hargai penulis dengan memberi vote, komen
jangan lupa share ke sosmed kalian dan letak di perpus, ya?
happy reading
wuff u
.
.
.
.
Warning : Part ini mengandung perkataan ambigu, jadi please amankan otak kalian supaya gak berfantasi liar!
Setelah kejadian itu antara Stella dan Zayn tidak ada jumpa, entah Zayn yang terlalu sibuk dengan rekan-rekannya karena masih memikirkan strategi supaya perkemahan ini berjalan lancar tidak ada kejadjan yang tidak diinginkan atau Stella yang memang sengaja menghindar dari lelaki itu. Intinya mereka hanya jumpa ketika absen tadi, itupun Stella mengabaikan Zayn meskipun ia sadar jika lelaki itu terus menatapnya dari depan tanpa henti.
"Woy, pewangi ruangan!"
Sebenarnya tidak ingin melihat dan ia juga tidak merasa terpanggil namun entah kenapa rasanya ia ingin melihat ketika ada suara seperti itu.
"Nah, nengok juga lo."
Oh ternyata Tira dan Varel dalangnya.
"Kakak manggil aku?" tanya Stella untuk memastikan.
"Yang namanya kayak pewangi ruangan siapa di sini kalau bukan lo?" cibir Tirta. Ini enggak beneran kok jahatnya, cuma Tirta emang gitu suka banget usil.
"Oh."
"Njirt, oh doang gitu enggak lebih?"
"Untung istri temen gua," misuh Varela yang tentunya pelan takut orang kain denger.
"Ada apa, Kak? Kalau aku ada utang minta ke Kak Zayn, soalnya bulan ini dia belum ada nyetor samaku," beo Stella yang memang sering banget minta tolong ke dua orang ini untuk membelikannya kuota atau token listrik, bahkan tak jarang meminta tolong top up akun belanjanya jika ia malas untuk keluar.
"Asem banget emang tampang gua udah kayak lintah darat lo buat, La," protes Tirta yang tidak terima dengan perkataan Stella.
"Zayn, bukannya lo kemaren habis gajian, ya, kata Yudha?"
Hajab! Mulut Varel memang lemesh. Langsung saja mata Stella menatap Zayn tajam seolah siap detik itu juga menerkam.
Ups, enggak ikut-ikut kalau yang satu ini.
"Tir, pergi kuy, lo tau kan kalau bini enggak dapat jatah bulanan gimana?"
"Muncung lo lemessh banget, Rel, bakal perang shinobi kayaknya ini."
"Yang, gua bisa jelasin, enggak kayak gitu."
Zayn udah kalang kabut kalau Stella mode diam begini, gadis itu memang kadang suka diam tetapi jika ia sedang marah maka ia akan lebih diam dari biasanya. Diam-diam mematikan dengan tatapan matanya yang seolah busur panah beracun bagi Zayn.
Stella bukan tipe orang yang banyak bicara ketika marah, ia akan diam apalagi kepada objek utama, maka ia tahan mendiaminya walaupun gatal juga tidak tahan diam-diaman sama ayang. :v
"Iya, gua udah gajian tapi gua kasih ke Agnes karena dia belum dapet transferan dari papanya."
Mendengar itu tanduk Stella seolah keluar, kemarahannya sudah di ubun-ubun. Sangking marahnya ia tidak bisa berkata-kata lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan (End)
Teen Fiction"Jika rasa ini sebuah kesalahan, lantas mengapa ia dengan begitu lancangnya hinggap di benakku?" #Rank 1 - Sedih (25 Maret 2022) #Rank 2 - SMA (25 Maret 2022) #Rank 2 - Spiritual (1 April 2022)