu jam setengah lagi gadis itu akan pergi ke Jakarta, seharusnya saat ini Zayn berada bersama wanitanya melepas kepergiannya namun sekarang yang terjadi malah sebaliknya.

  Pikirannya saat ini berkecamuk antara harus ke bandara menemui Lisa atau membiarkan gadis itu pergi sendiri tanpa kehadiran dirinya.

  Sungguh ia tak rela melepas kepergian Lisa ; kepergiannya ke Jakarta maupun kepergiannya dari hubungan mereka.

Kesalahan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang